Calon Investor Asal India dan Arab Saudi Batal Investasi di Bandara Kertajati
![Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.](https://asset.kompas.com/crops/mZKOLMN_rvTmOZIw9iz7o1lfCWY=/0x0:1000x667/1200x800/data/photo/2023/10/25/6538930292ae5.jpg)
JAKARTA, - PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (Perseroda) atau BIJB mengungkapkan investor dari India dan Arab Saudi batal berinvestasi di Bandara Kertajati, Jawa Barat.
Direktur Utama PT BIJB Muhammad Singgih mengatakan, calon investor asing dari kedua negara itu telah menyatakan minat berinvestasi di Bandara Kertajati. Namun para calon investor itu tidak lolos mengikuti proses tender.
"Memang keberminatan awal dari calon mitra tersebut ada. Namun seiring proses yang sudah dilaksanakan dari calon-calon mitra tersebut sampai dengan proses berakhir tetap tidak menghasilkan pemenang," ujarnya kepada , Selasa (11/6/2024).
Baca juga: Menhub Ajak Abu Dhabi Airports Kembangkan Bandara Kertajati
/Isna Rifka Sri Rahayu Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Padahal calon investor itu telah menyatakan minat investasi di Bandara Kertajati dan telah melakukan due diligence.
Sementara investor asal Arab Saudi sudah memasukkan proposal investasi namun ada sejumlah persyaratan investasi yang tidak dipenuhi oleh mereka.
"Penyebabnya ada yang sampai dengan waktu berakhir tidak memasukkan proposal, dan ada yang memasukkan proposal namun tidak sesuai RfP (Request for Proposal/permintaan proposal)," ucapnya.
Baca juga: Kemenag Tolak Usulan Jamaah Haji Jabar Terbang dari Bandara Kertajati, Ini Alasannya
Vice President Corporate Secretary and General Administration BIJB Dian Nurrachman menambahkan, meski batal melakukan investasi pada proses tender periode 2023-2024, namun calon investor itu masih tetap bisa mengajukan kembali minat investasiny pada saat BIJB kembali membuka tender selanjutnya.
Terkini Lainnya
- Pembangunan Bandara VVIP IKN Terkendala Hujan,...
- AirAsia Masih "Check-In" Manual, Penumpang Diimbau...
- Selain soal Cuan dan Risiko, Investor...
- QRIS Bakal Bisa Dipakai di Korea,...
- Realisasi Investasi Hulu Migas Belum Optimal
- Kunjungi Pembangunan IKN, Ini Kata Investor...
- Emas Jadi Pilihan Investasi Aman dan...
- Ada Masalah Teknis, Wings Air Denpasar-Waingapu Batal...
- Luhut Mau Digitalisasi Proses Ekspor Durian, Kayak Batu Bara
- Jakarta Terus Mendorong UMKM Terapkan Pembayaran QRIS
- [POPULER MONEY] Anak Buah Sri Mulyani soal Gaji PNS Naik | Joe Biden Bikin Rupiah Tertekan
- Menteri ESDM Sebut Simbara Ungkap Modus Curang Pengusaha
- Cara Mencairkan Saldo Flazz BCA ke Rekening Bank dan ShopeePay
- Cara Ganti PIN Kartu Kredit Mandiri lewat HP
- Simbara Disebut Luhut Bisa Disiplinkan Bangsa, Dipuji KPK sebagai Cara Modern Berantas Korupsi
- Bank Mandiri Salurkan KUR Rp 19,33 Triliun Per Semester I 2024
- 12 Tahun Terakhir, Realisasi Investasi di KEK Capai Rp 205,2 Triliun
- Kata Ketua Apindo soal Implementasi ESG
- GAPPMI Buka Suara soal Sodium Dehydroacetate yang Diduga Ada di Roti Aoka
- 6 Cara Bayar Tilang Elektronik
- Dampak Gangguan IT Global, AirAsia Sebut Sistem Layanan Sudah Pulih Sepenuhnya
- Soal Label Minuman Berpemanis, Gapmmi: Jangan Buru-buru...
- Siapkan "Pemanis" untuk "Family Office", Sri Mulyani: Kita Punya Banyak Pelajaran..
- Pemerintah Resmikan Pabrik Penggilingan Padi Pertama Milik Petani
- Prudential Dorong Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan Indonesia
- Jumlah Investor Aset Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta Orang Per April 2024
- Bahlil: Starlink Investasi Rp 30 Miliar dan Punya 3 Karyawan Terdaftar
- Satgas Pasti Blokir 824 Entitas Keuangan Ilegal hingga Mei 2024