Reksadana Indeks Simas Sri Kehati Bisa Dibeli mulai Rp 100.000
![Product Launching Raksa Dana Indeks Simas Sri Kehati, Selasa (11/6/2024).](https://asset.kompas.com/crops/kjYI4Dd8fA16oPDL6LTUDhTAugA=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2024/06/11/66681ef996e34.jpg)
JAKARTA, - PT Sinarmas Asset Management menambah kanal pemasaran produk reksadana Indeks Simas Sri Kehati. Kali ini, perusahaan menggandeng PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas) untuk memasarkan reksadana ini.
Reksadana Indeks Simas Sri Kehati ini telah hadir sejak 4 Mei 2018 untuk menunjang kebutuhan investasi sekaligus menjaga kelestarian hayati.
Reksadana Indeks Simas Sri Kehati ini dapat dibeli melalui cabang Bank Sinarmas dengan minimal pembelian adalah Rp 100.000.
Baca juga: Kenali, Ini Jenis Reksadana dan Jangka Waktunya
Direktur Utama PT Sinarmas Asset Management Alex Setyawan WK menuturkan, produk ini hadir bagi investor yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan.
Sedikit catatan, indeks ini terdiri dari 25 perusahaan yang terdaftar di BEI dan menerapkan prinsip-prinsip Sustainable and Responsible Investment (SRI) dan Environmental, Social & Governance (ESG).
"Kami menghadirkan Indeks Simas Sri Kehati untuk menyasar investor yang mencari alternatif investasi namun tidak sekadar menguntungkan, tetapi juga membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” kata dia dalam product launching Raksa Dana Indeks Simas Sri Kehati, Selasa (11/6/2024).
Baca juga: Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya
Alex menambahkan, perusahaan menargetkan dapat menghimpun dana kelolaan dari reksadana Indeks Simas Sri Kehati ini mencapai Rp 500 miliar.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Sinarmas Frenky Tirtowijoyo mengatakan, peluncuran ini merupakan bagian dari upaya untuk memfasilitasi nasabah yang memiliki ketertarikan untuk melakukan investasi sekaligus berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan sosial di Indonesia.
"Kami ingin mengajak masyarakat untuk turut mempersiapkan masa depan dengan investasi. Kami juga mengapresiasi masyarakat yang sudah memahami akan pentingnya investasi, terlebih bagi kalangan muda yang saat ini kian bersemangat dalam menyuarakan pentingnya berinvestasi,” terang dia.
Baca juga: Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya
Indeks Simas Sri-Kehati merupakan Reksadana Indeks dengan kelas aset saham, yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek bersifat Ekuitas dalam Indeks yang menjadi acuannya.
Produk ini memiliki manfaat yang bisa dirasakan investor seperti potensi nilai pertumbuhan investasi yang relatif menarik yang sekaligus memperkenalkan prinsip Sustainable and Responsible Investment (SRI).
Indeks Simas Sri-Kehati merupakan upaya menciptakan mutualisme antara dunia konservasi dalam pelestarian lingkungan dengan sektor bisnis yang bukan hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga keberlanjutan.
Baca juga: Ketahui, Ini 5 Jenis Reksadana dan Jangka Waktunya
Selain itu dukungan dari regulator dalam penerapan keuangan berkelanjutan dan sistem pelaporan bagi emiten, juga dapat meningkatkan kepercayaan investor dalam jangka panjang.
Sebagai informasi, kinerja indeks yang berbasis ESG yakni Sri kehati yang dalam kurun 3 tahun terakhir dari 2020-2023 naik sebesar 18 persen.
Kinerja tersebut unggul dibandingkan dengan LQ45 yang naik sebesar 3,8 persen dan IDX30 yang turun sebesar 1,4 persen.
Baca juga: Ketahui, Ini 5 Jenis Reksadana dan Jangka Waktunya
Terkini Lainnya
- Tambang Batu Bara hingga Timah "Dipelototi"...
- Thomas Djiwandono Jadi Wakil Menkeu II,...
- Thomas Djiwandono Jadi Wakil "Kedua" Sri...
- Ini Alasan Thomas Djiwandono jadi Wamenkeu...
- [POPULER MONEY] Anak Buah Sri Mulyani...
- Soal Gaji PNS Naik, Anak Buah...
- Milenial Mulai Membidik Investasi Emas
- RMKE Akuisisi 3 Tambang di Jambi...
- Semester I-2024, Arus Peti Kemas SPTP Tumbuh 6 Persen
- Luhut: Tumpang Tindih Kewenangan Jadi Hambatan "Lifting" Migas RI
- BUMN Sucofindo Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juli 2024, Simak Persyaratannya
- Dorong "Wealth Management", Bank DBS Buka Peluang Investasi dan Bisnis
- Kenaikan Gaji ASN Berpotensi Perlebar Tekor Anggaran Pemerintah
- Pertamina Salurkan 95.000 KL Avtur Selama Penerbangan Haji 2024
- Peringati Hari Anak Nasional, Pertagas Tingkatkan Budaya Literasi Generasi Muda
- Kemenperin Susun Peta Jalan Sektor Jasa Industri
- ASDP Setor Dividen Rp 31 Miliar ke Negara pada Tahun Buku 2023
- Kementerian ESDM: 146 PLTU Sudah Ikut Perdagangan Karbon di 2024
- Lampu Kuning Utang Pemerintah yang Kian Membengkak
- Tren Produksi Beras Mulai Meningkat, Badan Pangan Pastikan Bulog Terus Serap Lokal
- Tips Jawab Pertanyaan tentang Alasan Resign dari Pekerjaan Terakhir Saat Wawancara Kerja
- Aplikasi Penggajian Bantu Transparansi dan Akurasi Penghitungan Gaji
- Bandara VVIP IKN Kemungkinan Molor, Kemenhub akan Fungsikan Bandara Sepinggan untuk Pendaratan Pesawat Presiden
- Petugas Bea Cukai Geledah Toko Kelontong, Stafsus Sri Mulyani Sebut Bukan Razia Impor
- Kecelakaan Tunggal Apakah Dapat Jasa Raharja?
- Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Cicilan Utang Meningkat gara-gara Belanja Kebutuhan Lebaran
- Sido Muncul Salurkan Bantuan Senilai Rp 300 Juta untuk 150 Anak Suspek Stunting di Cimahi
- IHSG dan Rupiah Kompak Melemah di Akhir Sesi
- Soal Iuran Tapera, YLKI: Kenapa Masyarakat Ikut Menanggung Subsidi?