Berantas Judi "Online", OJK Blokir 4.921 Rekening Bank
![Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar ditemui usai acara Rapat Koordinator Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), Jumat (22/3/2024).](https://asset.kompas.com/crops/DlAcpcLIwFnvUy0yVjVSPbV0RBs=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2024/03/22/65fd519ed6d66.jpg)
JAKARTA, - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memblokir sebanyak 4.921 rekening bank dalam rangka memberantas judi online (judol).
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, pihaknya juga mendukung pembentukan satuan tugas pemberantasan judi online yang dipimpin oleh Menteri Bidang Politik, Hukum, dan HAM.
"Beberapa langkah telah dilakukan oleh OJK untuk menangani judi online yaitu melakukan pemblokiran terhadap 4.921 rekening dari data yang kami terima yang dikirimkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika," kata dia dalam keterangan resmi hasil Rapat Dewan Komisioner, Senin (10/6/2024).
Baca juga: Marak Judi Online, OJK Minta Perbankan Bangun Sistem Pelacakan Transaksi Mencurigakan
Ia menambahkan, OJK juga meminta perbankan untuk menutup rekening yang berada dalam satu customer identification file (CIF) yang sama.
Selain itu, OJK telah menginstruksikan perbankan untuk melakukan verifikasi, identifikasi, dan enhance due diligence termasuk tracing dan profiling terhadap daftar nama pemilik rekening yang terindikasi melakukan transaksi terkait judi online.
Tak hanya itu, OJK juga memasukkan daftar rekening nasabah terkait transaksi judi online ke dalam Sistem Informasi Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (SIGAP).
Dengan demikian, harapannya data tersebut dapat diakses oleh seluruh lembaga jasa keuangan dan mempersempit ruang gerak pelaku judi online dan mengatasi asimetri informasi di sektor jasa keuangan.
"Upaya preventif juga dilakukan di sisi edukasi masyarakat terkait judi online," ucap dia.
Mahendra bilang, OJK juga meminta industri jasa keuangan secara proaktif melakukan identifikasi dan verifikasi atas rekening dengan transaksi yang mencurigakan termasuk aktivitas judi online.
Baca juga: Berantas Judi Online, Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat, total transaksi judi online di Indonesia mencapai Rp 100 trilIun pada kuartal I-2024.
Adapun total transaksi judi online sepanjang 2023 ditaksir mencapai Rp 327 triliun.
PPATK jugamenemukan adanya indikasi transaksi judi online melalui fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online.
"Ya, ada. Kami menemukan," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
Ivan menjelaskan, pencairan pinjaman online masuk ke rekening nasabah di bank, sehingga dana bercampur dengan dana lainnya dari nasabah tersebut.
Meskipun demikian, dia menyebut tidak dapat diketahui secara pasti jumlah pinjaman online yang masuk untuk judi online.
"Namun, berdasarkan analisis beberapa rekening pemain judi online diketahui bahwa sumber dananya dari pinjaman online," kata Ivan.
Baca juga: Kominfo Telah Putus Akses 1,91 Juta Konten Judi Online sejak 2023
Terkini Lainnya
- Cara Buka Rekening Jenius dan Syaratnya
- Simak 4 Cara Bayar PBB Online...
- Bank Mandiri Kembali Ditunjuk Jadi Bank...
- Jadi Bank Kustodian, BSI Bidik Target...
- Cara Blokir Kartu ATM BRI, BCA,...
- Cara Cek Tilang Elektronik secara Online
- 7 Bentuk Uang Giral yang Banyak...
- OJK Cabut Izin Usaha BPR Lubuk...
- Diluncurkan 2025, Penerapan B40 Bakal Hemat Devisa Rp 144 Triliun
- Burhanuddin Abdullah Jadi Komisaris Utama PLN, Stafsus Erick Thohir: Kau Ragukan Ilmunya?
- Investasi Sektor Hijau Tinggi Risiko, Bos Kadin Ingin Industri Asuransi Jadi Solusi
- Harga Bitcoin dan Ethereum Naik, CEO Indodax Sebut Kripto Masih Menarik Investor
- Industri Manufaktur RI Dinilai Masih Kuat, Nilai MVA di Atas Thailand dan Vietnam
- Penyaluran Kredit BCA Tembus Rp 850 Triliun pada Semester I 2024
- Dapat Sertifikasi BPJPH, KAI Logistik Layani Angkutan Peti Kemas Berstandar Halal
- Proses Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Sepenuhnya 2025, Begini Skemanya
- Berhasil Selamatkan Credit Suisse, UBS Dapat Gelar "Bank Terbaik Dunia" dari Euromoney
- Pengamat Ingatkan Akuntabilitas dalam Pengadaan Impor Beras
- Unilever Catatkan Laba Bersih Rp 2,5 Triliun Per Semester I-2024
- KPK Geledah Kantor Ditjen Minerba, Kementerian ESDM Buka Suara
- Dukung Uji Penggunaan B40, KAI Bangun Fasilitas Pencampuran dan Pengisian Bahan Bakar di 5 Lokasi
- Bank Sinarmas Kembali Ditunjuk jadi Bank Administrator RDN
- Neraca Pembayaran Asuransi Defisit, Ini Sebabnya Menurut OJK
- KPK Geledah Kantor Ditjen Minerba, Kementerian ESDM Buka Suara
- Simak 2 Cara Bayar Kartu Kredit BCA lewat HP
- Simak 3 Cara Cek Mutasi Rekening CIMB Niaga
- Vale Indonesia Umumkan Manajemen Baru, Anak Buah Luhut Jadi Presiden Komisaris
- [POPULER MONEY] Kisah Diaspora yang Raup Cuan lewat Restoran di Belanda | Hasil Imbal Investasi SBR013
- Mungkinkah Penarikan Iuran Tapera Ditunda? Ini Kata BP Tapera