Bapanas Ungkap Potensi Penurunan Produksi Beras
![Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.](https://asset.kompas.com/crops/2ON1EQ6mdVsc4uyf2KkR2VOdCcg=/0x0:780x520/1200x800/data/photo/2024/02/24/65d99df8a0ae6.jpg)
JAKARTA, - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan adanya potensi penurunan produksi beras yang terjadi pada Januari-Juli 2024.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hasil amatan pada bulan April 2024, proyeksi total produksi beras Januari-Juli 2024 sebesar 18,64 juta ton.
Angka ini lebih rendah 2,47 juta ton dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.
Baca juga: Produksi Beras Menurun, Pengamat Sebut Volume Impor Bisa Bertambah
“Berdasarkan proyeksi KSA BPS amatan April 2024, total produksi beras Januari-Juli (2024) sebesar 18,64 juta ton, lebih rendah 2,47 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Arief saat RDP dengan Komisi IV DPR RI di DPR Jakarta, Senin (10/5/2024).
Lebih lanjut Arief mengatakan, berdasarkan proyeksi neraca konsumsi periode Januari-Juli 2024 sedikit mengalami surplus sebesar 0,65 juta ton. Menurut dia, angka ini lebih rendah 2,64 juta ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Hal tersebut menjadi concern kami untuk menghadapi bulan-bulan berikutnya, mengingat kita memasuki musim kemarau,” kata Arief.
Baca juga: Harga Eceran Tertinggi Beras Resmi Naik, Jenis Medium Kini Rp 12.500 Per Kg
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat produksi beras turun signifikan pada awal tahun 2024. Hal ini seiring dengan luas panen padi yang tergerus.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mengatakan, produksi padi pada periode Januari sampai April 2024 diperkirakan hanya mencapai 18,59 juta ton. Angka itu turun 17,54 persen dibanding periode yang sama tahun lalu mencapai 22,55 juta ton.
Penurunan itu melanjutkan kontraksi yang terjadi sepanjang tahun lalu. BPS mencatat, produksi beras sepanjang 2023 sebanyak 53,98 juta ton, turun 1,40 persen atau 770.000 ton dari tahun sebelumnya sebanyak 54,75 juta ton.
"Penurunan tersebut merupakan konsekuensi penurunan luas panen padi yang terdampak El Nino," ujar Habibullah dalam konferensi pers, Jumat (1/4/2024).
Baca juga: Harga Bahan Pokok Rabu 5 Juni 2024: Harga Cabai hingga Beras Naik
Terkini Lainnya
- Berawal dari Garasi Rumah, Gautama Tembus...
- Berapa Produksi Minyak RI Saat Ini?
- Pemerintah Ingin Turunkan Harga Tiket Pesawat,...
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini...
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini...
- Harga Tiket Pesawat Mahal, INACA Ungkap...
- Aksi Jual Bayangi Pasar, Wall Street...
- IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah di...
- Cara Mudah Bayar Parkir Pakai QRIS BCA, BRI, BNI, dan Mandiri
- Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA
- Cara Cek Tilang Elektronik Secara Online
- Cara Blokir Kartu ATM BRI, BCA, dan BNI Tanpa ke Bank
- Joe Biden Mundur dari Pilpres AS, Dollar AS Tekan Rupiah
- Harga Cabai Rawit Kian Pedas, Ini Penyebabnya Menurut Kementan
- Cara Menonaktifkan ShopeePaylater
- IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Melemah
- Lowongan Kerja Pamapersada untuk S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
- Rincian Harga Emas Antam Hari Ini Senin 22 Juli 2024
- Jurus Bapanas Hadapi Anjloknya Harga Bawang Merah
- Bilah Terakhir Garuda Raksasa Dipasang, Pembangunan Kantor Presiden di IKN Rampung
- Harga Bahan Pokok Senin 22 Juli 2024, Semua Bahan Pokok Naik kecuali Daging Sapi
- IHSG Menguat Hari Ini? Berikut Rekomendasi Sahamnya
- Semen Indonesia Hadirkan Produk Bata Interlock yang Tahan Gempa, Digunakan di IKN
- Pakar E-commerce: Integrasi Vertikal Tidak Ganggu Bisnis Perusahaan Logistik
- Ternyata, Ini 3 Aspek yang Jadi Preferensi Penjual dan UMKM Pilih Platform "Live Streaming"
- DPR RI Pertanyakan Soal Rencana Impor Beras, Masihkah Berlanjut?
- KB Bank Catat Kredit Bermasalah 9,13 Persen, Ini Penyebabnya
- Kapan LRT Bali Mulai Dibangun?