Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia
JAKARTA, - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kemungkinan Indonesia masuk ke jurang resesi termasuk salah satu yang terendah di dunia.
Airlangga mengungkapkan, probabilitas resesi Indonesia hanya 1,5 persen sehingga lebih rendah dibandingkan hampir semua negara lain. Hal ini menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia masih kuat dan stabil.
Berdasarkan data dari Bloomberg, probabilitas Jerman terjadi resesi menduduki peringat tertinggi dengan angka 60 persen dan Italia sebesar 55 persen.
Baca juga: Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi
Bahkan negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia probabilitas terjadinya resesi masih lebih tinggi dibanding Indonesia, yakni masing-masing sebesar 30 persen dan 5 persen.
"Apakah dengan terjadinya berbagai ketidakpastian negara kita akan mengalami resesi? Dari berbagai survei probabilitas resesi, kita terendah, salah satu terendah di dunia dibandingkan negara lain. Bahkan Eropa zone itu 40 persen, Thailand 30 persen, tapi Indonesia 1,5 persen," ujarnya saat membuka Rakernas Percepatan dan Pra-Evaluasi PSN di Hotel Park Hyatt, Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Airlangga juga membandingkan inflasi Indonesia pada April 2024 yang sebesar 3 persen secara tahunan (year on year/yoy) masih lebih rendah dibandingkan negara lainnya seperti Rusia yang inflasinya mencapai 7,7 persen, Afrika Selatan 5,3 persen, dan India 4,9 persen.
Baca juga: Di Tengah Gejolak Global, Ekonom IMF Sebut Kemungkinan Resesi Kecil
Meskipun inflasi yang rendah ini masih kalah rendah dibandingkan Korea Selatan dan Jerman yang inflasinya sebesar 2,9 persen dan 2,2 persen.
"Artinya dengan pertumbuhan ekonomi 5,11 persen, salah satu tertinggi di ASEAN dan di antara (negara-negara) G20, inflasi kita juga salah satu terendah. (Inflasi) yang di bawah kita hanya Korea dan Jerman," ucapnya.
Terkini Lainnya
- Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Pasar Keuangan...
- Airlangga Sebut Jakarta, Kaltim, dan Kalimantan...
- Soal Aturan Asuransi Wajib Kendaraan, Menko...
- Di Luar Ekspektasi, Ekonomi AS Tumbuh...
- Resmikan Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia,...
- Emiten Sawit TAPG Catat Pertumbuhan Laba...
- Pertumbuhan Sektor Manufaktur Indonesia Lebih Besar...
- Naik 32 Persen, Laba Bersih BTN...
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Gelar Acara CEO Mengajar di Unhas, Dirut BSI Ajak Mahasiswa Mengenal Lebih Jauh Bank Syariah
- Perusahaan RI Teken Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi untuk Musim Umrah
- Orang Dekat Prabowo Duduki Komisaris BUMN, Stafsus Erick: Ini Namanya Berkesinambungan
- Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
- Pemerintah Dukung Biomassa untuk Campuran Bahan Bakar PLTU
- Hingga Juni 2024, Manfaat Program Sampah Jadi Energi Wasteco PHE Dinikmati 1.500 Warga Manggar Balikpapan
- Stafsus Erick Thohir Jawab Kritik soal Banyaknya Komisaris BUMN Diisi Politikus
- Mau Lapor soal Barang Impor Ilegal? Ini Nomor WA dan E-mail-nya
- Gibran Jawab Kritik Program Makan Bergizi Gratis Pakai Kemasan Plastik
- BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 552 Miliar pada Semester I 2024
- [POPULER MONEY] Satgas Impor Ilegal Razia Pasar | Mengintip Kawasan Industri Terpadu Batang
- Apa Itu Agen: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Distributor
- Cara Mencairkan Saldo TapCash BNI ke Rekening Bank dan ShopeePay
- Panduan Bayar Tagihan IndiHome lewat Tokopedia, Shopee, dan Lazada
- J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan sekaligus Penanaman Mangrove
- Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA
- Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar
- Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada
- Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya