Integrasi dan Agregasi, Kunci Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi di Masa Transisi
![Acara Energy & Economic Outlook Gasfest 2024 di Jakarta, Selasa (14/5/2024).](https://asset.kompas.com/crops/9z2YwvmR3CbHxP_bYWJMYd2uIW0=/153x102:1378x919/1200x800/data/photo/2024/05/15/6644ce6e4a7cd.jpg)
JAKARTA, -- Strategi integrasi dan agregasi infrastruktur pipa gas Subholding Gas Pertamina PGN dengan sumber-sumber gas terdekat bakal jadi kunci pemanfaatan gas bumi domestik di masa transisi energi.
Hal itu disampaikan Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dalam acara "Energy & Economic Outlook Gasfest 2024" di Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Rosa menyampaikan, sejak tahun 2021, pihaknya melihat kondisi saat itu bahwa fragmented pipeline network tidak lagi bisa mendukung kebutuhan untuk membangun kemandirian energi.
“Yang dibutuhkan adalah integrasi,” kata Rosa melalui keterangan pers, Rabu (15/5/2024).
Selanjutnya, dengan memanfaatkan kapasitas infrastruktur eksisting, Peluang untuk meningkatkan utilisasi gas bumi adalah sekitar 14 persen.
Sedangkan kalau PGN menggabungkan dengan dengan sumur-sumur baru, kemudian refinery dan petrochemical, maka PGN akan bisa meningkatkan utilisasi sekitar 48 persen.
Baca juga: Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59
Oleh karena itu, menurut Rosa, pergerakan skema dari fragmented menjadi integrated atas infrastruktur menjadi sangat penting demi kepentingan nasional tidak hanya sekadar kepentingan bisnis PGN semata.
“Pemanfaatan gas bumi domestik akan semakin meningkat dengan sinergi penyelarasan rencana strategis pemanfaatan gas bumi nasional dengan kerja sama PGN bersama seluruh stakeholder, regulator dan calon pelanggan gas bumi di sisi hilir yang tentunya akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah," katanya.
"Bagaimana infrastruktur yang sudah terhubung nanti dengan calon-calon pelanggan ataupun eksisting pelanggan kita supaya dapat kita jaga performanya. Ini juga bisa mendorong pertumbuhan kustomer baru. Diharapkan kemudian di tahun 2030 ke atas akan terjadi keseimbangan antara supply pasokan dan demand,” jelas Rosa.
Baca juga: SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman
Proyeksi produksi gas
Berdasarkan proyeksi dari SKK Migas, produksi gas akan terus meningkat. Terdapat proyek besar di geng north, penemuan gas baru raksasa di Aceh dan Andaman. Namun infrastruktur terintegrasi jadi tantangan tersendiri, peran PGN menjadi krusial sebagai pengelola infrastruktur gas terbesar di Indonesia.
Dengan pertumbuhannya atas utilisasi gas bumi, maka peran gas bumi di dalam ekosistem energi akan semakin baik lagi khususnya untuk menjadi energi transisi menuju EBT. Bersama dengan Pertamina sebagai holding, PGN menyiapkan Rencana Umum Penyediaan Gas.
“Kami sudah melakukan pemetaan atas kondisi neraca gas balance, supply and demand yang ada. Kemudian bagaimana peluang pemanfatannya untuk infrastruktur eksisting akan berkembang, sehingga akan memenuhi kebutuhan demand demand di kota-kota, kawasan-kawan industri, transportasi melalui CNG, transportasi laut, dengan memahami kondisi neraca gas,” ungkap Rosa.
Kemudian terkait dengan infrastruktur pipa gas bumi, PGN memerlukan 2 (dua) jaringan yaitu Pipa Cirebon – Semarang Tahap 2 dan Pipa Dumai-Sei Mangkei.
Jika infrastruktur ini sudah terhubung, maka PGN dapat memiliki fleksibilitas atas beberapa sumber yang hari ini diproyeksikan akan memenuhi kebutuhan gas bumi.
Terkini Lainnya
- Perusahaan Distributor Gas Swasta RI Diakuisisi...
- Jajaki Pemanfaatan Gas dari WK Tuna,...
- Lifting Minyak Semester I-2024 Capai 576.000...
- Simak 4 Cara Bayar PBB Online...
- Manfaatkan Layanan Indibiz by Telkom, UKM...
- Bidik Investasi Rp 3,8 Triliun, Kemenkeu...
- Integrasi Inaportnet dan Simbara, Menhub: Tingkatkan...
- Peringati Hari Anak Nasional, Pertagas Tingkatkan...
- Cara Bayar Tagihan Shopee PayLater di Alfamart dan Indomaret
- Cara Cek Nomor Rekening BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BSI lewat HP
- Genjot Rendemen Gula, Badan Pangan Minta Benih Varietas Tebu yang Baik ke BRIN
- Blibli Tebar Promo "Pre-order" Samsung Galaxy Z Foldable
- Diluncurkan 2025, Penerapan B40 Bakal Hemat Devisa Rp 144 Triliun
- Burhanuddin Abdullah Jadi Komisaris Utama PLN, Stafsus Erick Thohir: Kau Ragukan Ilmunya?
- Investasi Sektor Hijau Tinggi Risiko, Bos Kadin Ingin Industri Asuransi Jadi Solusi
- Harga Bitcoin dan Ethereum Naik, CEO Indodax Sebut Kripto Masih Menarik Investor
- Industri Manufaktur RI Dinilai Masih Kuat, Nilai MVA di Atas Thailand dan Vietnam
- Penyaluran Kredit BCA Tembus Rp 850 Triliun pada Semester I 2024
- Dapat Sertifikasi BPJPH, KAI Logistik Layani Angkutan Peti Kemas Berstandar Halal
- Proses Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Sepenuhnya 2025, Begini Skemanya
- Berhasil Selamatkan Credit Suisse, UBS Dapat Gelar "Bank Terbaik Dunia" dari Euromoney
- Pengamat Ingatkan Akuntabilitas dalam Pengadaan Impor Beras
- Unilever Catatkan Laba Bersih Rp 2,5 Triliun Per Semester I-2024
- Bansos Beras Lanjut Setelah Juni? Airlangga: Belum Pernah Dibahas
- InJourney Group Dukung Kelancaran Ibadah Waisak
- BRI Beri Apresiasi untuk AgenBRILink Terbaik
- Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja hingga 7 Juni 2024, Simak Persyaratannya
- BSI Luncurkan Sukuk Berkelanjutan, Simak Imbal Hasil yang Ditawarkan