Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi
![Cyrillus Harinowo saat mengisi kuliah umum di PTVM, Senin (13/5/2024).](https://asset.kompas.com/crops/mHspLzahkU0Rs9nzvDVFTSmS7RY=/0x0:780x520/1200x800/data/photo/2024/05/16/6645aebde11d4.jpg)
– Civitas akademika Politeknik Tridaya Virtu Morosi (PTVM) menyambut baik kedatangan Komisaris Independen Bank Central Asia (BCA) Cyrillus Harinowo untuk memberikan kuliah umum bertema “Ekonomi dan Hilirisasi Nikel di Indonesia”, Senin (13/5/2024).
Kehadiran Cyrillus Harinowo pun disambut dengan antusiasme tinggi oleh para mahasiswa. Selain membahas berbagai topik penting yang relevan dengan perkembangan hilirisasi industri di Tanah Air, kuliah umum tersebut juga menyoroti peran mahasiswa dalam mendukung hilirisasi.
Dalam sambutannya, Direktur PTVM Dr Ing Yuliadi Erdani MSc IPU mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi salah satu langkah penting untuk mendukung perkembangan akademik profesional bagi para mahasiswa.
“Mendikbudristek menegaskan bahwa gelar tidak menjamin kompetensi, kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, dan akreditasi tidak menjamin mutu. Kutipan ini sangat inspiratif bagi kami,” ujar Dr Ing Yuliadi.
Baca juga: Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?
Oleh sebab itu, lanjut dia, PTVM mengedepankan sistem pengajaran berupa teori, praktik, magang industri, dan factory teaching. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lulusan yang tidak hanya berkompeten secara akademik, tetapi juga berkarakter dan siap berkarya.
Kehadiran PTVM sendiri telah mendapat sambutan positif dari masyarakat Konawe, Konawe Utara, dan Kota Kendari. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah mahasiswa yang mendaftar dari tahun ke tahun.
“Oleh sebab itu, inovasi dan kreativitas dalam meningkatkan kualitas mahasiswa terus dilakukan. Salah satunya melalui kuliah umum yang diisi oleh para pakar seperti hari ini,” kata Dr Ing Yuliadi.
Pada sesi tanya jawab kuliah umum, Cyrillus Harinowo atau yang lebih akrab disapa Hari, mengatakan bahwa Sulawesi Tenggara kini menjadi pusat perhatian dunia dalam pengembangan industri nikel dan hilirisasinya.
Baca juga: Dorong Generasi Muda Berkualitas, PT GNI Salurkan Beasiswa untuk Warga Sekitar Wilayah Industri
Adapun hilirisasi yang dimaksud adalah pemurnian mineral untuk mendapatkan nilai tambah dari hasil tambang.
“Ambisi pemerintah untuk menjadikan Indonesia pemain penting dalam ekosistem kendaraan listrik membuat hilirisasi nikel, yang merupakan bahan baku utama baterai kendaraan listrik, menjadi sangat penting. Ini berdampak positif bagi perekonomian negara,” tutur Hari.
Hari menambahkan bahwa hilirisasi tidak hanya meningkatkan rantai pasok produksi, tetapi juga menyelamatkan komoditas bijih nikel dari fluktuasi harga. Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru berkat hilirisasi nikel.
“Alumni PTVM memiliki peran penting dalam memanfaatkan ilmu mereka untuk membangun industri hilirisasi Indonesia. Dampak ekonomi hilirisasi nikel di Sulawesi Tenggara pun sudah mulai dirasakan, dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan pada 2022 dan 2023,” jelas Hari.
Baca juga: Mahasiswa Unair Raih Penghargaan di Konferensi Onkologi Medik Terbesar di Dunia
Selanjutnya Hari menegaskan bahwa program hilirisasi nikel dapat membawa Indonesia masuk dalam peta investasi global dan mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
“Keberhasilan program hilirisasi industri adalah kunci bagi Indonesia untuk menjadi raksasa ekonomi global,” ujarnya.
Mengakhiri agenda tersebut, pimpinan PTVM Prof Dr H Hanna M.Pd mengatakan, kuliah umum yang disampaikan oleh Hari diharapkan dapat memberi pemahaman lebih dalam terkait hilirisasi bagi para mahasiswa.
"Harapannya mahasiswa dapat memahami bahwa hilirisasi tidak hanya dari segi material. Pada masa depan hilirisasi akan menjadi sangat penting dalam dunia bisnis karena dapat meningkatkan nilai tambah produk, membuka peluang pasar yang lebih luas, dan memberikan keuntungan ekonomi. Proses (hilirisasi) ini juga menciptakan lapangan kerja baru dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah,” ujar Hanna.
Terkini Lainnya
- Laba Bersih Emiten Nikel NICL Tumbuh...
- Temui Bos Kadin, Teten Masduki Bahas...
- Asosiasi Pedagang Pasar: Satgas Impor...
- Asosiasi Sebut Aturan Label BPA BPOM...
- Kemenperin Susun Peta Jalan Sektor Jasa...
- BCA Digital Catat Dana Pihak Ketiga...
- Industri Manufaktur RI Dinilai Masih Kuat,...
- BCA Cetak Laba Bersih Rp 26,9...
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 10.000, Simak Rincian Lengkap untuk 27 Juli 2024
- Dukung Penyediaan Energi Gas Bumi di IKN, PGN Salurkan Gas ke Hotel Nusantara
- KAI Punya Dua Jenis Kereta Ekonomi New Generation, Apa Bedanya?
- 2 Cetak Rekening Koran BNI, Bisa Online dari HP atau Laptop
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Gelar Acara CEO Mengajar di Unhas, Dirut BSI Ajak Mahasiswa Mengenal Lebih Jauh Bank Syariah
- Perusahaan RI Teken Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi untuk Musim Umrah
- Orang Dekat Prabowo Duduki Komisaris BUMN, Stafsus Erick: Ini Namanya Berkesinambungan
- Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
- Pemerintah Dukung Biomassa untuk Campuran Bahan Bakar PLTU
- Hingga Juni 2024, Manfaat Program Sampah Jadi Energi Wasteco PHE Dinikmati 1.500 Warga Manggar Balikpapan
- Stafsus Erick Thohir Jawab Kritik soal Banyaknya Komisaris BUMN Diisi Politikus
- Mau Lapor soal Barang Impor Ilegal? Ini Nomor WA dan E-mail-nya
- Gibran Jawab Kritik Program Makan Bergizi Gratis Pakai Kemasan Plastik
- BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 552 Miliar pada Semester I 2024
- Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah
- Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket
- Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja
- Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024
- Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi