Kopi Arabika Cikoneng Tembus Pasar Ekspor Panama, Siap Rambah Korea Selatan
BOGOR, - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui payung Bakti BCA terus berupaya memperluas pasar ekspor produk kopi yang dihasilkan Kelompok Tani Cikoneng Lestari dan Kelompok Tani Lestari Maju Bersama.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, produk kopi jenis Arabika yang dihasilkan kelompok tani ini telah berhasil menembus pasar ekspor Panama.
"Di sini juga sudah melakukan ekspor, kalau enggak salah salah satunya ada di Panama. Jadi mudah-mudahan perluasan akses untuk luar negeri ini juga memberikan sebuah standar yang lebih baik untuk bapak ibu petani," kata Hera dalam Kick Off Revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng di Bogor, Jawa Barat, Senin (10/6/2024).
Baca juga: Kopi Tuku Buka Kedai Pop-up Pertamanya di Korsel
Hera mengatakan, pihaknya akan melakukan revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng di Desa Tugu Utara, Bogor dengan memberikan pupuk, alat, serta rangkaian pembinaan, penyuluhan, dan berbagai bantuan teknis pertanian.
Ia mengatakan, biji kopi yang dihasilkan harus berkualitas sehingga memiliki nilai tambah ketika dijual di pasar lokal dan global.
"Mulai bagaimana itu ditanam, dipupuk, dibangun, kemudian dibawa logistik ke kafe-kafe yang ada di Jakarta Selatan, Senopati, lalu dikonsumsi dengan kemasan yang sangat menarik sehingga harganya bisa sampai sangat mahal berkali-kali lipat Itu yang disebut dengan value added," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Tani Cikoneng Lestari Mamang mengatakan, biji kopi Arabika yang diiproduksi telah menembus pasar ekspor Panama sebanyak 500 kg.
"Ke Panama itu baru sedikit sih, baru 500 kg," kata Mamang.
Mamang mengatakan, permintaan biji kopi juga datang dari Korea Selatan dengan jumlah yang cukup besar. Namun, pemenuhan permintaan tersebut terhambat lantaran produktivitas turun.
"Dari Korea Selatan juga mintanya banyak cuman karena kebunnya produksinya sedikit jadi enggak ada sih, harapannya di kebunnya baik lah terutama dari pupuk sama alat-alat dari bantuan itu," ujarnya.
Lebih lanjut, Mamang berharap dengan program revitalisasi tersebut, produktivitas meningkat dari 400 kilogram hingga 600 kilogram per tahun.
"Paling banyak 600 kilogram lah tahun depan," ucap dia.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil dan Vietnam.
Dengan beragam jenis biji kopi yang tumbuh di berbagai wilayah mulai dari Aceh hingga Papua, kopi Indonesia menawarkan kekayaan rasa dan aroma yang unik menjadikannya memiliki nilai ekspor tinggi.
Menurut data BPS, sepanjang 2023 volume ekspor kopi nasional mencapai 276,28 ribu ton dengan nilai total 915,91 juta dollar AS.
Nilai ekspor yang tinggi mencerminkan tingginya permintaan global terhadap kopi Indonesia.
Selain itu, data Kementerian Pertanian (Kementan) yang diolah Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menunjukkan konsumsi kopi dalam negeri pada 2023 mencapai 372.600 ton.
Karenanya, kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar dan memperkuat posisi kopi Indonesia di kancah internasional serta dalam negeri penting untuk dijaga.
Baca juga: Cerita Koperasi Rimba Lestari di Gununghalu, Produksi Kopi dengan Energi Terbarukan
Terkini Lainnya
- Nilai Ekspor Perikanan RI Naik, AS...
- Asosiasi Pedagang Pasar: Satgas Impor...
- Jokowi Lepas Ekspor 16.000 Sepatu Buatan...
- Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Pasar Keuangan...
- Sampoerna Terapkan Kolaborasi Multi-Helix untuk Bantu...
- Regulasi Impor Bisa Jadi Kesempatan Perluasan...
- Ragam Minuman Berpemanis yang Bakal Kena...
- DPR: Kenaikan Cukai Perlu Dibarengi Pengawasan...
- Bantal di Kursi Kereta Cepat Whoosh Hilang, KCIC: Data Pelaku Sudah Didapatkan
- Daftar Terbaru Kereta Api dengan Rangkaian New Generation per 27 Juli
- Apa yang Dimaksud dengan Rekening Koran?
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- PT PP Presisi Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK-D3, Usia 45 Tahun Bisa Daftar
- Syarat Cetak Rekening Koran BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan Bank Lainnya
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 10.000, Simak Rincian Lengkap untuk 27 Juli 2024
- Dukung Penyediaan Energi Gas Bumi di IKN, PGN Salurkan Gas ke Hotel Nusantara
- KAI Punya Dua Jenis Kereta Ekonomi New Generation, Apa Bedanya?
- 2 Cetak Rekening Koran BNI, Bisa Online dari HP atau Laptop
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Gelar Acara CEO Mengajar di Unhas, Dirut BSI Ajak Mahasiswa Mengenal Lebih Jauh Bank Syariah
- Perusahaan RI Teken Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi untuk Musim Umrah
- Orang Dekat Prabowo Duduki Komisaris BUMN, Stafsus Erick: Ini Namanya Berkesinambungan
- Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Mungkinkah Penarikan Iuran Tapera Ditunda? Ini Kata BP Tapera
- Dukung Kinerja Ekspor Jatim, LPEI Tingkatkan Daya Saing Eksportir
- Hipmi Dukung Keberlanjutan IKN, Jadi Simbol Pemerataan Pembangunan di RI
- PT Angkasa Pura Solusi Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya
- UMKM RI Bisa Sewa Lobi Hotel Kelolaan Anak Usaha BPKH di Mekah