Mengkaji Dampak Pengalihan Dana Besar Muhammadiyah dari BSI
DI TENGAH lanskap perbankan syariah yang terus berkembang di Indonesia, Muhammadiyah secara mengejutkan mengumumkan pengalihan dananya dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke berbagai bank syariah lainnya.
Keputusan strategis ini, yang diartikulasikan oleh Anwar Abbas, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, bertujuan mengatasi masalah risiko konsentrasi dan mempromosikan lingkungan persaingan yang lebih sehat di dalam sektor tersebut.
Konsenterasi pasar Bank Syariah
Portofolio keuangan Muhammadiyah dianggap sangat terkonsentrasi di BSI, menciptakan situasi di mana bank syariah lainnya kesulitan untuk bersaing secara setara.
Konsentrasi ini tidak hanya menimbulkan risiko terhadap kesehatan keuangan Muhammadiyah, tetapi juga mengancam untuk melemahkan dinamika persaingan yang penting untuk pertumbuhan yang kuat di sektor perbankan syariah.
Dengan mendiversifikasi penempatan dananya, Muhammadiyah berupaya mengurangi risiko-risiko ini dan mendorong lingkungan pasar yang lebih seimbang.
Benarkah persaingan bank syariah terkonsenterasi di beberapa bank saja? Sebelum merger, konsentrasi pasar bank syariah berkisar antara 906 hingga 950 poin berdasarkan indeks HHI. Setelah merger, indeks HHI melompat hampir dua kali lipat menjadi 1850.
Indeks Herfindahl-Hirschman (HHI) adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat konsentrasi pasar dalam suatu industri.
Semakin tinggi nilai HHI, semakin terkonsentrasi pasar tersebut pada beberapa pemain besar saja.
Sebelum merger, konsentrasi pasar bank syariah di Indonesia relatif sedang dengan nilai HHI antara 906 hingga 950 poin.
Namun, setelah merger terjadi, indeks HHI melompat hampir dua kali lipat menjadi 1850 poin. Nilai ini mengindikasikan bahwa pasar perbankan syariah di Indonesia menjadi sangat terkonsentrasi pada beberapa bank besar hasil merger.
Kemudian, berdasarkan perhitungan CR5 (Rasio Konsentrasi 5 Bank Terbesar), tidak ada perbedaan struktur pasar antara sebelum dan sesudah merger. Bank syariah di Indonesia memiliki struktur pasar oligopoli.
CR5 (Rasio Konsentrasi 5 Bank Terbesar) adalah ukuran yang menunjukkan persentase pangsa pasar yang dikuasai oleh 5 bank terbesar dalam suatu industri.
Meskipun indeks HHI meningkat signifikan setelah merger, namun berdasarkan perhitungan CR5, tidak ada perbedaan struktur pasar antara sebelum dan sesudah merger.
Baik sebelum maupun setelah merger, struktur pasar bank syariah di Indonesia adalah oligopoli, di mana pasar didominasi oleh beberapa pemain besar saja.
Implikasi positif
Bagi Muhammadiyah, keputusan untuk menyebarkan sumber daya keuangannya ke berbagai institusi sejalan dengan praktik manajemen keuangan yang bijaksana.
Terkini Lainnya
- Wamen BUMN Sebut BSI Masuk Jajaran...
- Cara Transfer BCA ke BSI via...
- Keunggulan Investasi Reksa Dana untuk Persiapan...
- KISI Targetkan Dana Kelolaan dari Reksa...
- Bos BI Bantah "Senjatanya" Buat Perbankan...
- Cara Update Saldo e-Toll Mandiri via...
- BCA Luncurkan Reksa Dana BIPI, Bisa...
- Cara Top Up DANA di BRImo
- Soal Label Minuman Berpemanis, Gapmmi: Jangan Buru-buru...
- Siapkan "Pemanis" untuk "Family Office", Sri Mulyani: Kita Punya Banyak Pelajaran..
- Catatkan Peningkatan Laba, CIU Insurance Sambut 2025 dengan Optimistis
- Berapa Gaji Petugas Pilkada 2024? Cek Daftarnya di Sini
- Nikel-Timah "Diawasi" Simbara, Luhut Sebut Negara Bakal Kantongi Tambahan Uang Hingga Rp 10 Triliun
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, HM Sampoerna dan Kadin Indonesia Gelar “Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia”
- AAUI Sebut Program Kendaraan Bermotor Wajib Asuransi Tidak Cari Keuntungan
- Cara Kirim Motor Lewat Kereta Api dan Syaratnya
- Terus Bertambah, Uang Beredar RI Tembus Rp 9.000 Triliun
- OJK: Siapa Bilang Bursa Karbon Sepi Peminat…
- Kemenperin Amankan 25.257 Unit Speaker Aktif Non-SNI
- Menang Banyak Pakai PLN Mobile, Transaksi Mudah dan Berhadiah
- InJourney Bantu Siswa Sekolah Tingkatkan Literasi
- IHSG Ditutup Menguat, Rupiah Melemah
- OJK: Hingga Juni 2024, Ada 34 Reksa Dana Berbasis ESG Senilai Rp 8,21 Triliun
- OJK: Siapa Bilang Bursa Karbon Sepi Peminat…
- Uang Kertas Poundsterling Gambar Raja Charles III Resmi Diedarkan
- Investor Kripto RI Tembus 20 Juta Orang, Edukasi Tetap Gencar Dilakukan
- [POPULER MONEY] Listrik di Sumsel, Jambi, Bengkulu Akhirnya Pulih | Utang Jatuh Tempo RI "Numpuk" hingga 2027
- Anak Usaha DOID Dorong Penyerapan Tenaga Kerja Lulusan SMK di Industri Perhotelan
- PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi Online lewat Pinjol