Anggaran Pemerintah Terbatas untuk Kembangkan Energi Terbarukan, Dukungan Investasi Swasta Jadi Penting

JAKARTA, - Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra menjelaskan bahwa dalam situasi ekonomi yang sulit, pemerintah memiliki keterbatasan dalam mengalokasikan anggarannya untuk energi terbarukan.
Sehingga, peran serta masyarakat dan dukungan investasi, terutama dari sektor swasta dan dana internasional, dinilai penting untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan di negeri ini.
Hal ini disampaikan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra dalam acara "Road to PLN Investment Days 2024" di Jakarta, Rabu (5/6/2024).
"Saya rasa di sinilah forum yang baik untuk mendorong investasi yang terus berkembang untuk mengakselerasi pengembangan energi terbarukan di negeri ini," ujarnya.
Baca juga: Bos PLN Beberkan Tantangan Bangun Pembangkit Energi Terbarukan hingga 2040
Menurut dia, data terbaru menunjukkan bahwa pada periode 2022-2023, kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi nasional hanya meningkat sebesar 0,8 persen, mencapai 13,1 persen.
Sebelumnya, Dewan Energi Nasional pernah menargetkan bauran energi terbarukan mencapai 23 persen pada tahun 2025.
Namun, target tersebut kini direvisi menjadi sekitar 17-19 persen untuk tahun 2025. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada selisih sekitar 4 persen yang harus dikejar.
"Artinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita kerjakan dari 2022 hingga 2023 meskipun kabarnya Dewan Energi Nasional sudah merevisi target di 2023 adalah sekitar 17 sampai 19 persen," jelas Sutta.
Baca juga: Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun
Pentingnya kolaborasi
Sutta menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mencapai target meningkatkan bauran energi terbarukan.
Dukungan dari dana internasional juga dianggap krusial untuk mempercepat pengembangan infrastruktur dan teknologi energi terbarukan.
Menurut dia, kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi terbarukan juga harus ditingkatkan. Edukasi dan kampanye mengenai manfaat energi terbarukan dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung program-program energi bersih.
Terkini Lainnya
- BRI Pimpin Perolehan Laba "Jumbo" Bank BUMN Sepanjang 2024
- Apa Alasan Bahlil "Coret" Achmad Muchtasyar Sebagai Dirjen Migas, Sehari Usai Kantornya Digeledah Kejagung?
- Kenapa Pemerintah Angkat Stafsus Menteri Baru saat Ada Efisiensi Anggaran Kementerian/Lembaga?
- [POPULER MONEY] Berapa Gaji dan Tunjangan Deddy Corbuzier Usai Dilantik Jadi Stafsus? | Adu Laba Bank BUMN Sepanjang 2024, Siapa Paling Besar?
- Menteri PU Buka Suara soal Kabar Ribuan Honorer Dirumahkan
- Peluang Karier di Era AI: Kuasai 2 Keterampilan Ini agar Dilirik Perekrut
- Pesta Muslim Jakarta 2025 Digelar Maret, Sajikan Fashion Show dan Belanja Ala Tanah Abang
- Industri Perhotelan Keluhkan Dampak Efisiensi, Ketua Kadin: Itu Konsekuensi ...
- Tips Mengelola "Passive Income" agar Masa Depan Finansial Lebih Aman
- ITDC dan Jasaraharja Putera Teken Kontrak Asuransi Aset Sirkuit Mandalika
- Gandeng Anak Usaha Timah, Semen Indonesia Dukung Program 3 Juta Rumah
- Warga Palembang Bisa Tukar Minyak Jelantah Jadi Uang, Begini Caranya
- RI-Turkiye Teken Kerja Sama Peningkatan Ekspor Pertanian, Ini Komoditas Prioritasnya
- Daftar Kereta Ekonomi Bersubsidi 2025, Harga Mulai Rp 27.000
- Pyridam Farma Fokus Kesehatan Konsumer dan Kecantikan
- Menteri PU Buka Suara soal Kabar Ribuan Honorer Dirumahkan
- Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanan, Ini Tanggapan BSI
- Badan Perlindungan Konsumen: COD Ibarat Buah Simalakama, Satu Sisi Bikin Mudah tapi Bisa Bikin Ribut
- Bank Sentral Eropa Diprediksi Pangkas Suku Bunga Pekan Depan, Pertama Sejak 2019
- Mengenal Surat Ketetapan Pajak Daerah, Jenis, dan Contohnya
- Listrik Sumsel, Palembang-Bengkulu Padam, PLN: Pemulihan secara Bertahap