Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi
TOKYO, - Perekonomian Jepang mengalami kontraksi pada kuartal I 2024. Pertumbuhan ekonomi Jepang tertekan oleh melemahnya konsumsi dan permintaan eksternal.
Kondisi ekonomi Jepang ini memberikan tantangan baru bagi para pengambil kebijakan karena bank sentral berupaya untuk menaikkan suku bunga mendekati nol.
Dikutip dari CNN, Kamis (16/5/2024), data awal produk domestik bruto (PDB) dari Kantor Kabinet Jepang menunjukkan perekonomian Jepang terkontraksi 2 persen secara tahunan pada kuartal I 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya.
Baca juga: Bertemu Menko Airlangga, Menlu Jepang Ingin Indonesia Perkuat Kolaborasi OECD-ASEAN
Data yang direvisi ke bawah menunjukkan PDB Jepang hampir tidak tumbuh pada kuartal IV 2023.
Angka tersebut berarti kontraksi kuartalan sebesar 0,5 persen, dibandingkan 0,4 persen yang diperkirakan oleh para ekonom.
Konsumsi swasta, yang menyumbang lebih dari separuh perekonomian Jepang, turun 0,7 persen, lebih besar dari perkiraan sebesar 0,2 persen. Penurunan ini merupakan yang keempat berturut-turut, terpanjang sejak 2009.
“Perekonomian Jepang mencapai titik terendah pada kuartal pertama,” kata Yoshimasa Maruyama, kepala ekonom pasar di SMBC Nikko Securities.
Baca juga: Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga
“Perekonomian pasti akan pulih pada kuartal ini berkat kenaikan upah meskipun masih ada ketidakpastian mengenai konsumsi jasa," ujar dia.
Belanja modal, yang merupakan pendorong utama permintaan swasta, turun 0,8 persen pada kuartal I 2023, dibandingkan perkiraan sebesar 0,7 persen meskipun pendapatan korporasi cukup besar.
Permintaan eksternal, atau ekspor dikurangi impor, turun 0,3 poin persentase dari perkiraan PDB kuartal I 2024.
Para pengambil kebijakan mengandalkan kenaikan upah dan pemotongan pajak penghasilan mulai Juni 2024 untuk membantu memacu konsumsi yang lesu.
Terkini Lainnya
- IHSG Berakhir Hijau, Rupiah Perkasa di Pasar Spot
- OJK Beberkan Penyebab BPR "Berguguran"
- BEI Catat Investor Pasar Modal Tembus 14 Juta SID
- Tren Pekerjaan Masa Depan
- RI-Jepang Sepakati Kerja Sama Bisnis Manufaktur Senilai 10 Juta Dollar AS
- Aset Industri Keuangan Syariah Capai Rp 2.742 Triliun, Naik 12,9 Persen
- Ketika Jokowi Bercerita Kepuasan Publik terhadap Kinerjanya Anjlok karena Harga BBM Naik...
- Bangun Jalan Desa 366.000 Km, Jokowi: Masih Kurang, Harusnya 2-3 Kalinya
- Akuisisi NET TV oleh MD Entertainment Ditargetkan Selesai Akhir Oktober 2024
- Kala Pemerintah Berencana Turunkan PPh Badan dan Naikkan PPN...
- Soal Pembangunan IKN, Jokowi: Butuh Waktu dan Proses untuk Membangun Ibu Kota Besar
- Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Infrastruktur hingga Kesehatan untuk Korban Bencana Papua Nugini
- Paxel Kantongi Sertifikasi Halal Logistik
- Dituding AS Ada Kerja Paksa di Industri Nikel Indonesia, Bahlil: Hanya "Black Campaign"
- 5 Penyedia Dompet Digital Kena Tegur karena Fasilitasi Judi "Online", Transaksi Paling Tinggi Rp 5,4 triliun
- Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar
- Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?
- TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, Nilainya Rp 46,8 Miliar
- Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024
- Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024