CIMB Niaga Targetkan Pembiayaan Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan Naik 28 Persen
![Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan saat memaparkan kinerja di Bandung, Jumat (3/5/2024).](https://asset.kompas.com/crops/cWfvAhTVFUKpLSHYNFlvVT0lG2Y=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2024/05/03/6634866297455.jpeg)
BANDUNG, - Tahun ini, CIMB Niaga berencana meningkatkan pinjaman untuk pembiayaan hijau atau green financing hingga 28 persen.
Dengan pembiayaan ini diharapkan semakin banyak proyek atau kegiatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan yang terfasilitasi.
Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, keuangan berkelanjutan sudah tumbuh dengan total 26 persen dari total pinjaman.
Baca juga: CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024
![Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan dalam acara peresmian Digital Branch di PIK, Jakarta, Jumat (25/8/2023).](https://asset.kompas.com/crops/sNUYD690UoCZ4mIurNvKAl0bl1s=/258x136:1342x1220/340x340/data/photo/2023/08/25/64e8ae463a2c7.jpg)
"Tahun ini perusahaan berkomitmen meningkatkan pembiayaan di angka 28 persen hingga. Mungkin di tahun depan kita akan upayakan bisa di angka 30 persen," kata Lani dalam rilisnya, Minggu (5/5/2024).
Lani menuturkan, saat ini CIMB Niaga sudah fokus dalam memberikan pinjaman pada perusahaan atau pelaku usaha yang fokus dalam iklim berkelanjutan.
Jadi, pihaknya akan mengecek apakah perusahaan tersebut sudah menerapkan sistem berkelanjutan dalam produk hingga cara produksinya.
"Saat proses selalu kami kaitkan dengan apakah perusahaan mengelola limbahnya, bahan bakunya, atau bahan bakar untuk produksinya. Kalau bagus kita akan kasih bunga lebih kecil," kata dia.
Baca juga: Siap-siap, CIMB Niaga Finance Bakal Tebar Dividen Rp 129,64 Miliar
Dalam meningkatkan presentase tersebut, Lani berharap pemerintah bisa makin banyak mengeluarkan insentif sektor tersebut mulai dari pajak hingga sisi giro wajib minimum (GWM).
Kinerja positif
Lani mengungkapkan, kinerja CIMB Niaga pada kuartal pertama 2024 tumbuh positif. Bank ini melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun, naik 7,8 persen year-on-year (yoy), dan menghasilkan earnings per share Rp 66,96.
Terkini Lainnya
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini...
- Strategi Menhub Mencapai Target Penurunan Biaya...
- Kurs Rupiah Hari Ini di BRI...
- Pertagas Niaga Pasok LNG untuk Perusahaan...
- Investasi Sektor Hijau Tinggi Risiko, Bos...
- Emiten Sawit TAPG Catat Pertumbuhan Laba...
- Pemerintah Bakal Perpanjang Program Restrukturisasi...
- Konsep Hijau dan "Zero Emission" Diterapkan...
- Panduan Bayar Tagihan IndiHome lewat Tokopedia, Shopee, dan Lazada
- Berkat Kolaborasi, Laba Bank Jago Tumbuh 23 Persen pada Semester I 2024
- Tingkatkan Keselamatan, KAI Tutup 127 Perlintasan Sebidang
- Jokowi soal PP Muhammadiyah Kelola Tambang: Kalau Minat, Regulasinya Sudah Ada
- Asosiasi Sebut Aturan Label BPA BPOM Bikin Puluhan Ribu UMKM Terancam Bangkrut
- Furnitur Sudah Datang, Kantor Presiden Siap Digunakan untuk Sidang Kabinet di IKN
- Gelar Mukernas, Aliansi Pengusaha Konsolidasikan Penguatan Ekosistem Umrah dan Haji
- Jokowi Lepas Ekspor 16.000 Sepatu Buatan Batang ke AS
- PP Muhammadiyah Belum Bentuk Perusahaan untuk Kelola Tambang
- Upaya ESG Prudential Indonesia, Daur Ulang Limbah hingga Edukasi Keuangan
- BRI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya
- Regulasi Impor Bisa Jadi Kesempatan Perluasan Bisnis, Pengusaha Harap Pemerintah Juga Permudah Regulasi Ekspor
- Pengamat Ingatkan Pentingnya Tutup Celah Korupsi dalam Impor Beras
- Punya “Spark” terhadap Isu Keberlanjutan, Startup Bandung MYCL Berhasil Kembangkan Jamur Jadi Kain Kulit dengan Dukungan Bank DBS Indonesia
- Jokowi Resmikan Kawasan Industri Terpadu Batang, Sudah Raup Investasi Rp 14,8 Triliun
- ASDP Kucurkan Rp 200 Juta untuk Bedah Rumah Tak Layak Huni di Lampung Selatan
- Pabrik Sepeda Motor Listrik Dibangun di Kendal, Bisa Serap 1.500 Tenaga Kerja Lokal
- Kemenhub Targetkan Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Rampung Akhir 2024
- Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
- Wamendag Ajak Pengusaha Inggris Jajaki Investasi di KEK