Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta
![Ramai membeli sepatu sepak bola dengan harga Rp 10,3 juta, harus membayar bea masuk Rp 31,81 juta.](https://asset.kompas.com/crops/uYgLGPJKEFvGjMjkVAE2UZZDUhw=/225x0:1392x778/1200x800/data/photo/2024/04/22/6626503e866b3.jpg)
JAKARTA, - Penyedia layanan pengiriman internasional DHL Express Indonesia buka suara soal ramai kasus sepatu olahraga impor dengan harga Rp 10,3 juta dikenai biaya bea masuk sebesar Rp 31,81 juta.
Nama DHL ikut terlibat dalam kasus ini lantaran digunakan untuk mengirimkan sepatu olahraga tersebut.
DHL Express Indonesia menyatakan, pihaknya mengetahui situasi tersebut dan telah menghubungi konsumen guna menyelesaikan permasalahan bea masuk tersebut.
"Kami mengetahui situasinya dan telah menghubungi pelanggan kami untuk membantu dalam penyelesaian masalah tersebut," kata DHL Spokeperson kepada , Rabu (24/4/2024).
Baca juga: Ramai soal Beli Sepatu Bola Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Bea Cukai Buka Suara
DHL Express Indonesia mengatakan, pihaknya selalu mengikuti kebijakan dan peraturan yang relevan terkait proses pengiriman barang.
"Kami selalu mengikuti undang-undang dan peraturan setempat yang relevan terkait dengan proses clearance barang kiriman," ujarnya.
Sebelumnya, video seorang pria yang membeli sepatu dari luar negeri tengah ramai dibicarakan di media sosial.
Hal ini lantaran pria tersebut dikenakan bea masuk jauh lebih besar dari harga barang yang dibeli. Video itu dibagikan oleh akun TikTok bernama @radhikaalthaf. Ia menceritakan, dirinya membeli sebuah sepatu sepak bola dengan harga Rp 10,3 juta.
Namun, berdasarkan informasi yang diberikan oleh jasa pengirim, Radhika perlu membayarkan bea masuk sebesar Rp 31,81 juta.
"Halo Bea Cukai, gua mau nanya sama kalian, kalian tuh netapin bea masuk dasarnya apa ya?" ujar dia dalam video yang diunggah, dikutip dan sudah mendapatkan izin, Senin (22/4/2024).
"Gua kan baru beli sepatu, gua beli ini sepatu harganya Rp 10,3 juta, shipping Rp 1,2 juta, total Rp 11,5 juta. Dan kalian tau bea masuknya berapa? Nih Rp 31.810.343, itu perhitngan dari mana," sambungnya.
Radhika pun mempertanyakan besaran bea masuk tersebut. Pasalnya, nilai bea masuk yang dikenakan jauh lebih besar dari perhitungan yang ia dapat.
Berdasarkan perhitungan dirinya, dengan menjumlahkan pungutan bea masuk 25 persen, PPh 11 persen, dan PPN 11 persen, total besaran bea masuk dan pajak yang harus dibayarkan sebesar Rp 5,89 juta.
"Dan ini juga perhitungan yang gua pake menggunakan aplikasi kalian, Mobile Bea Cukai, Rp 5,8 juta," katanya.
Oleh karenanya, Radhika mengaku heran dan geram dengan besaran bea masuk yang dikenakan oleh Bea Cukai. Menurutnya, menjadi tidak masuk akal apabila besaran bea masuk lebih besar dari barang yang dibeli.
Terkini Lainnya
- Pemerintah Buka Peluang Tiket Konser, "Smartphone",...
- Soal Peluang Tiket Konser hingga Deterjen...
- Ragam Minuman Berpemanis yang Bakal Kena...
- Kisah Sukses Endah Bangun Bisnis Kue...
- Cara Kirim Motor Lewat Kereta Api...
- OJK Sebut 80 Persen Pelajar Sudah...
- BCA Digital Catat Dana Pihak Ketiga...
- Semester I-2024, Arus Peti Kemas SPTP...
- Berkat Kolaborasi, Laba Bank Jago Tumbuh 23 Persen pada Semester I 2024
- Tingkatkan Keselamatan, KAI Tutup 127 Perlintasan Sebidang
- Jokowi soal PP Muhammadiyah Kelola Tambang: Kalau Minat, Regulasinya Sudah Ada
- Asosiasi Sebut Aturan Label BPA BPOM Bikin Puluhan Ribu UMKM Terancam Bangkrut
- Furnitur Sudah Datang, Kantor Presiden Siap Digunakan untuk Sidang Kabinet di IKN
- Gelar Mukernas, Aliansi Pengusaha Konsolidasikan Penguatan Ekosistem Umrah dan Haji
- Jokowi Lepas Ekspor 16.000 Sepatu Buatan Batang ke AS
- PP Muhammadiyah Belum Bentuk Perusahaan untuk Kelola Tambang
- Upaya ESG Prudential Indonesia, Daur Ulang Limbah hingga Edukasi Keuangan
- BRI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya
- Regulasi Impor Bisa Jadi Kesempatan Perluasan Bisnis, Pengusaha Harap Pemerintah Juga Permudah Regulasi Ekspor
- Pengamat Ingatkan Pentingnya Tutup Celah Korupsi dalam Impor Beras
- Punya “Spark” terhadap Isu Keberlanjutan, Startup Bandung MYCL Berhasil Kembangkan Jamur Jadi Kain Kulit dengan Dukungan Bank DBS Indonesia
- Jokowi Resmikan Kawasan Industri Terpadu Batang, Sudah Raup Investasi Rp 14,8 Triliun
- Satgas Razia Gudang di Penjaringan, Barang Impor Ilegal Rp 40 Miliar Disita
- Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban
- 6 Tips agar Keuangan Tetap Stabil Setelah Lebaran
- Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi
- IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200
- Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS