pattonfanatic.com

11 Maskapai RI yang Kini Sudah Bangkrut, Dulu Sempat Perang Harga Tiket

Pesawat Batavia Air mulai pukul 00.00 WIB tidak melayani jadwal penerbangan dan diparkir di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Kamis (31/1/2013). Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan pailit PT Metro Batavia, operator maskapai penerbangan Batavia Air. Batavia digugat pailit oleh International Lease Finance Corporation (ILFC). Batavia memiliki utang sebesar 4.688.064,07 dollar AS atau setara lebih dari Rp 45 miliar kepada ILFC.
Lihat Foto

- Maskapai penerbangan terbilang sebagai industri dengan persaingan sengit, tak terkecuali di Indonesia. Bisnis ini sangat padat modal.

Di era tahun 2000-an silam, Indonesia sempat mengalami masa di mana jumlah maskapai penerbangan cukup banyak dengan belasan pemain. Tak jarang, antar-maskapai kerap melakukan perang harga tiket sehingga secara tidak langsung menguntungkan konsumen dengan tarif tiket murah.

Dalam sejarah aviasi Indonesia, tercatat ada beberapa perusahaan yang pernah beroperasi namun kemudian tumbang karena terlilit masalah keuangan hingga bangkrut karena insiden kecelakaan.

Kini, langit Indonesia relatif hanya dikuasai oleh segelitir perusahaan dengan pemain utama Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group.

Pemain lainnya di bisnis maskapai penerbangan namun dengan jumlah armada pesawat tidak sebanyak Garuda dan Lion Air seperti Pelita Air, Sriwijaya Air, dan Trans Nusa.

Baca juga: Berapa Jumlah BUMN di China dan Mengapa Mereka Begitu Perkasa?

Daftar maskapai RI yang bangkrut

Berikut ini daftar 6 maskapai penerbangan Indonesia yang kini tinggal nama:

1. Adam Air

Di masa jayanya, perusahaan swasta ini sempat disebut-sebut sebagai maskapai penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier terbaik di Indonesia. Jangkauan rute maupun penambahan armada pesawatnya terbilang ekspansif sejak didirikan pada tahun 2002.

Namun sebuah kecelakaan naas membuat reputasi Adam Air langsung ambruk seketika. Saat itu, pesawat Adam Air KI 457 rute Jakarta-Manado mengalami insiden kecelakaan di atas perairan Majene setelah hilang dari radar. Seluruh penumpang dan awaknya yang berjumlah 102 orang meninggal.

Tak lama setelah kecelakaan tersebut, pemerintah mencabut izin terbangnya pada 19 Juni 2008 yang menandai berhentinya operasional Adam Air di Tanah Air.

2. Merpati Airlines

Merpati merupakan maskapai penerbangan milik pemerintah yang beroperasi sejak era Presiden Soekarno, tepatnya perusahaan ini didirikan pada tahun 1962.

Saat itu, belum ada transportasi mumpuni untuk menghubungkan Indonesia yang berbentuk kepulauan dari Sabang sampai Merauke. Sehingga pemerintah merasa perlu untuk membangun maskapai yang khusus melayani penerbangan-penerbangan perintis.

Baca juga: Khrushchyovka, Cara Uni Soviet Sediakan Rumah Murah bagi Warganya

Selama puluhan tahun, Merpati mengalami masalah keuangan, namun selalu diselamatkan pemerintah. Beberapa kali pemerintah melakukan upaya restrukturisasi. Puncaknya, Merpati berhenti beroperasi pada tahun 2014 akibat terus merugi dan lilitan utang.

Meskipun sudah berhenti operasi, pemerintah hingga saat ini belum memutuskan untuk melikuidasi Merpati.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat