Kementerian BUMN Uji Coba Sistem Kerja 4 Hari dalam Seminggu
JAKARTA, - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan uji coba penerapan sistem kerja 4 hari dalam seminggu, alias libur tiga hari. Program ini disebut Compressed Work Schedule (CWS).
Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan, uji coba atau piloting CWS setidaknya akan dilakukan selama dua bulan. Program ini bisa diikuti pegawai tingkat Eselon II hingga pelaksana.
"Kami sekarang dalam tahap piloting, lagi cari beberapa dari keasdepan yang ingin ikut serta dalam piloting ini. Intinya kami ingin piloting ini (diikuti) dari Eselon II sampai pelaksana," ujarnya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, dikutip Selasa (11/6/2024).
Baca juga: Kementerian BUMN Akan Terapkan Sistem Kerja 4 Hari dalam Seminggu
Selain itu, untuk melihat dari ini kepemimpinan manajer apakah bisa berperan dengan baik dalam mengelola tim dengan penerapan sistem kerja 4 hari tersebut.
"Jadi, kalau misalnya timnya mungkin kerja terlalu keras, mereka harus bisa memastikan bahwa timnya itu juga berkesempatan untuk bisa work life balance, intinya itu," kata Rabin.
Menurutnya, uji coba program CWS diterapkan setelah dilakukan survei tingkat stres pegawai Kementerian BUMN. Hasilnya, dinilai ada kebutuhan untuk pegawai memiliki work life balance alias keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Baca juga: Kementerian BUMN Tegaskan Tak Larang Komisaris yang Mundur untuk Kampanye
"Kami sudah melakukan survei well being di Kementerian BUMN, kalau enggak salah dilakukan Januari atau Februari, untuk melihat tingkat stres sampai di mana. Jadi ini salah satu program untuk meningkatkan well being karyawan di Kementerian BUMN," jelasnya.
Terkini Lainnya
- BSI Masuk 5 Besar BUMN dengan...
- Alasan Erick Thohir Gabung BUMN Karya:...
- Wamen BUMN Sebut BSI Masuk Jajaran...
- Yuliot Tanjung Bakal Dilantik Jokowi Jadi...
- BRI Jadi BUMN Penyetor Dividen Terbesar
- Klaim Erick Thohir: Whoosh Bikin Penghematan...
- KAI Properti Dukung Kemandirian Sekolah di...
- Profil Sudaryono, Anak Petani yang Kini...
- Kemenperin Amankan 25.257 Unit Speaker Aktif Non-SNI
- Menang Banyak Pakai PLN Mobile, Transaksi Mudah dan Berhadiah
- InJourney Bantu Siswa Sekolah Tingkatkan Literasi
- IHSG Ditutup Menguat, Rupiah Melemah
- OJK: Hingga Juni 2024, Ada 34 Reksa Dana Berbasis ESG Senilai Rp 8,21 Triliun
- Luhut Targetkan "Family Office" Terbentuk Sebelum Oktober 2024
- Soal Gaji PNS Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Tunggu Tanggal 16 Agustus...
- Pulang dari Timur Tengah, Luhut Lapor Jokowi dan Prabowo soal "Family Office"
- Di ASEAN, Hanya Indonesia yang Belum Punya Aturan Asuransi Wajib Kendaraan
- Tambang Batu Bara hingga Timah "Dipelototi" Simbara, Sri Mulyani: Pak Luhut Paling Berapi-api
- Ditopang Proyek IKN, Laba Bersih BSBK Naik 203,8 Persen di Semester I 2024
- Tumbuhkan Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia, Lazada dan Berkat Jadikan Mitra Kurir sebagai Agen Perubahan
- BUMN Asabri Buka Lowongan Kerja untuk D4-S1, Simak Persyaratannya
- Serikat Pekerja Angkutan Tolak Wajib Asuransi bagi Mobil dan Motor
- Cara Buka Rekening Jenius dan Syaratnya
- Beli Tiket Kereta Api Dapat Cashback 25 Persen, Ini Ketentuannya
- Kemenhub Tawarkan Investor China Investasi di 3 Proyek Perkeretaapian
- Transplantasi Terumbu Karang, Upaya Perusahaan Tambang Menjaga Wilayah Pesisir
- Industri Asuransi Komersil Catat Premi Rp 112,75 Triliun per April 2024
- Cara Klaim Jasa Raharja Kecelakaan, Syarat, dan Besaran Santunannya