Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak
JAKARTA, - Presiden Direktur PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Hendra Soetjipto Tan mengungkapkan kenaikan harga saham pasca pencatatan perdana saham pada Oktober 2023 merupakan mekanisme pasar.
“Jujur saja kami tidak berada dalam posisi untuk mengomentari, turun naiknya harga saham, karena itu ditentukan berdasarkan mekanisme pasar. Tergantung supply dan demand,” kata Hendra dalam public expose, Senin (13/5/2024).
Hendra merinci, kenaikan harga saham BREN bisa disebabkan oleh dua hal. Pertama, BREN memiliki popularitas sebagai salah satu perusahaan renewable energy yang listing di BEI.
Baca juga: BREN Akuisisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,6 Triliun
“Dari sisi supply, BREN sangat populer bagi investor, dan banyak diminati. Jadi, permintaan itu, menjelaskan kenapa pergerakan sahamnya seperti yang kita amati beberapa bulan ini,” ungkap dia.
Hendra bilang, kepercayaan dari investor adalah kunci keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya. Dalam 4 tahun terakhir, perusahaan juga mencatatkan kinerja positif, yang mendukung fundamental yang solid dari pergerakan saham BREN.
“Tentu juga kepercayaan dari investor atas kinerja kami, karena kita sudah sampaikan selama 4 tahun ini performance perusahaan kami solid dan terus tumbuh,” jelasnya.
Selain itu juga, ke depannya BREN memiliki banyak prtofolio untuk dikembangkan dalam bisnis geotermal. Bahkan pengembangan panas bumi itu ditargetkan mencapai 2.000 MW, dan angin 300 MW.
“Di luar itu kami terus mencari aset-aset baik di Indonesia maupun di luar negeri, yang bisa menambah portofolio kami,” ujarnya.
Hendra mengatakan, ekspektasi investor yang positif didukung dengan fundamental yang solid tercermin dalam pergerakan harga saham BREN sejauh ini.
“Itulah dua alasan mengapa pegerakan harga saham BREN begitu aktif dan juga harga sahamnya mengalami kenaikan,” tegas dia.
Sebagai informasi, harga IPO BREN adalah Rp 780 per saham, dan mengantongi dana IPO jumbo sebesar Rp 3,13 triliun. Melihat pergerakan harga saham BREN, dalam 6 bulan terakhir telah naik 2,4 persend an dalam setahun terakhir naik 4,9 persen.
Baca juga: Ini Alasan BEI Beri Izinkan IPO Barito Renewable Energy, Meski Hanya Lepas 3,35 Persen Saham
Terkini Lainnya
- Resmi Melantai di BEI, Saham Adaro Andalan Indonesia Langsung Melambung 19,82 Persen
- Mengintip Inovasi Mitsubishi Electric di Pameran Manufacturing Indonesia 2024
- DPR Minta Penurunan Harga tiket Pesawat Turun Permanen, Menhub Dudy Bilang Begini
- PPN Adalah Singkatan dari Apa?
- Menyiasati Beban Utang dan Birokrasi di Balik Anggaran Jumbo
- ESDM Sebut Ajang MERC Bukti Tim Penyelamat di Perusahaan Tambang RI Mampu Bersaing di Level Global
- Praktik Bisnis Berbasis ESG Tingkatkan Kapasitas Hadapi Tantangan
- Sun Life Salurkan Bantuan untuk Air Bersih dan Pemulihan Korban Erupsi Gunung Lewotobi
- Kemenaker Gandeng UI Susun Kebijakan Keberlanjutan untuk Industri Sawit
- Prabowo Sebut "Orang Kecil" Main Saham Pasti Kalah, Ini Tanggapan Bursa Efek
- Harga Emas Antam Hari Ini 5 Desember 2024 Melonjak Rp 9.000 Per Gram
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri sampai BNI
- IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Awal Sesi
- Harga Emas Terbaru Hari Ini di Pegadaian 5 Desember 2024
- "Deadline" Seminggu Bagi Apple Jawab Kepastian Investasi Rp 15 Triliun
- Prabowo Sebut "Orang Kecil" Main Saham Pasti Kalah, Ini Tanggapan Bursa Efek
- IHSG Diproyeksikan Melanjutkan Reli, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis
- Wall Street Menghijau, S&P 500 dan Nasdaq Composite Cetak Rekor
- KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang
- Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini
- Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS
- Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan
- Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas