Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024
![Emiten migas PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI).](https://asset.kompas.com/crops/q8lp-AjezKuIqzlbuDW-NrzTnSs=/170x186:1450x1039/1200x800/data/photo/2024/04/01/660a6be1192e8.jpeg)
JAKARTA, - Emiten migas PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 33,4 miliar atau meningkat sebesar 68,6 persen YoY hingga periode kuartal I-2024. Capaian laba bersih tersebut telah mencapai 30,5 persen target Perseroan pada tahun ini.
Direktur Utama PT Sunindo Pratama Tbk, Willy Johan Chandra mengatakan, pertumbuhan laba bersih ditopang oleh pendapatan usaha sebesar Rp 162,7 miliar pada kuartal pertama 2024 atau meningkat 15,1 persen YoY dari periode yang sama tahun 2023.
“Pendapatan usaha ini berasal dari segmen penjualan dan jasa yang berkontribusi masing-masing sebesar 99,7 persen dan 0,3 persen,” kata Willy di Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Kenaikan pendapatan usaha ini ditopang pertumbuhan segmen penjualan yang meningkat sebesar 15,1 persen YoY seiring dengan pertumbuhan volume penjualan OCTG tubing dan casing yang tumbuh masing-masing sebesar 35,6 persen YoY dan 117,8 kali YoY.
Baca juga: SUNI Cetak Laba Bersih Rp 100,9 Miliar Sepanjang 2023
Perseroan juga mencatatkan Seiring dengan pertumbuhan laba bersih, perseroan juga berhasil meningkatkan ekuitas sebesar 5,7 persen menjadi Rp 621,5 miliar jika dibandingkan periode kuartal IV-2023.
Adapun total liabilitas perseroan mengalami penurunan sebesar 12,5 persen menjadi Rp 175,5 miliar pada kuartal I-2024 disebabkan oleh adanya transaksi pembayaran utang jangka panjang Perseroan sebesar Rp 10,7 miliar.
Dengan komposisi ekuitas dan liabilitas tersebut, Perseroan berhasil menjaga rasio-rasio keuangan sesuai ketentuan kredit dengan Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,29 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali.
Pada kuartal I-2024, SUNI juga berhasil menjaga arus kas dari aktivitas operasional tetap positif sebesar Rp 12,3 miliar, atau meningkat sebesar 119 persen YoY.
Baca juga: Emiten Migas Surya Esa Perkasa Fokus Genjot Bisnis Penjualan Elpiji dan Amonia
Perseroan juga melakukan investasi sebesar Rp 34,8 miliar untuk pembelian mesin dan pembangunan pabrik, nilai investasi tersebut mengalami penurunan sebesar 51,1 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 71,1 miliar hal ini disebabkan karena pembangunan plant 2 masih dalam proses penyelesaian tahap awal.
Dari aktivitas pendanaan, arus kas bersih mengalami penurunan sebesar 106,1 persen YoY disebabkan oleh transaksi pembayaran utang yang dilakukan Perseroan pada kuartal I-2024.
“Kami berhasil membukukan peningkatan kinerja kuartal I-2024 yang berkelanjutan sebagai hasil dari implementasi beberapa langkah strategis di tahun 2024,” jelasnya.
“Kami optimistis mencapai target pada tahun 2024 ini dengan potensi captive market Indonesia untuk produk seamless pipes/OCTG tubing dan memberikan peluang bagi Perseroan untuk menjamin keberlangsungan usaha ke depannya,” tambah dia.
Willy bilang, pada tahun ini perseroan masih akan fokus pada peningkatan kapasitas produksi in-house dari PT Rainbow Tubular Manufacture (RTM). Perseroan menargetkan fasilitas plant 2 RTM ini akan beroperasi pada tahun 2025 dan akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja operasional dan keuangan Perseroan ke depan serta menjamin ketersediaan OCTG tubing secara nasional.
Baca juga: BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting
Terkini Lainnya
- BRI Raup Laba Bersih Rp...
- Naik 32 Persen, Laba Bersih BTN...
- Bank Permata Catat Laba Bersih...
- Unilever Catatkan Laba Bersih Rp 2,5...
- Bank Amar Raup Laba Bersih Rp...
- "White Paper" YCP Ungkap Tantangan Industri...
- BCA Cetak Laba Bersih Rp 26,9...
- BTN Raup Laba Bersih Rp 1,5...
- Apa Itu Agen: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Distributor
- Cara Mencairkan Saldo TapCash BNI ke Rekening Bank dan ShopeePay
- Panduan Bayar Tagihan IndiHome lewat Tokopedia, Shopee, dan Lazada
- Berkat Kolaborasi, Laba Bank Jago Tumbuh 23 Persen pada Semester I 2024
- Tingkatkan Keselamatan, KAI Tutup 127 Perlintasan Sebidang
- Jokowi soal PP Muhammadiyah Kelola Tambang: Kalau Minat, Regulasinya Sudah Ada
- Asosiasi Sebut Aturan Label BPA BPOM Bikin Puluhan Ribu UMKM Terancam Bangkrut
- Furnitur Sudah Datang, Kantor Presiden Siap Digunakan untuk Sidang Kabinet di IKN
- Gelar Mukernas, Aliansi Pengusaha Konsolidasikan Penguatan Ekosistem Umrah dan Haji
- Jokowi Lepas Ekspor 16.000 Sepatu Buatan Batang ke AS
- PP Muhammadiyah Belum Bentuk Perusahaan untuk Kelola Tambang
- Upaya ESG Prudential Indonesia, Daur Ulang Limbah hingga Edukasi Keuangan
- BRI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya
- Regulasi Impor Bisa Jadi Kesempatan Perluasan Bisnis, Pengusaha Harap Pemerintah Juga Permudah Regulasi Ekspor
- Pengamat Ingatkan Pentingnya Tutup Celah Korupsi dalam Impor Beras
- Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan
- BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa
- Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London
- Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal
- BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting