Bahlil Ungkap Alasan BYD Belum Kirim Pesanan Mobil Listrik ke Konsumen
![Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/6/2024).](https://asset.kompas.com/crops/qQkcpNxymjibVa5C9p5PLjVdz4s=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2024/06/10/6666a67ccf40c.jpg)
JAKARTA, - Produsen mobil listrik asal China, Build Your Dreams (BYD), telah masuk ke pasar otomotif Indonesia dan mulai memasarkan produknya sejak awal 2024. Namun hingga kini produknya belum dikirimkan ke konsumen.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, hal ini dikarenakan proses perizinan importasi BYD baru selesai dilakukan pekan kemarin.
"Kemarin Kalau tidak salah ya, saya baru menandatangani rekomendasi perizinan untuk impor. Karena kan sebelum dia melakukan impor, dia harus mempresentasikan berapa nilai investasi, berapa kapasitas produksi, dan berapa lama dia melakukan investasinya," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Baca juga: Bahlil: Starlink Investasi Rp 30 Miliar dan Punya 3 Karyawan Terdaftar
Dia menjelaskan, pihaknya memberikan izin rekomendasi impor mobil listrik secara utuh (completely bulit up/CBU) berdasarkan nilai investasi dan kapasitas produksi BYD di Indonesia.
Pada tahap awal ini pemerintah memberikan izin rekomendasi impor CBU sebesar 20 persen dari mobil listrik yang diproduksi BYD.
"Sekarang kita kasih dulu kurang lebih sekitar 10 persen atau 20 persen dari total kapasitas produksinya, saya lupa, tapi saya sudah tanda tangani," ungkapnya.
Baca juga: Bahlil Ngeluh Anggaran Kementeriannya Tak Setara dengan Target Investasi 2025
Sebelumnya, PT BYD Motor Indonesia sudah resmi memasarkan tiga model mobil listrik. Tapi, banyak konsumen yang ternyata menagih janji karena pesanan mobil listrik merek China ini belum juga dikirimkan ke rumah.
Pada media sosial BYD, tak sedikit warganet yang berkomentar menanyakan soal mobil listrik yang dipesannya. Pasalnya, banyak konsumen yang sudah memesannya sejak peluncurannya pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 yang digelar Februari lalu.
Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan mengatakan, dalam proses mengimpor kendaraan, banyak prosedur yang harus dilewati. Ada yang sifatnya prosedur internal dan ada prosedur eksternal.
Baca juga: Bantah Izin Tambang untuk Ormas Terkait Hasil Pilpres, Bahlil: Lebay
"Prosedur internal itu adalah sesuatu yang BYD bisa kontrol. Contohnya, pengiriman, pasokan, distribusi, dan lebih dalam lagi adalah pekerjaan dokumen. Pekerjaan dokumen ini seperti proses STNK, homologasi, dan lainnya," ujar Luther kepada , belum lama ini.
"Hampir bisa dibilang yang seluruh faktor internal itu tidak ada masalah. Bahkan, seluruh kendaraan kita sudah lulus uji. Beberapa unit juga sudah berhasil kita buatkan STNK," kata Luther.
Luther menambahkan, terkait pengiriman dan produksi, hampir bisa dibilang tidak ada masalah. Secara pasokan global, pabrik BYD mampu mendukungnya. Apalagi, pengiriman di negara tetangga juga tidak ada masalah, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, yang dinilai masih satu jalur distribusi.
Baca juga: Bahlil: Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan Berlaku 5 Tahun
"Sekarang tinggal faktor eksternal, yang sifatnya tidak bisa kita kontrol. Hal ini memang sangat ketergantungan dengan beberapa pihak lain. Sebenarnya, hal ini juga terpengaruh dengan tingginya permintaan yang ada, pembelian di Indonesia," ujar Luther.
"Sehingga, hal ini menjadi butuh proses. Sebab, secara kuantitas, ini di luar perkiraan kami. Tapi, kita berusaha untuk memenuhi semuanya. Hal ini yang kita lagi proses, tapi kan butuh waktu," kata Luther.
Baca juga: Bahlil soal Izin Tambang: Kita Prioritaskan kepada Ormas yang Butuh
Terkini Lainnya
- Emiten Kendaraan Listrik Group Bakrie, VKTR...
- YLKI Usul Wajib Asuransi Kendaraan Diberlakukan...
- Soal Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor, Anggota...
- Implementasi Prinsip Keberlanjutan, Bank Mandiri Tambah...
- Tips Jawab Pertanyaan tentang Alasan Resign...
- Mendag Zulhas Musnahkan Produk Impor Ilegal...
- IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak...
- Pintu Masuk Barang Impor Dipindah ke...
- Lindungi Industri Dalam Negeri, Prabowo-Gibran Didorong Batasi Impor
- TRON dan KITB Kerja Sama Sistem Pengelolaan Kawasan Industri
- Diuji Coba Bulan Depan, Kereta Otonom ART Telah Tiba di IKN
- Bantal di Kursi Kereta Cepat Whoosh Hilang, KCIC: Data Pelaku Sudah Didapatkan
- Daftar Terbaru Kereta Api dengan Rangkaian New Generation per 27 Juli
- Apa yang Dimaksud dengan Rekening Koran?
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- PT PP Presisi Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK-D3, Usia 45 Tahun Bisa Daftar
- Syarat Cetak Rekening Koran BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan Bank Lainnya
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 10.000, Simak Rincian Lengkap untuk 27 Juli 2024
- Dukung Penyediaan Energi Gas Bumi di IKN, PGN Salurkan Gas ke Hotel Nusantara
- KAI Punya Dua Jenis Kereta Ekonomi New Generation, Apa Bedanya?
- 2 Cetak Rekening Koran BNI, Bisa Online dari HP atau Laptop
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Gelar Acara CEO Mengajar di Unhas, Dirut BSI Ajak Mahasiswa Mengenal Lebih Jauh Bank Syariah
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- Komisi XI DPR Setujui Anggaran Kemenkeu Rp 53,19 Triliun pada 2025
- Simak Cara Memadankan NIK dan NPWP secara Online
- Pemerintah Kantongi Rp 22 Triliun dari Lelang 7 Seri SUN
- BP Tapera Sebut Pekerja Swasta Paling Banyak Terima Manfaat KPR Subsidi
- Cara Bayar Tiket Kereta Cepat Whoosh via BSI Mobile dan ATM