Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah
![Ilustrasi bank.](https://asset.kompas.com/crops/c32nQ0qoWbKBTY1hvvVqYQjIq1c=/0x0:1000x667/1200x800/data/photo/2024/02/22/65d722729bc11.jpg)
JAKARTA, - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara terkait dugaan hilangnya dana nasabah pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah tertipu dan tergiur dengan tawaran investasi yang menawarkan keuntungan fantastis.
Ia menjelaskan, OJK tengah meneliti kasus tersebut dan telah memanggil 17 konsumen terkait untuk dimintai keterangan mengenai hilangnya dana nasabah.
Baca juga: Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN
![Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam konferensi pers Peluncuran Peta Jalan Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Tahun 2023-2027](https://asset.kompas.com/crops/fOs11NvL4eRDv5HvRDnj1USBdvM=/165x0:1125x960/340x340/data/photo/2023/12/13/657916626b88e.jpg)
"Bank wajib bertanggung jawab jika terbukti terdapat kesalahan di pihak bank dan OJK dapat mengenakan sanksi," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5/2024).
Namun begitu, perempuan yang karib disapa Kiki itu bilang, jika kesalahan ada kelalaian ada pada pihak konsumen, dana yang diklaim hilang tidak dilakukan penggantian oleh pihak bank.
Sebagai informasi, BTN memastikan tidak ada dana nasabah yang hilang. Hal itu menjawab tudingan para pendemo pada aksi unjuk rasa di Kantor Pusat BTN pada Selasa (30/4/2024) lalu.
Kehadiran massa yang sempat membakar ban dan menerobos masuk ke dalam kantor pusat BTN serta melakukan intimidasi, sehingga mengganggu aktivitas nasabah dan karyawan, diduga karena adanya misinformasi yang menyebutkan bahwa ada sejumlah nasabah yang uangnya raib setelah menanamkan investasi di BTN.
Baca juga: BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang
Padahal, BTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan, seperti yang ditawarkan kepada para korban investasi yang melakukan demo salah sasaran ke kantor pusat BTN.
Terkini Lainnya
- Sering Dihubungi Pihak yang Mengaku Customer...
- OJK Akan Bentuk "Anti-Scam Center" untuk...
- Milenial Mulai Membidik Investasi Emas
- BCA Digital Catat Dana Pihak Ketiga...
- Upaya OJK Bangun Ekosistem Kripto Dinilai...
- Simak Daftar Baru 98 Pinjol Legal...
- Neraca Pembayaran Asuransi Defisit, Ini Sebabnya...
- KAI Jual Hak Penamaan Stasiun Pertama...
- Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
- Pemerintah Dukung Biomassa untuk Campuran Bahan Bakar PLTU
- Hingga Juni 2024, Manfaat Program Sampah Jadi Energi Wasteco PHE Dinikmati 1.500 Warga Manggar Balikpapan
- Stafsus Erick Thohir Jawab Kritik soal Banyaknya Komisaris BUMN Diisi Politikus
- Mau Lapor soal Barang Impor Ilegal? Ini Nomor WA dan E-mail-nya
- Gibran Jawab Kritik Program Makan Bergizi Gratis Pakai Kemasan Plastik
- BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 552 Miliar pada Semester I 2024
- [POPULER MONEY] Satgas Impor Ilegal Razia Pasar | Mengintip Kawasan Industri Terpadu Batang
- Apa Itu Agen: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Distributor
- Cara Mencairkan Saldo TapCash BNI ke Rekening Bank dan ShopeePay
- Panduan Bayar Tagihan IndiHome lewat Tokopedia, Shopee, dan Lazada
- Berkat Kolaborasi, Laba Bank Jago Tumbuh 23 Persen pada Semester I 2024
- Tingkatkan Keselamatan, KAI Tutup 127 Perlintasan Sebidang
- Jokowi soal PP Muhammadiyah Kelola Tambang: Kalau Minat, Regulasinya Sudah Ada
- Asosiasi Sebut Aturan Label BPA BPOM Bikin Puluhan Ribu UMKM Terancam Bangkrut
- Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja
- Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?
- Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub
- Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi
- Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar