Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun
JAKARTA, - PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) membeli Renewable Energy Certificate (REC) sejumlah 143 unit dari PLN untuk Factory 1 Karawang, dan akan terus ditambah secara bertahap sesuai dengan peta jalan energi baru terbarukan (EBT) UCID.
REC adalah sertifikat energi hijau atau sertifikat energi terbarukan yang dapat digunakan untuk mengeklaim konsumsi listrik dari sumber EBT.
Dengan upaya ini, perusahaan mengungkapkan bahwa energi yang dihasilkan dari tiga pabrik bisa dialihkan ke green energy, dan berkontribusi mengurangi lebih dari 14.000 ton CO2 yang dihasilkan dalam satu tahun.
Baca juga: Transaksi Bursa Karbon Minim, Pengusaha Berikan Rekomendasi untuk OJK
Presiden Direktur Takumi Terakawa mengatakan, meningkatnya emisi gas rumah kaca yang disebabkan dari aktivitas industri, baik transportasi maupun penggunaan energi, mengakibatkan pemanasan global dan peningkatan suhu.
Karena itu, untuk mencegah semakin parahnya pemanasan global dan perubahan iklim, Pemerintah gencar mempromosikan penggunaan energi baru terbarukan (EBT), dan menargetkan net zero emission sampai dengan tahun 2060 atau lebih cepat.
“Kami yakin, untuk merealisasikan target yang dicanangkan Pemerintah, diperlukan dukungan dengan tindakan konkret termasuk dari pihak swasta, dan menyadari sebagai Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi menjaga lingkungan demi masa depan,” kata Takumi, di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Baca juga: Mengenal Platform Jual Beli Karbon Berbasis Ritel di Indonesia
Upaya mendorong green energy dimulai sejak pemasangan PLTS yang dimulai dari Factory 1 di Karawang pada 2022, dilanjutkan dengan East Java Factory dan PT Uni-Charm Non-Woven Indonesia yang terletak di Jawa Timur pada 2023.
Manajer PT PLN (Persero) UP3 Karawang Imam Ahmadi mengatakan, REC adalah inovasi produk listrik hijau PLN yang mempermudah pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang diakui internasional.
“Kami dari PLN akan terus mempenetrasikan penggunaan green energy,” kata Imam.
Terkini Lainnya
- Profil Andi Arief, Politikus Demokrat yang...
- Andi Arief Jadi Komisaris PLN, Stafsus...
- Burhanuddin Abdullah Jadi Komisaris Utama PLN,...
- Tekanan Moneter di Tengah Merosotnya Daya...
- Pabrik Terbesar Glico di Karawang Ekspor...
- Mengintip Produksi Pocky di Pabrik Terbesar...
- Sepanjang 2024, Pemerintah Targetkan Investasi KEK...
- Awal 2025, KCIC Operasikan Stasiun Kereta...
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 10.000, Simak Rincian Lengkap untuk 27 Juli 2024
- Dukung Penyediaan Energi Gas Bumi di IKN, PGN Salurkan Gas ke Hotel Nusantara
- KAI Punya Dua Jenis Kereta Ekonomi New Generation, Apa Bedanya?
- 2 Cetak Rekening Koran BNI, Bisa Online dari HP atau Laptop
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Gelar Acara CEO Mengajar di Unhas, Dirut BSI Ajak Mahasiswa Mengenal Lebih Jauh Bank Syariah
- Perusahaan RI Teken Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi untuk Musim Umrah
- Orang Dekat Prabowo Duduki Komisaris BUMN, Stafsus Erick: Ini Namanya Berkesinambungan
- Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
- Pemerintah Dukung Biomassa untuk Campuran Bahan Bakar PLTU
- Hingga Juni 2024, Manfaat Program Sampah Jadi Energi Wasteco PHE Dinikmati 1.500 Warga Manggar Balikpapan
- Stafsus Erick Thohir Jawab Kritik soal Banyaknya Komisaris BUMN Diisi Politikus
- Mau Lapor soal Barang Impor Ilegal? Ini Nomor WA dan E-mail-nya
- Gibran Jawab Kritik Program Makan Bergizi Gratis Pakai Kemasan Plastik
- BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 552 Miliar pada Semester I 2024
- Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen
- Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau
- Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi
- Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan
- Kewajiban Sertifikat Halal bagi UMKM Ditunda hingga 2026