BP Tapera Sebut Pekerja Swasta Paling Banyak Terima Manfaat KPR Subsidi
![Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menyampaikan penerima manfaat penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi didominasi pekerja swasta.](https://asset.kompas.com/crops/2onY2D2PjvC5YwV22zWG9L_Rltc=/0x0:780x520/1200x800/data/photo/2023/09/22/650cdd6d98fce.jpg)
JAKARTA, - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menyampaikan penerima manfaat penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi didominasi pekerja swasta.
"Untuk dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang nilainya besar, sebetulnya siapa penerima manfaatnya? Realisasi penyaluran KPR subsidi didominasi pekerja swasta sebesar 77,5 persen," ujar Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana Tapera BP Tapera Sugiyarto dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (11/6/2024) seperti dilansir Antara.
Selama 14 tahun sektor pekerja swasta (BUMN, BUMD, swasta/buruh) mendominasi penyaluran KPR subsidi Rumah Tapera FLPP. Nilai penyaluran tertinggi terjadi pada tahun 2022 sekitar 212 ribu unit dengan total penyaluran untuk sektor pekerja swasta sebanyak 1.145.112 unit.
Baca juga: Cara Bayar Tiket Kereta Cepat Whoosh via BSI Mobile dan ATM
Klasifikasi penghasilan yang mendominasi dalam penyaluran pembiayaan KPR Rumah Tapera FLPP selama periode 2010-2024 sebesar 379.532 unit adalah kisaran penghasilan Rp 3-4 juta.
Untuk klasifikasi range penghasilan Rp 3-4 juta mendominasi seluruh segmen jenis pekerjaan antara lain PNS, wiraswasta, TNI./Polri, dan lainnya.
"Pekerja swasta inilah yang paling besar dan banyak menikmati manfaat dari FLPP," kata Sugiyarto.
Baca juga: AHY: Realisasi Sertifikat Tanah 89 Persen dari Target 126 Juta pada 2025
BP Tapera menyalurkan dana untuk rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak Rp 9,08 triliun untuk 2024.
Penyaluran dana itu terdiri dari dua program pembiayaan perumahan yang dikelola BP Tapera.
Tercatat dana FLPP per 8 Mei 2024 telah disalurkan sebanyak 72.779 unit rumah senilai Rp8,83 triliun yang tersebar di 8.245 perumahan, yang dibangun oleh 5.899 pengembang perumahan dari 32 bank penyalur di 33 provinsi dan 376 kabupaten/kota.
Akad pembiayaan perumahan Tapera dalam periode yang sama, katanya lagi, sudah tersalurkan sebanyak 1.528 unit senilai Rp253,47 miliar.
Baca juga: APLN Hadirkan Satu University di Podomoro Park Bandung
Penyaluran dana FLPP 2024 ini, jika merujuk kepada Nota Keuangan RAPBN Tahun 2024, BP Tapera diamanahkan untuk menyalurkan sebanyak 166.000 unit senilai Rp 21,6 triliun dan melalui Kementerian Keuangan, dioptimalisasikan melalui Indeks Kinerja Utama (IKU) BP Tapera menjadi 170.000 unit dengan nilai yang sama.
Sedangkan pembiayaan Rumah Tapera ditargetkan untuk tahun yang sama sebanyak 8.717 unit senilai Rp 1,3 triliun.
Khusus untuk penyaluran dana FLPP karena dananya berasal dari APBN, pemantauan dilakukan secara berkala dan berkesinambungan.
Baca juga: Pesan Sri Mulyani untuk Prabowo-Gibran: Kelola APBN dengan Bijaksana
BP Tapera memastikan kepatuhan bank penyalur terhadap skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP, kinerja bank penyalur, pemanfaatan rumah oleh penerima manfaat, kualitas rumah yang dipastikan melalui kunjungan lapangan terhadap Rumah Tapera FLPP yang sudah dihuni bersama bank penyalur.
Terkini Lainnya
- Dampak Pembatasan BBM Subsidi Perlu Dilihat...
- Bank Danamon Bidik Pertumbuhan Kartu Kredit...
- Soal BBM Subsidi, Menko Airlangga: Itu...
- Dirut Pupuk Indonesia Sebut Penyerapan Pupuk...
- Bos Pupuk Indonesia Ungkap Penyaluran Pupuk...
- Bappenas Sebut Subsidi Pupuk Akan Diubah...
- "Power Wheeling", Agenda Siapa?
- Agar BBM Subsidi Tepat Sasaran, BPH...
- Cara Kirim Motor Lewat Kereta Api dan Syaratnya
- Terus Bertambah, Uang Beredar RI Tembus Rp 9.000 Triliun
- OJK: Siapa Bilang Bursa Karbon Sepi Peminat…
- Kemenperin Amankan 25.257 Unit Speaker Aktif Non-SNI
- Menang Banyak Pakai PLN Mobile, Transaksi Mudah dan Berhadiah
- InJourney Bantu Siswa Sekolah Tingkatkan Literasi
- IHSG Ditutup Menguat, Rupiah Melemah
- OJK: Hingga Juni 2024, Ada 34 Reksa Dana Berbasis ESG Senilai Rp 8,21 Triliun
- Luhut Targetkan "Family Office" Terbentuk Sebelum Oktober 2024
- Soal Gaji PNS Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Tunggu Tanggal 16 Agustus...
- Pulang dari Timur Tengah, Luhut Lapor Jokowi dan Prabowo soal "Family Office"
- Di ASEAN, Hanya Indonesia yang Belum Punya Aturan Asuransi Wajib Kendaraan
- Tambang Batu Bara hingga Timah "Dipelototi" Simbara, Sri Mulyani: Pak Luhut Paling Berapi-api
- Ditopang Proyek IKN, Laba Bersih BSBK Naik 203,8 Persen di Semester I 2024
- Tumbuhkan Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia, Lazada dan Berkat Jadikan Mitra Kurir sebagai Agen Perubahan
- OJK: Siapa Bilang Bursa Karbon Sepi Peminat…
- Cara Bayar Tiket Kereta Cepat Whoosh via BSI Mobile dan ATM
- APLN Hadirkan Satu University di Podomoro Park Bandung
- Asosiasi Konsumen: Produk Tembakau Alternatif Tak Pernah Ditujukan bagi Anak-anak
- AHY: Realisasi Sertifikat Tanah 89 Persen dari Target 126 Juta pada 2025
- Dukung "Sport Tourism," BTN Sponsori Jakarta International Marathon 2024