IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah
![IluIlustrasi saham, pergerakan saham.](https://asset.kompas.com/crops/FCfSdGBNJVHb9XqVsGUz6uhTrPo=/795x531:7157x4773/1200x800/data/photo/2023/11/02/654377d31edea.jpg)
JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (14/5/2024). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah dalam pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, IHSG berada di zona hijau pada level 7.117,26 atau naik 18 poin (0,25 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.099,26.
Sebanyak 207 saham melaju di zona hijau dan 138 saham di zona merah. Sedangkan 194 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,01 triliun dengan volume 1,5 miliar saham.
Baca juga: IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini
Research Division MNC Sekuritas T. Herditya Wicaksana mengatakan, hari ini IHSG akan uji level 7.289, setelah kemarin terjadi akumulasi volume pembelian. Dia bilang, selama masih mampu berada di atas 7.026 sebagai support krusialnya, maka posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave B.
“Hari ini IHSG masih berpeluang untuk menguji area 7,289, dengan support 7.045 - 7.026, dan resistance pada level 7.164 - 7.232,” kata Herditya dalam analisisnya.
Bursa Asia mixed dengan kenaikan, Nikkei 0,15 persen (59,1 poin) ke posisi 38.258,2, dan Hang Seng Hong Kong 0,2 persen (39,12 poin) ke posisi 19.154,18. Sementara itu, Shanghai Komposit melemah 0,11 persen atau 35,3 poin ke level 3.144,48, dan Strait Times 0,3 terkoreksi 0,05 persen (1,55 poin) ke level 3.302,1.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.07 WIB rupiah berada pada level Rp 16.130 per dollar AS atau turun 50 poin (0,31 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.080 per dollar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena saat ini fokus pasar tertuju pada inflasi AS yang akan dirilis malam ini.
Bila data inflasi lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, pasar bisa berekspektasi pemangkasan bakal terjadi di akhir tahun dan sebaliknya bila lebih rendah, pasar bisa berekspektasi pemangkasan akan datang lebih cepat.
"Melihat data ekonomi AS yang masih kuat, peluang inflasi naik lebih tinggi menjadi lebih besar sehingga ekspektasi pemangkasan lebih cepat menurun dan dollar bisa menguat lagi. Rupiah masih berpotensi dalam tekanan terhadap dollar AS hari ini," kata Ariston kepada .
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bisa melemah di bawah level Rp 16.100 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 16.050 per dollar AS.
Baca juga: 5 Saham Paling Boncos pada Pekan Ini
Terkini Lainnya
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 10.000, Simak Rincian Lengkap untuk 27 Juli 2024
- Dukung Penyediaan Energi Gas Bumi di IKN, PGN Salurkan Gas ke Hotel Nusantara
- KAI Punya Dua Jenis Kereta Ekonomi New Generation, Apa Bedanya?
- 2 Cetak Rekening Koran BNI, Bisa Online dari HP atau Laptop
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Gelar Acara CEO Mengajar di Unhas, Dirut BSI Ajak Mahasiswa Mengenal Lebih Jauh Bank Syariah
- Perusahaan RI Teken Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi untuk Musim Umrah
- Orang Dekat Prabowo Duduki Komisaris BUMN, Stafsus Erick: Ini Namanya Berkesinambungan
- Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
- Pemerintah Dukung Biomassa untuk Campuran Bahan Bakar PLTU
- Hingga Juni 2024, Manfaat Program Sampah Jadi Energi Wasteco PHE Dinikmati 1.500 Warga Manggar Balikpapan
- Stafsus Erick Thohir Jawab Kritik soal Banyaknya Komisaris BUMN Diisi Politikus
- Mau Lapor soal Barang Impor Ilegal? Ini Nomor WA dan E-mail-nya
- Gibran Jawab Kritik Program Makan Bergizi Gratis Pakai Kemasan Plastik
- BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 552 Miliar pada Semester I 2024
- Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?
- IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini
- Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet
- Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah
- Info SWIFT Code Bank Papua yang Berlaku Saat Ini