Tips "Branding" untuk UMKM agar Omzet Meningkat
![Ilustrasi UMKM, strategi bisnis UMKM.](https://asset.kompas.com/crops/growEi6P29iDx7omDOwmNKPaxXM=/9x0:1000x661/1200x800/data/photo/2024/03/04/65e4dbe8bfe1f.jpg)
JAKARTA, - "Branding" merupakan kunci pertumbuhan bisnis dalam skala apapun, mulai dari UMKM hingga perusahaan besar. Namun, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan pebisnis, terutama UMKM, dalam melakukan branding.
Misalnya, tidak memperlakukan pelanggan eksisting dengan baik hingga terlalu jor-joran dalam promosi dan diskon hingga malah berefek negatif terhadap brand image.
Berikut beberapa tips branding untuk UMKM untuk tingkatkan omzet perusahaan pada 2024 menurut perusahaan e-commerce enabler AHA Commerce dalam keterangannya, Senin (4/3/2024).
Baca juga: TikTok Shop Buka Lagi, Kemenperin: Industri Kecil Harus Perkuat Branding
![Ilustrasi UMKM kuliner.](https://asset.kompas.com/crops/oe_lF7YG4uO5R5H_tUnfoQUv65E=/184x0:851x667/340x340/data/photo/2024/02/23/65d88728bb268.jpg)
1. Menemukan celah target pasar spesifik
Niche adalah target pasar spesifik yang ingin dikejar. UMKM harus bisa menemukan niche di pasar, dalam artian bisa menemukan celah untuk bisa menarik perhatian masyarakat di luar dari produk populer.
Caranya, UMKM bisa mencari area di mana permintaan belum terpenuhi dan persaingan masih belum terlalu ketat. Hal ini bertentangan dengan pemikiran umum banyak orang yang cenderung mencari produk yang paling laku di pasar dan berbondong-bondong mengimpor produk tersebut, terjun ke pasar yang sudah ramai atau red ocean.
Pendekatan niche yang menghindari perang harga dengan menemukan segmen yang kurang dilayani, memberikan kesempatan untuk inovasi dan menawarkan nilai tambah yang unik.
Misalnya, produk sepatu kesehatan yang memiliki sol khusus untuk membantu mengatasi masalah sakit kaki atau punggung. Karena produk itu belum banyak pesaingnya, jadi bisa itu adalah produk blue ocean.
Baca juga: Rupa.AI Luncurkan Corporate Headshot, Mudahkan Transformasi Branding Perusahaan
Berbeda dengan pendekatan red ocean yang berfokus pada pasar yang sudah jenuh dengan persaingan ketat, mengejar niche memungkinkan UMKM untuk menawarkan produk atau layanan yang benar-benar dibutuhkan oleh segmen tertentu, seringkali akan mendatangkan margin keuntungan yang lebih baik.
Terkini Lainnya
- Temui Bos Kadin, Teten Masduki Bahas...
- Jurus BRI Jaga NPL Kredit UMKM...
- Jakarta Terus Mendorong UMKM Terapkan Pembayaran...
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, HM Sampoerna...
- Kemenkop-UKM Ungkap Produk Impor Ilegal Terbukti...
- Kisah Sukses Endah Bangun Bisnis Kue...
- Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Pasar Keuangan...
- Sepanjang 2024, Pemerintah Targetkan Investasi KEK...
- Cara Tarik Tunai Saldo GoPay di ATM BCA dan Bank Lain
- Cara Daftar Livin' by Mandiri Tanpa Harus ke Bank
- Cara Bayar Tilang Elektronik via BRImo
- Australia Lirik Inovasi "SPBU" Hidrogen Milik PLN Indonesia Power
- Pengamat Minta Kajian Ulang dalam Penerapan Impor Beras
- DPR: Kenaikan Cukai Perlu Dibarengi Pengawasan untuk Jaga IHT
- Penjualan Mobil Lesu, Pengusaha Minta "Vitamin" ke Pemerintah
- Cara Bayar Tilang Elektronik via ATM BRI
- BTN Raup Laba Bersih Rp 1,5 Triliun pada Semester I 2024
- Menkominfo Ogah Berspekulasi soal Inisial T Pengendali Judi "Online"
- PNRI Gandeng Datasonic Malaysia untuk Penyediaan "Smart Card" Senilai Rp 100 Miliar
- ASDP Bidik Kenaikan Trafik Penumpang 10 Persen dari Ajang "Road Racing Championship 2024"
- Bedah Fitur Andalan Aplikasi GoPay Merchant
- Jumlah Penumpang Kereta Cepat di Bawah Target, Frekuensi Perjalanan Ditambah
- Muhammadiyah Terima Izin Tambang, MUI: Yang Penting Tidak Merusak Lingkungan
- BNI Targetkan Penjualan SR020 Tembus Rp 1 Triliun
- Cara Mudah Transfer BRI ke BRI lewat HP
- Asosiasi Guru Tolak Dana BOS Sekolah Dipakai untuk Makan Siang Gratis
- 7 Tugas dan Fungsi Bank Sentral Paling Utama
- Cek Daftar Kantor Cabang BSI yang Buka Sabtu-Minggu pada Maret 2024