Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran
![Pembukaan Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jumat (10/5/2024)](https://asset.kompas.com/crops/YiSOGrgBPNlqIdNWb2xtEUtw18s=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2024/05/10/663dfab84a93b.jpeg)
JAKARTA, - Pameran industri waralaba dan lisensi yakni Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) kembali diselenggarakan di 2024. FLEI edisi ke-22 ini setidaknya diikuti oleh 250 merek atau brand dalam dan luar negeri.
Adapun FLEI 2024 diselenggarakan sepanjang 10-12 Mei 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran.
Terdapat banyak jenis brand makanan, minuman, laundry, mini market, toko buku hingga barber yang memberikan penawaran waralaba dengan beragam nilai investasi dan keuntungan.
Baca juga: Kisah Mantan OB dengan 1.000 Gerai Waralaba
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI) Levita Ginting Supit mengatakan, bisnis waralaba Indonesia saat ini semakin diminati baik oleh pelaku usaha dalam maupun luar negeri. Saat ini pun muncul banyak bisnis waralaba baru seiring tingginya permintaan.
"Jadi bukan hanya waralaba asing saja yang masuk ke wilayah Indonesia, tapi waralaba Indonesia juga sampai ke mancanegara," ujarnya dalam pembukaan FLEI 2024 di JIExpo Kemayoran, Jumat (10/5/2024).
Maka dari itu, WALI bersama pemerintah berupaya untuk membuat bisnis waralaba Indonesia semakin berkualitas dan dapat diperhitungkan oleh dunia. Salah satu upaya yang dilakukan yakni menyelenggarakan pameran waralaba, FLEI.
Melalui penyelengaraan FLEI ini diharapkan semakin memperkenalkan bisnis waralaba secara luas kepada para pelaku usaha, terutama calon pelaku usaha alias yang baru ingin memulai bisnis.
"Jadi sejalan dengan yang ditargetkan pemerintah, mau meningkatkan entrepreneur di Indonesia yang sampai saat ini masih rendah sekali," kata dia.
Adapun Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat saat ini terdapat 145 waralaba lokal dan 141 waralaba asing yang sudah terdaftar di pemerintah.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan, waralaba merupakan salah satu solusi untuk memulai bisnis yang aman bagi para pemula. Namun, tetap perlu memperhatikan dua hal yakni legal dan logis.
"Kemendag menghimbau kepada para calon pelaku usaha agar memahami bahwa sebelum memutuskan berbisnis atau berinvestasi itu menggunakan prinsip 2L yaitu legal dan logis," ungkapnya dalam kesempatan yang sama.
Dalam hal ini, legal yang dimaksud adalah memastikan bahwa waralaba tersebut sudah terdaftar di Kemendag. Hal itu ditandai dengan kepemilikan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) oleh waralaba tersebut.
Kemudian terkait logis, yakni harus memikirkan secara matang untung-rugi dari bisnis waralaba tersebut, tidak termakan dengan janji-janji yang memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Hindari untuk mengirimkan uang secara terburu-buru tanpa adanya perhitungan yang matang.
"Ini agar tidak terjebak pada investasi bodong. Karena saat ini banyak ditemukan praktek-praktek penipuan yang berkedok bisnis, melakukan pengumpulan dana masyarakat untuk mendapatkan beruntungan secara sepihak," tutupnya.
Baca juga: Ini Dua Bisnis Baru yang Disasar Emiten Waralaba Kebab RAFI
Terkini Lainnya
- Dukung Persiapan Indonesia di Ajang World...
- Berawal dari Garasi Rumah, Gautama Tembus...
- SBMA Ada "Penyegaran" Direksi, Bakal Gelar...
- Kisah Sukses Endah Bangun Bisnis Kue...
- Gelar Kongsi-Kongsi 2024, Bank Mandiri Siap...
- Insiden Helikopter Jatuh Karena Tali Layangan,...
- Pembangunan Bandara VVIP IKN Terkendala Hujan,...
- Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan Haji, BPKH...
- Kemenhub Ingatkan Operator Bandara agar Tingkatkan Pelayanan Bagasi
- Menyelisik Dinamika Harga CPO
- Sandang Nama Baru, Stasiun LRT Pancoran Berubah Jadi “Pancoran Bank BJB”
- [POPULER MONEY] Soal Inisial T Pengendali Judi "Online" RI, Ini Respons Menkominfo | Jakarta, Kaltim, Kaltara Sudah Keluar dari "Middle Income Trap"
- Cara Tarik Tunai Saldo GoPay di ATM BCA dan Bank Lain
- Cara Daftar Livin' by Mandiri Tanpa Harus ke Bank
- Cara Bayar Tilang Elektronik via BRImo
- Australia Lirik Inovasi "SPBU" Hidrogen Milik PLN Indonesia Power
- Pengamat Minta Kajian Ulang dalam Penerapan Impor Beras
- DPR: Kenaikan Cukai Perlu Dibarengi Pengawasan untuk Jaga IHT
- Penjualan Mobil Lesu, Pengusaha Minta "Vitamin" ke Pemerintah
- Cara Bayar Tilang Elektronik via ATM BRI
- BTN Raup Laba Bersih Rp 1,5 Triliun pada Semester I 2024
- Menkominfo Ogah Berspekulasi soal Inisial T Pengendali Judi "Online"
- PNRI Gandeng Datasonic Malaysia untuk Penyediaan "Smart Card" Senilai Rp 100 Miliar
- [POPULER MONEY] Soal Inisial T Pengendali Judi "Online" RI, Ini Respons Menkominfo | Jakarta, Kaltim, Kaltara Sudah Keluar dari "Middle Income Trap"
- 94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit
- Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel
- Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi
- Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa