Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran
![Ilustrasi keuangan](https://asset.kompas.com/crops/Xoz6H0H-bbsFo4JBAbNDB6_rpR0=/131x28:931x561/1200x800/data/photo/2021/01/14/60004f4cc71f2.jpg)
JAKARTA, - Libur Lebaran 2024 telah berakhir. Hampir seluruh pekerja telah kembali masuk ke kantor dan menjalani aktivitas seperti biasa.
Community Lead IPOT Angga Septianus mengatakan, penting untuk melakukan evaluasi kondisi keuangan setelah banyak melakukan pengeluaran selama libur Lebaran.
"Kita harus waspada agar perilaku keuangan yang buruk tidak memberatkan di masa mendatang. Ibarat mengisi tabung dengan air, siapa pun harus memastikan tidak ada kebocoran. Begitu juga dengan keuangan, kita perlu memastikan kestabilan setelah masa liburan,“ kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (23/4/2024).
Baca juga: 5 Tips Mengatur Keuangan untuk Fresh Graduate agar Tak Menyesal
Ia menambahkan, saat ini adalah saat yang tepat untuk membuat rencana dan strategi mencapai tujuan keuangan.
Lantas bagaimana cara untuk merapikan kondisi keuangan setelah liburan Lebaran?
Berikut ini adalah 5 cara untuk merapikan kondisi keuangan setelah libur Lebaran.
1. Periksa catatan keuangan selama mudik dan liburan
Pengeluaran Lebaran memiliki beragam variasi mulai dari amplop untuk salam tempat Idulfitri, tiket mudik, liburan, hingga oleh-oleh.
Periksalah kembali catatan pengeluaran apakah sudah sesuai dengan anggaran yang direncanakan.
2. Lunasi utang, terutama paylater
Berbagai jenis pinjaman uang atau paylater memang memudahkan, tetapi terdapat bunga dan biaya yang harus dibayar setelah itu.
Meskipun bisa memberikan kenyamanan jangka pendek, utang semacam ini dapat menjadi beban finansial yang berat dalam jangka panjang. Untuk menghindari akumulasi utang berlebihan, masyarakat disarankan untuk segera melunasi utang yang ada.
Hindari terperangkap dalam siklus utang yang berkelanjutan.
3. Batasi pengeluaran harian dan utang untuk memperbaiki aliran kas
Pengeluaran tambahan dan utang dpat secara signifikan mengganggu aliran kas yang sehat. Konsekuensi dari siklus pengeluaran tambahan atau membebani diri dengan utang adalah kerugian finansial dan emosional.
Terkini Lainnya
- Apa Itu Uang Giral, Ciri, Jenis,...
- 7 Kelebihan Uang Kartal dibanding Uang...
- Perbedaan Uang Kartal dan Uang Giral:...
- Definisi Uang Kartal, Jenis, Fungsi, Contoh,...
- Contoh Uang Kartal Kertas dan Koin...
- Uang Kartal yang Termasuk Alat Pembayaran...
- 5 Kelemahan Uang Kartal: Kerap Dipalsukan...
- Cek dan Bilyet Giro adalah Contoh...
- Kata Ketua Apindo soal Implementasi ESG
- GAPPMI Buka Suara soal Sodium Dehydroacetate yang Diduga Ada di Roti Aoka
- 6 Cara Bayar Tilang Elektronik
- Dampak Gangguan IT Global, AirAsia Sebut Sistem Layanan Sudah Pulih Sepenuhnya
- Soal Label Minuman Berpemanis, Gapmmi: Jangan Buru-buru...
- Siapkan "Pemanis" untuk "Family Office", Sri Mulyani: Kita Punya Banyak Pelajaran..
- Catatkan Peningkatan Laba, CIU Insurance Sambut 2025 dengan Optimistis
- Berapa Gaji Petugas Pilkada 2024? Cek Daftarnya di Sini
- Nikel-Timah "Diawasi" Simbara, Luhut Sebut Negara Bakal Kantongi Tambahan Uang Hingga Rp 10 Triliun
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, HM Sampoerna dan Kadin Indonesia Gelar “Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia”
- AAUI Sebut Program Kendaraan Bermotor Wajib Asuransi Tidak Cari Keuntungan
- Cara Kirim Motor Lewat Kereta Api dan Syaratnya
- Terus Bertambah, Uang Beredar RI Tembus Rp 9.000 Triliun
- OJK: Siapa Bilang Bursa Karbon Sepi Peminat…
- Kemenperin Amankan 25.257 Unit Speaker Aktif Non-SNI
- Nikel-Timah "Diawasi" Simbara, Luhut Sebut Negara Bakal Kantongi Tambahan Uang Hingga Rp 10 Triliun
- OJK: Siapa Bilang Bursa Karbon Sepi Peminat…
- Trafik Naik 35 Persen, Tol Trans-Sumatera Dilintasi 2,1 Juta Kendaraan Saat Libur Lebaran
- Bandara Panua Pohuwato Diresmikan Jokowi, Menhub: Dorong Ekonomi Daerah
- Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
- BLT Rp 600.000 Tak Kunjung Cair, Menko Airlangga: Tidak Ada Kendala, Tunggu Saja...
- KAI Layani 4,39 Juta Penumpang Selama Lebaran 2024, Lebih Sedikit dari Perkiraan Kemenhub?