Aliran Modal ke ETF Kian Deras, Harga Bitcoin Dekati Level Tertinggi Sepanjang Masa
JAKARTA, - Harga Bitcoin kembali meningkat dalam kurun waktu sepekan terakhir, hingga mendekati level tertinggi sepanjang masa. Kenaikan ini selaras dengan aliran modal masuk ke instrumen exchange traded-fund (ETF) yang semakin deras.
Berdasarkan data Coinmarketcap, harga kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu kembali diperdagangkan di kisaran 71.000 dollar AS. Nilai ini mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, yakni di level 72.000 dollar AS.
Apresiasi harga Bitcoin terjadi seiring dengan permintaan ETF Bitcoin yang meningkat. Salah satu perusahaan investasi global yang memiliki izin ETF Bitcoin, BlackRock, melaporkan, aliran masuk yang masuk ke instrumen ETF-nya telah mencapai 350 juta dollar AS.
Baca juga: Minat Koin Meme Terus Meningkat, Bitcoin Tersaingi?
"Kenaikan tajam dalam open interest dan aliran masuk ETF menunjukkan minat yang sangat tinggi dari investor institusi dan ritel terhadap Bitcoin," ujar CEO Indodax, Oscar Darmawan, dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).
Menurutnya, tingginya aliran masuk ke ETF mencerminkan kepercayaan investor terhadap kripto yang semakin baik. Berbagai regulasi yang diimplementasikan oleh otoritas kripto setiap negara menjadi penyebabnya.
"Regulasi yang lebih jelas dan mendukung dari pemerintah dapat semakin mendorong pertumbuhan pasar kripto di seluruh dunia," katanya.
Lebih lanjut Oscar menilai, aliran masuk ke dalam ETF Bitcoin menandakan bahwa investor tidak hanya tertarik pada perdagangan jangka pendek. Investor mulai melihat kripto sebagai instrumen jangka panjang.
"Ini merupakan perkembangan positif yang dapat membawa stabilitas lebih lanjut pada pasar kripto," ucapnya.
Sebagai informasi, pada Januari lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) telah memberikan persetujuan kepada perusahaan investasi untuk memperdagangkan ETF dengan basis Bitcoin.
Langkah SEC itu kemudian diikuti oleh otoritas bursa di negara berbagai belahan dunia. Berdasarkan catatan , negara lain yang telah memberikan izin perdagangan ETF Bitcoin ialah Hong Kong dan Thailand.
Baca juga: Apakah Bitcoin Masih Menarik Usai Halving?
Terkini Lainnya
- Harga Emas Dunia Naik Didukung Pelemahan...
- Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru...
- Harga Bahan Pokok Rabu 24 Juli...
- Neraca Perdagangan Sektor Perikanan Capai 2,49...
- Harga Emas Antam Terbaru Selasa 23...
- Asosiasi Pedagang Pasar: Satgas Impor...
- Bahan Pokok Selasa 23 Juli 2024:...
- Naik Rp 2.000, Berikut Rincian Harga...
- Bantal di Kursi Kereta Cepat Whoosh Hilang, KCIC: Data Pelaku Sudah Didapatkan
- Daftar Terbaru Kereta Api dengan Rangkaian New Generation per 27 Juli
- Apa yang Dimaksud dengan Rekening Koran?
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- PT PP Presisi Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK-D3, Usia 45 Tahun Bisa Daftar
- Syarat Cetak Rekening Koran BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan Bank Lainnya
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 10.000, Simak Rincian Lengkap untuk 27 Juli 2024
- Dukung Penyediaan Energi Gas Bumi di IKN, PGN Salurkan Gas ke Hotel Nusantara
- KAI Punya Dua Jenis Kereta Ekonomi New Generation, Apa Bedanya?
- 2 Cetak Rekening Koran BNI, Bisa Online dari HP atau Laptop
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Gelar Acara CEO Mengajar di Unhas, Dirut BSI Ajak Mahasiswa Mengenal Lebih Jauh Bank Syariah
- Perusahaan RI Teken Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi untuk Musim Umrah
- Orang Dekat Prabowo Duduki Komisaris BUMN, Stafsus Erick: Ini Namanya Berkesinambungan
- Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- IHSG Ditutup Menguat, Rupiah Melemah Lagi
- Signifikansi Pajak dalam Politik Anggaran Pendidikan dan Kesehatan
- Paylater BCA Bisa Dipakai di Luar Negeri, Ini Caranya
- Utang Jatuh Tempo "Numpuk" hingga 3 Tahun Mendatang, Pemerintah Tidak Ambil Pusing
- Target Layani 10.000 Jemaah Haji RI Tahun Depan, Anak Usaha BPKH Investasi Pengelolaan Hotel di Arab Saudi