Naik 24 Persen, Bank Jago Cetak Laba Bersih Rp 22 Miliar pada Kuartal I 2024
![Ilustrasi aplikasi Bank Jago.](https://asset.kompas.com/crops/ofPxKVjAbJuloAvYu7GztzaMgYg=/103x66:897x596/1200x800/data/photo/2023/10/13/6528b743e761d.jpg)
JAKARTA, - PT Bank Jago Tbk atau Bank Jago mencatat laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp 22 miliar pada kuartal I-2024. Angka tersebut tumbuh 24 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18 miliar.
Bank Jago juga mencatatkan penyaluran kredit pada akhir kuartal I-2024 mencapai Rp 14,3 triliun, atau tumbuh 32 persen yoy dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 10,8 triliun.
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan, Bank Jago membukukan pertumbuhan, baik dari sisi jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), maupun penyaluran kredit.
Baca juga: BRI Raup Laba Bersih Rp 15,98 Triliun pada Kuartal I 2024
"Mengawali tahun ini, kami tetap konsisten menggunakan strategi kolaborasi dengan ekosistem. Ini merupakan cara efektif untuk bertumbuh secara solid," kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (26/4/2024).
Adapun, mitra ekosistem emiten berkode ARTO ini di antaranya adalah ekosistem GoTo dengan GoPay Tabungan serta platform reksadana online Bibit yang terhubung dengan aplikasi Jago. Ekosistem ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank Jago. Ini terlihat salah satunya dari jumlah nasabah funding Aplikasi Jago yang sebanyak 65 persen berasal dari mitra ekosistem.
Ia memerinci, per kuartal I-2024, Bank Jago telah melayani 11,1 juta nasabah, termasuk 9 juta nasabah funding melalui aplikasi Jago. Jumlah tersebut naik 3,6 juta nasabah dibandingkan pencapaian kuartal I-2023 sebesar 7,5 juta nasabah.
Kenaikan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan DPK yang mencapai 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Per Maret 2024 DPK mencapai Rp 13,2 triliun, naik dari Rp 9,3 triliun per Maret 2023.
Dari jumlah DPK tersebut, komposisi dana murah atau current account and savings account (CASA) mencapai 63 persen atau Rp 8,3 triliun. Sedangkan, komposisi term deposit (TD) mencapai 37 persen atau Rp 4,9 triliun.
ARTO mencatatkan penyaluran kredit pada akhir kuartal I-2024 mencapai Rp 14,3 triliun, atau tumbuh 32 persen yoy dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp 10,8 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
Baca juga: Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024
Seiring dengan itu rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross tercatat 0,6 persen atau di bawah rata-rata industri perbankan sebesar 2,3 persen.
Pertumbuhan kredit mendorong naik aset Bank Jago menjadi Rp 22,5 triliun atau tumbuh 25 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18 triliun.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 55 persen, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
“Walaupun situasi perekonomian global masih mengalami ketidakpastian, strategi bisnis dan fundamental kuat Bank Jago mampu membawa pertumbuhan yang positif dan berkualitas,” pungkas Arief.
Baca juga: BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024
Terkini Lainnya
- Ditopang Proyek IKN, Laba Bersih BSBK...
- Bank Danamon Bidik Pertumbuhan Kartu Kredit...
- Bank Mandiri Kembali Ditunjuk Jadi Bank...
- Terus Bertambah, Uang Beredar RI Tembus...
- Bank Mandiri Buka Lowongan Kerja, Cek...
- Catatkan Peningkatan Laba, CIU Insurance Sambut...
- Adira Finance Salurkan Pembiayaan Baru Rp...
- Hadir di GIIAS 2024, Bank Saqu...
- Bank DKI Dukung Digitalisasi Pembayaran Transportasi Publik di Jakarta
- Jokowi Wariskan "Tumpukan" Utang ke Prabowo, Menko Airlangga: yang Penting Dijaga..
- Manfaatkan Layanan Indibiz by Telkom, UKM Daerah Bisa Pantau Asetnya dari Jarak Jauh
- Pengusaha Minta Satgas Berantas Mafia Impor Tekstil
- Sistem Produksi Pangan di Simpang Jalan
- Kisah Sukses Endah Bangun Bisnis Kue Macaron, Raup Omzet Hingga Rp 500 Juta Per Bulan
- KPPI Selidiki Produk Impor Expansible Polystyrene dari Taiwan, Tiongkok, dan Vietnam
- Dari Elevator, Hoist Crane, hingga Dumbwaiter, Triniti Bangunindo Perkasa Hadirkan Solusi Cerdas Pengangkutan Barang
- Kemehub Kebut Pembangunan Bandara VVIP IKN agar Fungsional Sebelum 17 Agustus
- Daftar 10 Kota Teraman di Dunia bagi Wisatawan
- YLKI Usul Wajib Asuransi Kendaraan Diberlakukan untuk Mobil Mewah dan Motor Gede
- Pemerintah Kumpulkan Rp 25,88 Triliun dari Pungutan E-commerce hingga Kripto
- Dukung Persiapan Indonesia di Ajang World Expo 2025 Osaka, Bappenas Gelar Kompetisi Maskot
- Petugas Bea Cukai Geledah Toko Kelontong, Stafsus Sri Mulyani Sebut Bukan Razia Impor
- Kemendag: Kenaikan HET Minyakita Tingkatkan DMO 13 Persen
- Petugas Bea Cukai Geledah Toko Kelontong, Stafsus Sri Mulyani Sebut Bukan Razia Impor
- Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel
- Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024
- Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu
- Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024
- Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?