Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

JAKARTA, - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina menggandeng ExxonMobil untuk pengembangan hub Carbon Capture and Storage (CCS/CCUS) regional.
PHE melakukan penandatanganan Pre-Liminary Agreement dengan ExxonMobil dalam agenda Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA CONVEX) ke-48 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Rabu (15/5/2024).
Penandatanganan yang dilakukan langsung oleh Senior Vice President Business Development ExxonMobil Indonesia, Egon van der Hoeven, dengan Direktur Pengembangan & Produksi, Awang Lazuardi.
Baca juga: Lirik Serang untuk Bangun Pabrik, ExxonMobil Siapkan Investasi Rp 157 Triliun
Direktur Pengembangan & Produksi PHE Awang Lazuardi mengatakan, melalui penguatan kerja sama ini, PHE dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS/CCUS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) dengan potensi untuk menyimpan CO2 domestik dan internasional melalui Asri Basin Project CCS Hub yang berada di Wilayah Kerja PHE OSES.
"Sebagai bagian dari studi yang sedang dilakukan bersama, PHE dan ExxonMobil (esso Indonesia) akan melakukan pengeboran Appraisal dalam rangka pengambilan data yang nantinya data tersebut akan menjadi acuan untuk pengembangan CCS Hub Asri Basin,” kata Awang dalam keterangan tertulis, Rabu.
Awang mengatakan, Pre-Liminary Agreement ini berisikan tentang kegiatan pendahuluan sebelum pengeboran appraisal well dilakukan.
Ia mengatakan, studi bersama Pertamina dan ExxonMobil telah berhasil menemukan potensi penyimpanan karbon dioksida (CO2) dengan kapasitas hingga 3 giga ton yang ditemukan di lapangan migas Pertamina dengan nilai investasi mencapai 2 miliar dolar AS.
"Kapasitas penyimpanan CO2 besar ini mampu untuk menyimpan secara permanen CO2 emisi seluruh Indonesia pada rata-rata saat ini, hingga 16 tahun ke depan," ujaranya.
Baca juga: Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat
Awang mengatakan, pengembangan CCS Hub Asri basin Bersama ExxonMobil merupakan potensi penyimpanan CO2 dan merupakan peluang bisnis baru dalam program Dekarbonisasi di Asia tenggara.
Berdasarkan hal tersebut, Pertamina dan ExxonMobil memperkuat kerja sama pengembangan CCS Hub Asri Basin dalam rangka upaya penurunan emisi karbon sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan bagi negara.
"Teknologi CCS/CCUS merupakan tren baru dalam menghadapi transisi energi demi mencapai target Net Zero Emission (NZE) global. Dengan semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan yang ada, implementasi CCS/CCUS di Indonesia diyakini akan dapat mendukung peningkatan produksi migas sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK)," ucap dia.
Baca juga: Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi
Terkini Lainnya
- KAI Ancam Polisikan Calo Tiket Kereta Mudik Lebaran 2025
- Ketum Kadin Sebut Indonesia Bakal Tambah Jumlah Penerbangan ke Turkiye
- Prabowo-Erdogan Sepakati Target Perdagangan RI-Turkiye Rp 16,3 Triliun Per Tahun
- Usai Dirjen Migas, Kementerian ESDM Juga Nonaktifkan Direktur Hilir Migas
- OJK Terus Buru Eks Bos Investree Adrian Gunadi di Luar Negeri, Sampai Minta Bantuan Interpol
- Nonaktifkan Dirjen Migas Usai 2 Momen Ini, Bahlil: Biasa, Bagian dari Konsolidasi
- IHSG Masih Hadapi Tren Pelemahan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis
- Wall Street Ditutup Beragam, Pelaku Pasar Khawatir Hadapi Data Inflasi AS
- KAI Buka Suara Soal Perlintasan Sebidang yang Tak Dijaga
- Daftar Kereta Api Subdisi dari Jakarta 2025, Rute, dan Harga Tiketnya
- BRI Pimpin Perolehan Laba "Jumbo" Bank BUMN Sepanjang 2024
- Apa Alasan Bahlil "Coret" Achmad Muchtasyar Sebagai Dirjen Migas, Sehari Usai Kantornya Digeledah Kejagung?
- Kenapa Pemerintah Angkat Stafsus Menteri Baru saat Ada Efisiensi Anggaran Kementerian/Lembaga?
- [POPULER MONEY] Berapa Gaji dan Tunjangan Deddy Corbuzier Usai Dilantik Jadi Stafsus? | Adu Laba Bank BUMN Sepanjang 2024, Siapa Paling Besar?
- Menteri PU Buka Suara soal Kabar Ribuan Honorer Dirumahkan
- Nonaktifkan Dirjen Migas Usai 2 Momen Ini, Bahlil: Biasa, Bagian dari Konsolidasi
- Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji
- Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun
- RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru
- Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh
- Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia