Rupiah Melemah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS, Utang Pemerintah Diklaim Terjaga
![Ilustrasi rupiah, uang rupiah.](https://asset.kompas.com/crops/g7fRHR5_d3p8VG3NmC913pfJs4Y=/0x0:1920x1280/1200x800/data/photo/2024/06/11/66684d617496b.jpg)
JAKARTA, - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, pengelolaan utang pemerintah masih terjaga, meskipun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tengah berada dalam tren pelemahan, bahkan mendekati level Rp 16.300 per dollar AS.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto mengakui, pelemahan kurs rupiah bakal berdampak terhadap pembayaran utang pemerintah dalam bentuk valuta asing (valas).
"Ketika kita bayar kewajiban utang (valas) kan tentu terpengaruh oleh kurs," kata dia, ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Baca juga: Siap-siap Rupiah Digital, Masyarakat Harus Melek Aset Digital
PIXABAY/ROBERT LENS Ilustrasi rupiah, uang rupiah.
Pasalnya, dari total utang pemerintah yang mencapai Rp 8.338,43 triliun, utang yang berbentuk valas porsinya hanya mencapai sekitar 18 persen, jauh lebih kecil dibanding outstanding dalam denominasi rupiah.
"Dengan porsi utang valas kita yang 18 persen itu, Alhamdulillah cukup terkelola dengan baik," ujarnya.
Dalam berbagai kesempatan, pemerintah menyatakan, pembiayaan utang dalam bentuk valas hanya menjadi pelengkap dari penerbitan utang rupiah.
Baca juga: Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025
Langkah itu dilakukan pemerintah untuk meminimalisir dampak volatilitas kurs rupiah terhadap beban utang pemerintah.
"Tentu kami juga mengelola (utang valas) ini dengan baik," ucap Suminto.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tengah berada dalam tren depresiasi.
Terkini Lainnya
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini...
- Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di...
- Lampu Kuning Utang Pemerintah yang Kian...
- Joe Biden Mundur dari Pilpres AS,...
- Mengawali Sesi, IHSG dan Rupiah Kompak...
- Jokowi Wariskan "Tumpukan" Utang ke Prabowo,...
- IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah...
- IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah di...
- [POPULER MONEY] Impor Tekstil Ilegal Ternyata Dilakukan Terang-terangan | Ada Wacana Tiket Konser sampai Deterjen Bakal Kena Cukai
- Cara Bayar Tagihan Shopee PayLater di Alfamart dan Indomaret
- Cara Cek Nomor Rekening BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BSI lewat HP
- Genjot Rendemen Gula, Badan Pangan Minta Benih Varietas Tebu yang Baik ke BRIN
- Blibli Tebar Promo "Pre-order" Samsung Galaxy Z Foldable
- Diluncurkan 2025, Penerapan B40 Bakal Hemat Devisa Rp 144 Triliun
- Burhanuddin Abdullah Jadi Komisaris Utama PLN, Stafsus Erick Thohir: Kau Ragukan Ilmunya?
- Investasi Sektor Hijau Tinggi Risiko, Bos Kadin Ingin Industri Asuransi Jadi Solusi
- Harga Bitcoin dan Ethereum Naik, CEO Indodax Sebut Kripto Masih Menarik Investor
- Industri Manufaktur RI Dinilai Masih Kuat, Nilai MVA di Atas Thailand dan Vietnam
- Penyaluran Kredit BCA Tembus Rp 850 Triliun pada Semester I 2024
- Dapat Sertifikasi BPJPH, KAI Logistik Layani Angkutan Peti Kemas Berstandar Halal
- Proses Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Sepenuhnya 2025, Begini Skemanya
- Berhasil Selamatkan Credit Suisse, UBS Dapat Gelar "Bank Terbaik Dunia" dari Euromoney
- Pengamat Ingatkan Akuntabilitas dalam Pengadaan Impor Beras
- Lima Orang Kaya RI Ini Jadi Pendatang Baru "Forbes The Real Time Billionaire"
- Calon Investor Asal India dan Arab Saudi Batal Investasi di Bandara Kertajati
- Pemerintah Resmikan Pabrik Penggilingan Padi Pertama Milik Petani
- Prudential Dorong Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan Indonesia
- Jumlah Investor Aset Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta Orang Per April 2024
- Bahlil: Starlink Investasi Rp 30 Miliar dan Punya 3 Karyawan Terdaftar