Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI
![Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah)](https://asset.kompas.com/crops/Anrx3X2yaCwvHC9Z1Nb0q7le9jg=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2024/05/08/663b35b1c1639.jpeg)
JAKARTA, - Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing portofolio kembali masuk ke pasar keuangan Tanah Air. Hal ini dinilai tidak terlepas dari langkah bank sentral untuk mengerek suku bunga acuan BI Rate ke level 6,25 persen pada April lalu.
Gubernur BI Perry Warjiyo melaporkan, nilai aliran modal asing yang masuk atau capital inflow ke pasar keuangan RI pada periode 1-7 Mei mencapai Rp 22,84 triliun. Capital inflow terjadi di instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Surat Berharga Negara (SBN).
Untuk SRBI, nilai capital inflow mencapai Rp 19,77 triliun. Nilai ini terdiri dari capital inflow pekan pertama Mei Rp 16,19 triliun dan pada pekan kedua (sampai dengan 7 Mei) sebesar Rp 3,58 triliun.
Baca juga: Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun
"Totalnya Rp 19,77 triliun," kata Perry, dalam media briefing, di Kantor BI, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Kemudian, nilai capital inflow yang masuk ke SBN mencapai Rp 8,1 triliun. Nilai ini dibentuk oleh aliran modal asing masuk pada pekan pertama sebesar Rp 5,74 triliun dan pekan kedua Rp 2,36 triliun.
Perry bilang, kembali masuknya modal asing ke pasar keuangan RI menjadi bukti efektivitas langkah pengetatan moneter yang dilakukan dalam gelaran Rapat Dewan Gubernur (RDG) April lalu. Pasalnya, sebelum BI mengerek suku bunga acuan, aliran modal asing terus keluar dari pasar keuangan RI.
"Ini membuktikan bahwa kenaikan BI Rate maupun kenaikan suku bunga SRBI, itu memang berhasil menarik masuk aliran modal asing," tutur Perry.
Kenaikan suku bunga BI membuat imbal hasil obligasi pemerintah menjadi lebih menarik. Hal ini yang kemudian mendorong investor untuk kembali menempatkan modalnya di dalam negeri.
"Keputusan kita menaikan BI Rate dan jua suku bunga SRBI memang meningkatkan confidence pasar ataupun investor global sehingga itu menarik aliran modal asing portofolio," ucapnya.
Baca juga: BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk
Terkini Lainnya
- Mengurai Polemik "Family Office" Bebas Pajak
- PNM Gandeng BRI Danareksa Sekuritas Persiapkan...
- Terus Bertambah, Uang Beredar RI Tembus...
- Bank Sinarmas Kembali Ditunjuk jadi Bank...
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini...
- Asosiasi Pedagang Pasar: Satgas Impor...
- 7 Kelebihan Uang Giral Dibandingkan Uang...
- Industri Manufaktur RI Dinilai Masih Kuat,...
- Apa Itu Agen: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Distributor
- Cara Mencairkan Saldo TapCash BNI ke Rekening Bank dan ShopeePay
- Panduan Bayar Tagihan IndiHome lewat Tokopedia, Shopee, dan Lazada
- Berkat Kolaborasi, Laba Bank Jago Tumbuh 23 Persen pada Semester I 2024
- Tingkatkan Keselamatan, KAI Tutup 127 Perlintasan Sebidang
- Jokowi soal PP Muhammadiyah Kelola Tambang: Kalau Minat, Regulasinya Sudah Ada
- Asosiasi Sebut Aturan Label BPA BPOM Bikin Puluhan Ribu UMKM Terancam Bangkrut
- Furnitur Sudah Datang, Kantor Presiden Siap Digunakan untuk Sidang Kabinet di IKN
- Gelar Mukernas, Aliansi Pengusaha Konsolidasikan Penguatan Ekosistem Umrah dan Haji
- Jokowi Lepas Ekspor 16.000 Sepatu Buatan Batang ke AS
- PP Muhammadiyah Belum Bentuk Perusahaan untuk Kelola Tambang
- Upaya ESG Prudential Indonesia, Daur Ulang Limbah hingga Edukasi Keuangan
- BRI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya
- Regulasi Impor Bisa Jadi Kesempatan Perluasan Bisnis, Pengusaha Harap Pemerintah Juga Permudah Regulasi Ekspor
- Pengamat Ingatkan Pentingnya Tutup Celah Korupsi dalam Impor Beras
- Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung
- Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan
- Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan
- Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru
- Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur