Kerja Sama dengan VanJee International, PT DCT Total Solutions Dukung Implementasi Sistem Pengendali Kendaraan ODOL
![Kesepakatan antara PT DCT Total Solutions dan VanJee International ditujukan untuk mendukung program pemerintah Indonesia dalam menerapkan sistem pengendali kendaraan ODOL.](https://asset.kompas.com/crops/C8jQV3DB0EUVPFuDdfRSXEN5tWg=/1x0:1280x853/1200x800/data/photo/2024/06/12/6669140b5ebc4.jpeg)
- PT DCT Total Solutions menjalin kerja sama dengan perusahaan terkemuka di bidang intelligent transport system (ITS), VanJee International (Hong Kong) Holdings Co., Limited dari China.
Lewat kesepakatan tersebut, keduanya akan membentuk VanJee Indonesia untuk mendukung program pemerintah Indonesia dalam menerapkan sistem pengendali kendaraan Over Dimention dan Over Loading (ODOL), terutama pada kendaraan-kendaraan logistik yang sering membawa muatan melebihi kapasitas serta modifikasi yang melanggar aturan pemerintah.
“Sistem dan peralatan yang kami jalankan ini juga mampu menerjemahkan seluruh golongan kendaraan yang melintas di jalan. Ini dapat diterapkan dalam proses transaksi di jalan tol yang penetapan tarifnya berdasarkan penggolongan kelas kendaraan,” ujar Founder sekaligus CEO PT DCT Total Solutions Cahyo Rudianto dalam rilis yang diterima , Rabu (12/6/2024).
Berbekal pengalaman selama 20 tahun pada industri jalan tol, pertambangan, manufaktur dan perkebunan, Rudi menjelaskan bahwa pihaknya optimistis dan yakin, Vanjee Indonesia mampu bersaing dalam memberikan solusi yang tepat, akurat, dan kompetitif, untuk sistem transportasi cerdas di Indonesia.
Sebagai informasi, pengesahan kesepakatan dilakukan oleh Rudi bersama dengan VanJee Director of International Business Development Department VP of VanJee LiDAR Company, Zhai Zhao.
Dalam kesempatan itu, Zhai Zhao mengatakan bahwa produk dan sistem yang dimiliki pihaknya sudah dijalankan di banyak Negara. Misalnya, Eropa, Amerika Selatan, Asia Timur, Timur Tengah, Australia, dan mayoritas digunakan di tol China dan Hong Kong.
“Saat ini, kami fokus mengembangkan untuk pasar di Asia Tenggara dengan menjadikan Indonesia sebagai basis market,” paparnya.
Untuk itu, pihaknya, termasuk dia, mengaku antusias menempuh perjalanan berkali-kali ke Indonesia dan mengelilingi kota–kota di Jawa untuk merasakan sendiri pengalaman bertransportasi dari tahun ke tahun.
“Produk dan sistem yang kami miliki memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi, yakni di atas 99,5 persen untuk produk penggolongan kendaraan AVC bebasis Lidar. Hla ini mampu memberikan solusi bagi perusahan operator jalan tol di Indonesia dalam menghadapi penerapan sistim Multi Line Free Flow (MLFF) ataupun Single Line Free Flow (SLFF),” jelasnya.
Terkini Lainnya
- Apa Sistem Pembayaran yang Menggunakan Uang...
- Sistem Produksi Pangan di Simpang Jalan
- 7 Bentuk Uang Giral yang Banyak...
- Pemerintah Dukung Biomassa untuk Campuran Bahan...
- Soal Aturan Asuransi Wajib Kendaraan, Menko...
- Menakar Wajib Asuransi TPL bagi Kendaraan...
- Indonesia Dinilai Telat Adopsi Asuransi Wajib...
- YLKI Usul Wajib Asuransi Kendaraan Diberlakukan...
- Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
- Pemerintah Dukung Biomassa untuk Campuran Bahan Bakar PLTU
- Hingga Juni 2024, Manfaat Program Sampah Jadi Energi Wasteco PHE Dinikmati 1.500 Warga Manggar Balikpapan
- Stafsus Erick Thohir Jawab Kritik soal Banyaknya Komisaris BUMN Diisi Politikus
- Mau Lapor soal Barang Impor Ilegal? Ini Nomor WA dan E-mail-nya
- Gibran Jawab Kritik Program Makan Bergizi Gratis Pakai Kemasan Plastik
- BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 552 Miliar pada Semester I 2024
- [POPULER MONEY] Satgas Impor Ilegal Razia Pasar | Mengintip Kawasan Industri Terpadu Batang
- Apa Itu Agen: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Distributor
- Cara Mencairkan Saldo TapCash BNI ke Rekening Bank dan ShopeePay
- Panduan Bayar Tagihan IndiHome lewat Tokopedia, Shopee, dan Lazada
- Berkat Kolaborasi, Laba Bank Jago Tumbuh 23 Persen pada Semester I 2024
- Tingkatkan Keselamatan, KAI Tutup 127 Perlintasan Sebidang
- Jokowi soal PP Muhammadiyah Kelola Tambang: Kalau Minat, Regulasinya Sudah Ada
- Asosiasi Sebut Aturan Label BPA BPOM Bikin Puluhan Ribu UMKM Terancam Bangkrut
- Menyelisik Perluasan Kebijakan KLM Bank Indonesia, untuk Si(apa)?
- IHSG Melemah di Awal Perdagangan, Rupiah Turun ke Level Rp 16.302
- Rincian Harga Emas Antam Rabu 12 Juni 2024, Naik Rp 8.000
- Harga Emas Rabu 12 Juni 2024 di Pegadaian
- Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini 12 Juni 2024