Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja
![Ilustrasi panel surya, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).](https://asset.kompas.com/crops/IJ_Ea-Ok7ds3bQX8p996QOfWJqw=/0x0:1000x667/1200x800/data/photo/2024/03/10/65ed99deab231.jpg)
JAKARTA, - SEG Solar (SEG), produsen photovoltaic (PV) asal Amerika Serikat, telah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang atau Grand Batang City, holding BUMN Danareksa untuk membangun pabrik terbarunya.
Investasi SEG menandakan langkah penting dalam menjadikan Grand Batang City sebagai pusat manufaktur PV terbesar di Asia Tenggara memperkuat komitmen Indonesia terhadap energi hijau, dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
"Keberadaan SEG merupakan bukti nyata daya tarik Grand Batang City sebagai tujuan investasi
utama bagi industri manufaktur PV. Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh
kepada SEG Solar dalam membangun pabrik mereka dan membantu mereka mencapai kesuksesan di Indonesia," kata Ngurah Wirawan, Direktur Utama Grand Batang City dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5/2024).
Baca juga: Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini
![Ilustrasi panel surya, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).](https://asset.kompas.com/crops/1YstvmTo-32rRXBlRY5fGMK_dCo=/178x0:845x667/340x340/data/photo/2023/12/06/65705dc8e9b5b.jpg)
PPTI untuk lahan disepakati seluas 40 hektar dengan nilai investasi lebih dari 500 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 7,9 triliun (kurs Rp 15.944 per dollar AS).
Pabrik SEG di Grand Batang City akan menjadi salah satu fasilitas manufaktur PV terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 5GW untuk sel surya dan 5GW untuk modul.
Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lebih dari 3.000 lapangan kerja, memberikan dorongan signifikan bagi ekonomi lokal dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja
di bidang teknologi PV.
"Tata letak terintegrasi di seluruh rantai industri sangat penting bagi SEG untuk mematuhi standar rantai pasokan yang sesuai dengan hukum. Melalui koordinasi hulu dan hilir, SEG memastikan penyediaan produk hijau yang bersih dan dapat dilacak untuk pasar di Amerika Serikat, Eropa, dan Indonesia, dengan demikian memfasilitasi transisi global menuju energi hijau rendah karbon," kata Jun Zhuge, Pendiri dan COO SEG dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5/2024).
Terkini Lainnya
- Intip Kawasan Industri Terpadu Batang yang...
- KEK Galang Batang Pacu Produksi Alumina...
- Sepanjang 2024, Pemerintah Targetkan Investasi KEK...
- Industri Manufaktur RI Dinilai Masih Kuat,...
- Milenial Mulai Membidik Investasi Emas
- Mengintip Produksi Pocky di Pabrik Terbesar...
- Indonesia Bakal Punya 4 KEK Baru,...
- Galeri 24 Jual 6,7 Ton Emas...
- Perusahaan RI Teken Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi untuk Musim Umrah
- Orang Dekat Prabowo Duduki Komisaris BUMN, Stafsus Erick: Ini Namanya Berkesinambungan
- Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
- Pemerintah Dukung Biomassa untuk Campuran Bahan Bakar PLTU
- Hingga Juni 2024, Manfaat Program Sampah Jadi Energi Wasteco PHE Dinikmati 1.500 Warga Manggar Balikpapan
- Stafsus Erick Thohir Jawab Kritik soal Banyaknya Komisaris BUMN Diisi Politikus
- Mau Lapor soal Barang Impor Ilegal? Ini Nomor WA dan E-mail-nya
- Gibran Jawab Kritik Program Makan Bergizi Gratis Pakai Kemasan Plastik
- BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 552 Miliar pada Semester I 2024
- [POPULER MONEY] Satgas Impor Ilegal Razia Pasar | Mengintip Kawasan Industri Terpadu Batang
- Apa Itu Agen: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Distributor
- Cara Mencairkan Saldo TapCash BNI ke Rekening Bank dan ShopeePay
- Panduan Bayar Tagihan IndiHome lewat Tokopedia, Shopee, dan Lazada
- Berkat Kolaborasi, Laba Bank Jago Tumbuh 23 Persen pada Semester I 2024
- Tingkatkan Keselamatan, KAI Tutup 127 Perlintasan Sebidang
- Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub
- Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi
- Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar
- Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?
- Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri