Industri Pengolahan SDA Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan
![Ekonom sekaligus Pendiri Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini dalam Media Workshop Hilirisasi Pada Sektor Industri Kimia dan Peran Sektor Infrastruktur, Kamis (29/1/2024).](https://asset.kompas.com/crops/pZG4RXqFRFCmUcuQyqOIPte1n4A=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2024/02/29/65e026ede9fcb.jpg)
BANDUNG, - Indonesia dinilai dapat mencetak pertumbuhan ekonomi signifikan dengan mendorong sektor industri pengolahan atau manufaktur. Sektor manufaktur diharapkan dapat berkontribusi lebih dari 30 persen terhadap perekonomian Indonesia.
Ekonom sekaligus Pendiri Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini mengatakan, kekuatan ekonomi Indonesia sebenarnya adalah industri yang berbasis Sumber Daya Alam (SDA).
"Indonesia ini hanya bisa kompetitif maju, bahkan bukan hanya tumbuh tapi lompatan terjadi, dengan mengolah Sumber Daya Alam (SDA), tapi dengan kebijakan industri yang jelas," kata dia dalam Media Workshop Hilirisasi Pada Sektor Industri Kimia dan Peran Sektor Infrastruktur, Kamis (29/1/2024).
Baca juga: Menurut CT, Ini 4 Tantangan Ekonomi Indonesia Tahun Ini
Ia menambahkan, Indonesia belum dapat mendulang pertumbuhan ekonomi dari sektor yang mengandalkan sumber daya manusia (SDM) atau teknologi digital. Hal tersebut lantaran, saat ini sebanyak 56 persen SDM Indonesia masih berada di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke bawah.
Untuk itu, sembari menunggu Indonesia berada dalam potensi SDM terbaiknya, sektor industri yang berkaitan dengan SDA perlu digencarkan.
"Ya kita maksimalkan di basis SDA. Berikan perhatian di sektor ini karena akan menciptakan nilai tambah yang besar," imbuh dia.
Di sisi lain, Hendri menekankan perlunya membangun industri turunan SDA tersebut. Dengan demikian, nantinya teknologi dapat menjadi pendorong dalam industri SDA tersebut.
Menurut dia, teknologi saat ini masih menjadi pendukung dan belum menjadi sebuah sektor tersendiri. Hal itu terbukti dari ekonomi digital yang baru sekadar mengambangkan sisi jasanya.
Hal tersebut tercermin dari kehadiran, e-commerce sebagai suatu sektor perdagangan yang menggunakan jasa teknologi digital. Selain itu, e-payment juga masih menggunakan teknologi sebagai pendukung.
"Jadi kita belum menggunakan dan belum memiliki SDM yang cukup untuk ke belakang, ke sektor hulu. Jadi tidak peduli barangnya dari mana yang penting pakai e-commerce. Barangnya tidak penting dari mana yang penting cepat dibawa ke konsumen. Saya rasa ini tidak benar," terang dia.
Sebaliknya, ia berharap pelaku industri yang berperan sebagai produsen diberikan kemudahan untuk mengadopsi teknologi.
"Kita dorong pemerintah supaya benar-benar manufaktur yang diharapkan porsinya enjadi 30 persen itu kejadian," tandas dia.
Baca juga: Gibran: Pembangunan Infrastuktur atau SDM? Dua-duanya Penting
Terkini Lainnya
- Nilai Tukar Rupiah Masih Melemah, Industri...
- Surveyor Indonesia Lakukan Inovasi dan Rambah...
- Pertumbuhan Sektor Manufaktur Indonesia Lebih Besar...
- Indonesia Bakal Punya 4 KEK Baru,...
- Resmikan UMKM Center Makassar, BSI Perkuat...
- Investasi Sektor Hijau Tinggi Risiko, Bos...
- Asosiasi Bank Syariah Dorong Ekosistem Haji...
- Stafsus Erick Thohir Beberkan Alasan Fauzi...
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Gelar Acara CEO Mengajar di Unhas, Dirut BSI Ajak Mahasiswa Mengenal Lebih Jauh Bank Syariah
- Perusahaan RI Teken Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi untuk Musim Umrah
- Orang Dekat Prabowo Duduki Komisaris BUMN, Stafsus Erick: Ini Namanya Berkesinambungan
- Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
- Pemerintah Dukung Biomassa untuk Campuran Bahan Bakar PLTU
- Hingga Juni 2024, Manfaat Program Sampah Jadi Energi Wasteco PHE Dinikmati 1.500 Warga Manggar Balikpapan
- Stafsus Erick Thohir Jawab Kritik soal Banyaknya Komisaris BUMN Diisi Politikus
- Mau Lapor soal Barang Impor Ilegal? Ini Nomor WA dan E-mail-nya
- Gibran Jawab Kritik Program Makan Bergizi Gratis Pakai Kemasan Plastik
- BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 552 Miliar pada Semester I 2024
- [POPULER MONEY] Satgas Impor Ilegal Razia Pasar | Mengintip Kawasan Industri Terpadu Batang
- Apa Itu Agen: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Distributor
- Cara Mencairkan Saldo TapCash BNI ke Rekening Bank dan ShopeePay
- Panduan Bayar Tagihan IndiHome lewat Tokopedia, Shopee, dan Lazada
- BCA Expoversary 2024 Digelar, Ada KPR 2,67 Persen hingga Kredit Kendaraan DP 0 Persen
- Dirut Bulog: Stok Beras Cukup, Harganya Mulai Turun...
- Bos CT Corp Sebut 2 Alasan Dirinya Tidak Akan Jadi Menteri di Kabinet Selanjutnya
- Pabrik Amonium Nitrat Bontang Bisa Kurangi Ketergantungan Impor
- Tingkatkan Pelayanan, Lion Parcel Resmikan Megahub Baru di Tangerang