Ombudsman Sebut Tapera Produk Bagus, Dana Peserta "Digaransi" Aman
JAKARTA, - Ombudsman Republik Indonesia (RI) memastikan dana masyarakat yang dikelola Badan Pengelola (BP) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dalam kondisi aman.
Sebab, dana diinvestasikan ke instrumen yang berisiko rendah yakni deposito perbankan dan surat berharga negara (SBN), bukan yang berisiko tinggi seperti saham.
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengatakan, saat ini BP Tapera hanya mengelola dana Tapera dari peserta PNS eks Bapertarum, dan ke depannya akan mengelola dana Tapera dari semua pekerja di Indonesia.
Menurutnya, dari hasil tinjauan langsung ke BP Tapera, dalam mengelola dana iuran dari eks Bapertarum, tidak ada catatan terjadinya penyelewangan dana oleh lembaga tersebut.
"Tidak ada persoalan terkait dana raib. Tadi sudah kami cek, enggak ada kasus dana Bapertarum raib, saya bisa garansi, saya cek semuanya," ujar Yeka saat ditemui di Kantor BP Tapera, Jakarta, Senin (10/6/2024).
Baca juga: Faisal Basri: Program Iuran Tapera Wajib Dibatalkan
Ia menyebut, memang sejak 2021 ada 17 laporan yang masuk ke Ombudsman terkait BP Tapera. Laporan itu seluruhnya terkait proses pengembalian simpanan (redemption) di BP Tapera dengan nilai dana berkisar Rp 7-15 juta per laporan.
Meski begitu, ia memastikan seluruh laporan pengaduan tersebut sudah teratasi oleh BP Tapera.
"Semuanya diselesaikan dalam waktu cepat, tidak lebih dari satu bulan, bahkan ada yang satu minggu, atau dalam tiga hari diselesaikan BP Tapera," ucapnya.
Yeka mengatakan, BP Tapera selama ini menempatkan dana kelolaan pada instrumen investasi yang aman dengan menerapkan klasifikasi persyaratan yang ketat bagi manajer investasi.
Baca juga: Soal Dana Tapera 124.960 Pensiunan PNS Macet, Ini Respons BP Tapera
Dengan prinsip itu, dana iuran Tapera diinvestasikan di deposito perbankan dan SBN. Hal ini pula yang menurutnya masyarakat tidak perlu khawatir akan pengelolaan dana di bawah BP Tapera ke depannya.
"Sampai saat ini tidak ada yang dikelola ataupun ditanamkan ke saham," kata dia.
"Jadi kalau seandainya ada kekhawatiran masyarakat bahwa pengolahan dana di Tapera sekarang ini tidak amanah, tadi kami sudah berdiskusi sebanyak dua jam, dan sudah kami pastikan Insyaallah hal itu di masa lalu pun tidak terjadi," tambah Yeka.
Baca juga: Pemerintah Janji Siapkan Lokasi Rumah Tapera 1 Jam dari Kota
Terkini Lainnya
- Mengenal Apa Itu Return on Investment (ROI) dan Cara Menghitungnya
- BUMN Setor Dividen Rp 79,7 Triliun ke Negara Hingga Oktober 2024
- Bagaimana Cara Mendaftar BRImo Lewat HP?
- Sistem Penilaian SKD CPNS: Skor TWK, TIU, dan TKP
- Apa Saja Kereta Api yang Sudah Pakai Rangkaian New Generation?
- Membandingkan Harga Fried Chicken Lokal Vs KFC
- Zulkifli Hasan: Petani Milenial Kunci Cegah Penuaan di Sektor Pertanian
- Kebut Hilirisasi, Timah Industri Dukung Kemenperin Bentuk Material Center
- Simak Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Pakai BYOND by BSI
- Mengenal Discounted Cash Flow (DCF): Metode Menilai Investasi Masa Depan
- Kunci Sukses UMKM di Era Digital: Manfaatkan "Marketplace"
- Nasib KFC, Babak Belur karena Covid-19, Makin Sepi Gara-gara Diboikot
- Anak Usaha ABMM Pamerkan Produk-produk Solusi Pertambangan
- Menko Airlangga Teken Kerja Sama "Blue Economy" Indonesia-RRT, Disaksikan Presiden Prabowo dan Xi Jinping
- Perkuat Layanan Kelistrikan, PLN IP Genjot Transformasi Bisnis
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Nasabah Untuk Korban Kebakaran di Jayapura Selatan
- Berkat Program Olah Air Gambut Jadi Air Bersih di Riau, Ratusan KK Terima Manfaatnya
- OJK Tegaskan Akan Tutup BPR yang "Fraud"
- Sudah Masuk ke 58 Negara, Aplikasi China “Temu” Disebut Bisa Ancam Produk Lokal RI
- Aliran Modal ke ETF Kian Deras, Harga Bitcoin Dekati Level Tertinggi Sepanjang Masa