Harga Bahan Pokok Rabu 15 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik
JAKARTA, - Daftar harga bahan pokok hari ini, Rabu 15 Mei 2024 di tingkat nasional mengalami kenaikan untuk beberapa bahan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari panel harga Badan Pangan Nasional, harga cabai rawit merah per kilogram hari ini mengalami kenaikan Rp 3.080 atau 6,76 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 42.450 menjadi Rp 45.530. Riau menyumbang kenaikan tertinggi, di mana harga cabai rawit merah hari ini dipatok Rp 85.000 per kilogram.
Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 190 atau 0,42 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 45.340. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga cabai rawit merah hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 11.210 atau 24,62 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 56.740.
Baca juga: Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis
Harga daging ayam ras per kilogram juga mengalami kenaikan sebesar Rp 1.360 atau 3,44 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 38.210 menjadi Rp 39.570. Kenaikan tertinggi terjadi di Sulawesi Utara, dengan banderol harga total Rp 41.830 per kilogram.
Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.610 atau 4,07 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 37.960. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga daging ayam ras hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 230 atau 0,58 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 39.800.
Baca juga: Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem
Daftar kenaikan harga pangan pokok
Berikut harga pangan yang mengalami kenaikan dalam satu hari terakhir:
- Harga ikan tongkol naik menjadi Rp 32.550 per kilogram dari sebelumnya Rp 31.230.
- Harga bawang putih bonggol naik menjadi Rp 43.890 per kilogram dari sebelumnya Rp 43.060.
- Harga telur ayam ras naik menjadi Rp 31.420 per kilogram dari sebelumnya Rp 30.590.
- Kenaikan harga dari Rp 10.420 menjadi Rp 10.700 per kilogram terjadi pada tepung terigu (curah).
- Harga beras premium naik menjadi Rp 15.720 per kilogram dari sebelumnya Rp 15.550.
- Harga minyak goreng curah naik dari Rp 15.820 menjadi Rp 15.970 per liter.
- Harga beras medium naik menjadi Rp 13.650 per kilogram dari sebelumnya Rp 13.520.
- Harga minyak goreng kemasan sederhana naik dari Rp 17.890 menjadi Rp 17.990 per liter.
- Kenaikan harga dari Rp 45.310 menjadi Rp 45.370 per kilogram terjadi pada cabai merah keriting.
- Harga gula konsumsi naik menjadi Rp 18.430 per kilogram dari sebelumnya Rp 18.410.
- Harga kedelai biji kering (impor) naik menjadi Rp 12.080 per kilogram dari sebelumnya Rp 12.060.
Baca juga: Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis
Daftar penurunan harga pangan pokok
Sementara itu, bahan pangan lainnya mengalami penurunan. Harga daging sapi murni per kilogram mengalami penurunan paling tajam, yakni 1,30 persen atau turun Rp 1.740 dibanding kemarin, yakni dari Rp 135.650 menjadi Rp 133.910. Penurunan tertinggi terjadi di Sulawesi Tengah, dengan banderol harga total Rp 126.670 per kilogram.
Harga hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 2.190 atau 1,64 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 136.100. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga daging sapi murni hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 5.730 atau 4,28 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 139.640.
Berikut harga pangan yang mengalami penurunan dalam satu hari terakhir:
- Harga ikan kembung turun dari Rp 36.770 menjadi Rp 35.680 per kilogram.
- Harga ikan bandeng turun dari Rp 33.210 menjadi Rp 32.270 per kilogram.
- Harga bawang merah turun dari Rp 47.750 menjadi Rp 47.470 per kilogram.
- Harga garam halus beryodium turun menjadi Rp 11.260 per kilogram dari sebelumnya Rp 11.450.
- Harga jagung tk peternak turun dari Rp 5.750 menjadi Rp 5.640 per kilogram.
- Harga tepung terigu kemasan (non-curah) turun dari Rp 13.440 menjadi Rp 13.410 per kilogram.
Baca juga: Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional
Terkini Lainnya
- Prabowo Mau Ekonomi Tumbuh 8 Persen, Kepala Daerah Disarankan Ikut Bantu
- Pemerintah Gandeng 40 Perusahaan untuk Penyediaan Susu Gratis Era Prabowo
- Kementan Ungkap Peta Jalan RI Swasembada, Target Produksi Beras 10 Juta Ton pada 2027
- Thailand Ingin Jadi Pusat Halal Dunia, Mendag: Bayangkan, Kita Jangan Ketinggalan...
- Prabowo Berencana Turunkan Tarif PPh Badan
- Hasil Temui Jokowi, Para Pengusaha Tambang Bakal Bentuk Konsorsium Investasi di IKN
- [POPULER MONEY] Indonesia Resmi Blokir Aplikasi Temu | Prabowo: Saya Sering Diejek, Apa Ini 8 Persen Pertumbuhan?
- APBN Pertama Prabowo Butuh Tambahan Rp 300 Triliun, Dipakai Buat Apa?
- Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Mandiri Tanpa ke Bank
- BNI Lakukan Pembaruan pada Aplikasi BNIDirect
- NETV Dapat Restu Pemegang Saham untuk Aksi Korporasi
- PinjamDuit dan Privy Tingkatkan Keamanan Keuangan Digital
- Daftar Gaji PPPK Sesuai Golongan Tahun 2024
- Konflik Timur Tengah Memanas, Bakal Berdampak ke Investasi RI?
- 3 Cara Cek Nomor Pelanggan IndiHome bila Lupa saat Membayar Tagihan
- Hasil Temui Jokowi, Para Pengusaha Tambang Bakal Bentuk Konsorsium Investasi di IKN
- APBN Pertama Prabowo Butuh Tambahan Rp 300 Triliun, Dipakai Buat Apa?
- Pabrik Tutup, 2.650 Pekerja di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir
- IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya
- Dibayangi Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup "Hijau"
- Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024
- Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO