Kenaikan PPN 12 Persen pada 2025 Dinilai Perlu Dikaji Ulang
![Pemerintah nampaknya harus mengkaji ulang rencana untuk menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen pada 2025.](https://asset.kompas.com/crops/VrKdNNNrj2H1BjMl7jU1IREabtI=/0x0:780x520/1200x800/data/photo/2023/09/11/64fe82229b786.jpg)
JAKARTA, - Pemerintah nampaknya harus mengkaji ulang rencana untuk menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen pada 2025.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menyampaikan, kenaikan PPN perlu melihat konteks dan situasi perkembangan ekonomi terkini.
Akan tetapi, kondisi perekonomian saat ini dan ke depan menurutnya masih belum siap dibebani kenaikan PPN.
Baca juga: Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Bus di Subang Dapat Santunan
Ia mencontohkan, meski didukung momentum Pemilu 2024, Ramadan, dan persiapan Lebaran, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024 hanya mampu tumbuh 5,11 persen.
“Di masa puasa saja (pertumbuhan ekonomi kuartal I 2024) nggak bisa menyentuh asumsi makro yang ditetapkan 5,2 persen (dalam APBN 2024) dan tertekan daya beli terlihat nyata,” tutur Eko kepada Kontan, Minggu (12/5/2024).
Daya beli masyarakat tertahan terbukti dengan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2024 lalu hanya mencapai 4,9 persen.
Baca juga: Call Center Pegadaian 1500 569 123, Bebas Pulsa?
Eko menyebut tanda-tanda belum PPN naik, namun konsumsi sudah mulai melambat. Artinya, lanjut Eko, kenaikan PPN tahun depan akan jadi batu sandungan target pertumbuhan ekonomi
Selain daya beli masih tertekan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024 tidak mampu tumbuh lebih tinggi lagi imbas terjadinya putus hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor.
Di samping itu, kondisi nilai tukar juga menjauh dari asumsi ekonomi makro dalam APBN 2025 yang sebesar Rp 15.000 per dollar AS.
Mengutip data Bloomberg, Rabu (8/5) rupiah ditutup melemah tipis ke level Rp 16.047 per dolar AS.
“Maka kenaikan PPN justru akan menjadi blunder bagi upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya. (Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto)
Baca juga: Garuda Pastikan Tak Ada Delay 4 Jam Saat Penerbangan Haji Kloter Pertama
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ekonomi Dinilai Masih Tertekan, Pemerintah Perlu Kaji Ulang PPN 12% di 2025
Terkini Lainnya
- Wajib Asuransi Kendaraan Bermotor, Asosiasi Proyeksi...
- Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Pasar Keuangan...
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini...
- Terus Bertambah, Kini NIK Bisa Digunakan...
- Daftar 28 Layanan Pajak yang Bisa...
- Dukung Persiapan Indonesia di Ajang World...
- Lampu Kuning Utang Pemerintah yang Kian...
- GocekPajak.id Gelar Workshop, Bantu Pengusaha Optimalkan...
- Cara Bayar Tagihan Shopee PayLater di Alfamart dan Indomaret
- Cara Cek Nomor Rekening BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BSI lewat HP
- Genjot Rendemen Gula, Badan Pangan Minta Benih Varietas Tebu yang Baik ke BRIN
- Blibli Tebar Promo "Pre-order" Samsung Galaxy Z Foldable
- Diluncurkan 2025, Penerapan B40 Bakal Hemat Devisa Rp 144 Triliun
- Burhanuddin Abdullah Jadi Komisaris Utama PLN, Stafsus Erick Thohir: Kau Ragukan Ilmunya?
- Investasi Sektor Hijau Tinggi Risiko, Bos Kadin Ingin Industri Asuransi Jadi Solusi
- Harga Bitcoin dan Ethereum Naik, CEO Indodax Sebut Kripto Masih Menarik Investor
- Industri Manufaktur RI Dinilai Masih Kuat, Nilai MVA di Atas Thailand dan Vietnam
- Penyaluran Kredit BCA Tembus Rp 850 Triliun pada Semester I 2024
- Dapat Sertifikasi BPJPH, KAI Logistik Layani Angkutan Peti Kemas Berstandar Halal
- Proses Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Sepenuhnya 2025, Begini Skemanya
- Berhasil Selamatkan Credit Suisse, UBS Dapat Gelar "Bank Terbaik Dunia" dari Euromoney
- Pengamat Ingatkan Akuntabilitas dalam Pengadaan Impor Beras
- Unilever Catatkan Laba Bersih Rp 2,5 Triliun Per Semester I-2024
- KPK Geledah Kantor Ditjen Minerba, Kementerian ESDM Buka Suara
- Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Bus di Subang Dapat Santunan
- Call Center Pegadaian 1500 569 123, Bebas Pulsa?
- Berkat Sinergi Kuat, Petani Berhasil Panen Raya
- Kemenhub Minta Publik Kritis, Jangan Mau Pakai Bus Tak Layak Jalan
- Garuda Pastikan Tak Ada Delay 4 Jam Saat Penerbangan Haji Kloter Pertama