pattonfanatic.com

Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Ilustrasi bendera China.
Lihat Foto

JAKARTA, - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan, investasi China selama empat tahun terakhir mencapai 28,4 miliar dollar AS atau setara Rp 451,7 triliun (kurs Rp 15.905 per dollar AS).

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto dalam acara "Indonesia-China Trade International Cooperation Seminar and Business Matching" di Gedung Kemenperin, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

"Investasi China dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2023 mencapai 28,4 miliar dollar AS di mana investasi sektor manufaktur mengambil porsi terbesar dalam melakukan investasi di Indonesia sebesar 54 persen atau 15,4 miliar dollar AS," kata Eko.

Baca juga: Di Hadapan Investor China, Kemenperin: Kami Berikan Kemudahan, Insentif Fiskal dan Non Fiskal

Eko mengatakan, pemerintah Indonesia terus menjalankan strategi reformasinya guna memberikan lebih banyak peluang bagi kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan China.

Pemerintah Indonesia, kata dia, memastikan kemudahan berinvestasi di Indonesia bagi calon investor baru asal China berupa keringanan pajak yang diberikan pemerintah seperti, tax holiday, tax allowance dan super deduction tax.

"Insentif tersebut difasilitasi pemerintah agar dapat menguntungkan kedua belah pihak, baik untuk investor maupun Indonesia sendiri," ujarnya.

Lebih lanjut, Eko mengatakan, Kementerian Perindustrian telah mencetak 38.387 tenaga kerja industri melalui program pelatihan SDM industri dan penyelenggaraan pendidikan vokasi industri sepanjang tahun 2023 untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas SDM industri.

Baca juga: Sepatu Impor dari China Banjiri Pasar RI?

Karenanya, ia mengatakan, kehadiran delegasi dari China dalam acara tersebut sejalan dengan keinginan pemerintah.

"Saya berharap teman-teman delegasi dari China maupun dari Indonesia dapat memanfaatkan acara ini untuk menjalin jaringan kerja sama dan investasi dalam pengembangan industri di kedua negara," ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat