Survei BI: Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Cicilan Utang Meningkat
![Jumlah cicilan per bulan, termasuk KPR, idealnya tak lebih dari 30-35 persen dari pendapatan per bulan.](https://asset.kompas.com/crops/Wq_GavBHkHp1WbxN8DpjInInTVs=/0x0:780x520/1200x800/data/photo/2023/07/27/64c2578e8d508.jpg)
JAKARTA, - Pos pengeluaran masyarakat untuk membayar cicilan pinjaman atau utang kian meningkat. Hal ini diikuti dengan pengeluaran masyarakat untuk konsumsi menyusut.
Berdasarkan data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) periode Mei 2024, proporsi pendapatan masyarakat yang dipakai untuk membayar cicilan mencapai 10,3 persen pada Mei 2024. Angka ini meningkat dari bulan sebelumnya yang mencapai 9,7 persen.
Di sisi pengeluaran, pengeluaran warga untuk tabungan tercatat semakin menurun. Bank sentral mencatat, porsi pengeluaran masyarakat untuk tabungan sebesar 16,6 persen, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 16,7 persen.
Baca juga: Utang Jatuh Tempo Numpuk hingga 3 Tahun Mendatang, Pemerintah Tidak Ambil Pusing
Pada saat bersamaan, pengeluaran masyarakat untuk konsumsi mengalami penurunan. Tercatat porsi pengeluaran masyarakat untuk konsumsi menurun dari 73,6 persen menjadi 73 persen pada Mei lalu.
"Pada Mei 2024 rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi, mengalami sedikit penurunan," tulis BI, dalam Survei Konsumen, dikutip Senin (10/6/2024).
Jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, pergerakan proporsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau variatif. Tercatat, kelompok pengeluaran Rp 2,1 juta - Rp 3 juta dan kelompok Rp 3,1 juta - Rp 4 juta mengalami penurunan, masing-masing menjadi 73,1 persen dan 71,8 persen.
Sementara itu, tingkat konsumsi kelompok pengeluaran Rp 1 juta - Rp 2 juta, kelompok Rp 4,1 juta - Rp 5 juta, serta lebih dari Rp 5 juta tercatat meningkat, masing-masing menjadi 75 persen, 69,4 persen, dan 66,8 persen.
Di sisi lain, proposi pembayaran cicilan pinjaman terhadap pendapatan sebagian besar kelompok tercatat meningkat. Kenaikan pembayaran cicilan dialami oleh kelompok pengeluaran Rp 1 juta - Rp 2 juta (menjadi 7,3 persen), kelompok Rp 2,1 juta - Rp 3 juta (menjadi 10,2 persen), kelompok Rp 3,1 juta - Rp 4 juta (menjadi 11,2 persen), hingga kelompok pengeluaran Rp 4,1 juta - Rp 5 juta (menjadi 12,9 persen).
Kelompok pengeluaran di atas Rp 5 juta menjadi satu-satunya kelompok pengeluaran yang mencatatkan penurunan rasio pembayaran icilan pinjaman. Tercatat rasio cicilan pinjaman kelompok ini turun menjadi 13,9 persen.
"Porsi cicilan pinjaman terhadap pendapatan terindikasi meningkat pada hampir semua tingkat pengeluaran responden," tulis Survei BI.
Baca juga: Simak, Ilustrasi Cicilan Rumah Peserta Iuran Tapera
Terkini Lainnya
- Jokowi Wariskan "Tumpukan" Utang ke Prabowo,...
- Pemerintah Kantongi Rp 22 Triliun dari...
- Gagalkan Tambang Ilegal hingga Tagih Utang...
- Kenaikan Gaji ASN Berpotensi Perlebar Tekor...
- Tingkatkan Layanan, Lion Parcel Gunakan AI...
- Soal Label Minuman Berpemanis, Gapmmi: Jangan...
- Apa Sistem Pembayaran yang Menggunakan Uang...
- Berkomitmen Tingkatkan Kebiasaan Menabung Masyarakat, Bank...
- Mengenal Tipe "Market Order" di Bursa Saham dan Kegunaannya untuk Investor
- Bank Mandiri Resmi Jadi Bank Pertama Penyedia Layanan Terintegrasi Golden Visa
- Naik 32 Persen, Laba Bersih BTN Syariah Capai Rp 370 Miliar pada Semester I 2024
- Tampung Lebih dari 1.000 Karyawan Shopee, Solo Technopark Jadi Pusat Ekonomi Digital Baru di Indonesia
- Kolaborasi Produk Indonesia, Le Minerale Berangkatkan Tujuh Karyawan Pagi Sore Umrah
- Emiten Kendaraan Listrik Group Bakrie, VKTR Catatkan Pendapatan Rp 408,9 Miliar pada Semester I-2024
- Bertemu Pimpinan Perusahaan Perancis, Prabowo Bahas Kolaborasi
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI
- 3 Cara Cetak Rekening Koran BNI, Bisa Online dari HP
- Pendapatan Emiten Teknologi, MTDL Naik 12,4 Menjadi Rp 10,5 Triliun pada Semester I-2024
- Emiten Sawit TAPG Catat Pertumbuhan Laba 105,6 Persen Pada Semester I-2024
- IHSG Tancap Gas Pagi Ini, Bagaimana dengan Rupiah ?
- Dorong Kawasan Transportasi Umum Bebas Rokok, Kemenhub Godok Aturannya
- Dorong UMKM Perluas Akses ke Pasar Global, Kadin, Sampoerna, dan JETRO Luncurkan WikiExport
- Hanwha Life Catat Premi Rp 126,35 Miliar pada Semester I 2024
- Berkat Program Olah Air Gambut Jadi Air Bersih di Riau, Ratusan KK Terima Manfaatnya
- OJK Tegaskan Akan Tutup BPR yang "Fraud"
- Sudah Masuk ke 58 Negara, Aplikasi China “Temu” Disebut Bisa Ancam Produk Lokal RI
- Aliran Modal ke ETF Kian Deras, Harga Bitcoin Dekati Level Tertinggi Sepanjang Masa
- IHSG Ditutup Menguat, Rupiah Melemah Lagi