Reformasi Subsidi BBM, Malaysia Naikkan Harga Solar
![Ilustrasi mata uang ringgit Malaysia.](https://asset.kompas.com/crops/9p3fIta08Nvf0-nTS0qdBdv5CDk=/100x67:900x600/1200x800/data/photo/2023/11/02/65433c38a1fad.jpg)
KUALALUMPUR, - Malaysia sedang mengalami perubahan besar dalam kebijakan subsidi bahan bakar solar.
Dikutip dari Channel News Asia, Mulai 10 Juni 2024, harga eceran solar di seluruh stasiun bensin di Semenanjung Malaysia akan naik sekitar 50 persen, menjadi RM3,35 atau Rp 11.565 per liter.
Kebijakan baru ini merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk mengurangi subsidi menyeluruh dan mengalihkan fokus ke subsidi yang lebih tepat sasaran, yang terutama akan membantu kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Baca juga: Pemerintah Pertimbangkan Subsidi Solar pada 2025 Naik Capai Rp 3.000 Per Liter
Langkah ini diambil setelah melihat beban subsidi yang semakin berat dalam beberapa tahun terakhir.
Subsidi BBM diesel Malaysia telah meningkat 10 kali lipat, dari Rp 4,8 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 49,37 triliun pada tahun 2023, di tengah melonjaknya harga komoditas global.
Menurut Kementerian Keuangan Malaysia, pengurangan subsidi solar diharapkan dapat menghemat sekitar Rp 13,81 triliun setiap tahun. Dana yang dihemat ini akan dialihkan untuk membantu kelompok berpenghasilan rendah.
Harga akan tetap lebih rendah di negara bagian dan wilayah Malaysia di Borneo, serta untuk kendaraan logistik yang memenuhi syarat di bawah sistem kontrol solar bersubsidi pemerintah.
Harga solar di Malaysia bervariasi tergantung pada sektor penggunaannya.
Untuk mengurangi dampak negatif dari kenaikan harga ini, pemerintah akan memberikan bantuan tunai kepada pemilik kendaraan diesel yang memenuhi syarat, serta petani kecil dan petani komoditas.
Langkah ini diharapkan dapat membantu mereka menghadapi kenaikan biaya bahan bakar.
Meski subsidi dipotong, harga solar di Malaysia tetap yang terendah di Asia Tenggara, membuatnya rentan terhadap penyelundupan ke negara tetangga seperti Singapura, Indonesia, dan Thailand.
Menteri Keuangan Kedua Malaysia, Amir Hamzah Azizan, menyatakan bahwa penetapan harga tetap dan pelaksanaan subsidi yang lebih tepat sasaran akan membantu mengatasi masalah ini.
“Kami ingin menghentikan kebocoran yang telah mengakibatkan kerugian bagi rakyat dan negara. Setiap tahun, kami menderita kerugian besar dan ini dapat menghambat kemakmuran yang pantas kami dapatkan. Ini adalah keputusan pemerintah untuk memperkuat posisi keuangan jangka panjang negara,” tutur Amir Hamzah.
Untuk menjaga stabilitas harga, pemerintah akan mengumumkan harga solar setiap minggu sesuai dengan praktik saat ini dari Kementerian Keuangan.
Baca juga: Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun
Terkini Lainnya
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Gelar Acara CEO Mengajar di Unhas, Dirut BSI Ajak Mahasiswa Mengenal Lebih Jauh Bank Syariah
- Perusahaan RI Teken Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi untuk Musim Umrah
- Orang Dekat Prabowo Duduki Komisaris BUMN, Stafsus Erick: Ini Namanya Berkesinambungan
- Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
- Pemerintah Dukung Biomassa untuk Campuran Bahan Bakar PLTU
- Hingga Juni 2024, Manfaat Program Sampah Jadi Energi Wasteco PHE Dinikmati 1.500 Warga Manggar Balikpapan
- Stafsus Erick Thohir Jawab Kritik soal Banyaknya Komisaris BUMN Diisi Politikus
- Mau Lapor soal Barang Impor Ilegal? Ini Nomor WA dan E-mail-nya
- Gibran Jawab Kritik Program Makan Bergizi Gratis Pakai Kemasan Plastik
- BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 552 Miliar pada Semester I 2024
- [POPULER MONEY] Satgas Impor Ilegal Razia Pasar | Mengintip Kawasan Industri Terpadu Batang
- Apa Itu Agen: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Distributor
- Cara Mencairkan Saldo TapCash BNI ke Rekening Bank dan ShopeePay
- Panduan Bayar Tagihan IndiHome lewat Tokopedia, Shopee, dan Lazada
- Pipa Terminal BBM di Tuban Bocor, Ini Kata Pertamina
- Bapanas Ungkap Potensi Penurunan Produksi Beras
- Pakar E-commerce: Integrasi Vertikal Tidak Ganggu Bisnis Perusahaan Logistik
- Ternyata, Ini 3 Aspek yang Jadi Preferensi Penjual dan UMKM Pilih Platform "Live Streaming"
- DPR RI Pertanyakan Soal Rencana Impor Beras, Masihkah Berlanjut?