Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI
JAKARTA, - Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing portofolio kembali masuk ke pasar keuangan Tanah Air. Hal ini dinilai tidak terlepas dari langkah bank sentral untuk mengerek suku bunga acuan BI Rate ke level 6,25 persen pada April lalu.
Gubernur BI Perry Warjiyo melaporkan, nilai aliran modal asing yang masuk atau capital inflow ke pasar keuangan RI pada periode 1-7 Mei mencapai Rp 22,84 triliun. Capital inflow terjadi di instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Surat Berharga Negara (SBN).
Untuk SRBI, nilai capital inflow mencapai Rp 19,77 triliun. Nilai ini terdiri dari capital inflow pekan pertama Mei Rp 16,19 triliun dan pada pekan kedua (sampai dengan 7 Mei) sebesar Rp 3,58 triliun.
Baca juga: Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun
"Totalnya Rp 19,77 triliun," kata Perry, dalam media briefing, di Kantor BI, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Kemudian, nilai capital inflow yang masuk ke SBN mencapai Rp 8,1 triliun. Nilai ini dibentuk oleh aliran modal asing masuk pada pekan pertama sebesar Rp 5,74 triliun dan pekan kedua Rp 2,36 triliun.
Perry bilang, kembali masuknya modal asing ke pasar keuangan RI menjadi bukti efektivitas langkah pengetatan moneter yang dilakukan dalam gelaran Rapat Dewan Gubernur (RDG) April lalu. Pasalnya, sebelum BI mengerek suku bunga acuan, aliran modal asing terus keluar dari pasar keuangan RI.
"Ini membuktikan bahwa kenaikan BI Rate maupun kenaikan suku bunga SRBI, itu memang berhasil menarik masuk aliran modal asing," tutur Perry.
Kenaikan suku bunga BI membuat imbal hasil obligasi pemerintah menjadi lebih menarik. Hal ini yang kemudian mendorong investor untuk kembali menempatkan modalnya di dalam negeri.
"Keputusan kita menaikan BI Rate dan jua suku bunga SRBI memang meningkatkan confidence pasar ataupun investor global sehingga itu menarik aliran modal asing portofolio," ucapnya.
Baca juga: BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk
Terkini Lainnya
- Aliran Modal Asing Keluar Rp 2,84 Triliun dari RI Selama Sepekan
- IHSG Tumbuh 0,33 Persen Sepekan, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 12.532 Triliun
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 12 Oktober 2024 di Pegadaian
- Naik Rp 14.000, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 12 Oktober 2024
- Harga Bahan Pokok Sabtu 12 Oktober 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni
- Kemenko Marves Sebut Multiprovider Avtur Sudah Boleh secara Regulasi, tapi...
- Selama 2015-2024, Pemerintah Kucurkan Rp 609,9 Triliun Dana Desa
- Ekonom Sebut Rencana Penurunan PPh Badan dan Kenaikan PPN Bisa Memperuncing Ketimpangan Pajak
- [POPULER MONEY] Syarat Gaji Penerima FLPP Diusulkan Naik Jadi Rp 12 Juta | "Curhat" Jokowi, Kepuasan Publik terhadap Kinerjanya Anjlok karena Harga BBM Naik
- Pertamina Patra Niaga Sukses Bekali Pemuda Daerah 3T Lewat Program Magang
- BCA Luncurkan Reksa Dana Syariah BISEU
- Topang Pendapatan Kelas Menengah, Kebijakan untuk Ojol Harus Dirumuskan dengan Tepat
- Anak Usaha BPKH Kelola Lima Hotel di Arab Saudi
- Rajawali Nusindo Jajaki Kerja Sama Perdagangan Pangan dan Nonpangan dengan Papua Nugini
- Prabowo Mau Kementerian BUMN Diubah Jadi Mirip Temasek Singapura
- Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung
- Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan
- Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan
- Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru
- Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur