Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara
![Perdagangan LNG.](https://asset.kompas.com/crops/6Eh1QiXxBVvgPy4ZDC2VS_9uXro=/212x98:1388x882/1200x800/data/photo/2024/04/26/662b642952e05.jpg)
JAKARTA, – Produk gas alam cair (LNG) menjadi bagian dari strategi industri untuk tetap tangguh dalam menghadapi risiko geopolitik global yang sedang terjadi.
Untuk memenuhi kebutuhan energi industri di tengah risiko tersebut, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bersiap untuk membentuk entitas tertentu yang akan menjalankan perdagangan LNG lintas negara.
Direktur Strategi & Pengembangan Bisnis Rosa Permata Sari mengatakan, pihaknya terus melakukan inisiatif untuk mendorong penetrasi pasar dengan LNG di tengah kondisi ketegangan geopolitik saat ini.
”LNG perlu menjadi pertimbangan industri apabila ada kebutuhan industri yang tidak terpenuhi melalui gas pipa,” ungkap Rosa melalui keterangannya, Jumat (26/4/2024).
Baca juga: Pakai LNG, Operasional PLTGU Jawa-1 Bakal Tekan Emisi Karbon 3,3 Juta Ton
Selain itu, lanjut Rosa, LNG juga jadi solusi di tengah terus menurunnya produksi gas bumi.
Hal ini sejalan dengan informasi dari Kementerian ESDM pada Maret 2024 yang mengumumkan bahwa cadangan gas bumi Indonesia lebih banyak dari pada cadangan minyak namun produksi gas Indonesia diperkirakan akan menurun dalam beberapa tahun mendatang disebabkan oleh penurunan alami sumur-sumur gas eksisting.
Rosa menambahkan, dari kegiatan "hearing" yang dilakukan PGN, banyak pelaku di sektor industri telah memahami situasi ini dan menyadari bahwa LNG selain memiliki keunggulan dari sisi keamanan juga tetap menawarkan biaya yang lebih kompetitif dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.
"Sehingga, merupakan solusi yang tepat untuk membuat Industri tetap bertumbuh di situasi dimana terjadinya natural decline dan menghadapi tantangan dinamika geopolitik," lanjutnya.
Baca juga: Perusahaan Jepang Akan Perkuat Rantai Pasok LNG untuk Pembangkit PLN
Bangun Hub untuk LNG Lintas Negara
Di banyak negara, lanjut Rosa, LNG telah digunakan sebagai alternatif energi yang memainkan peran penting terhadap sektor industri dan berdampak positif kepada negara.
Melalui pengelolaan dan optimalisasi yang tepat, LNG juga menjadi sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mendukung menuju Target Net Zero Emission di tahun 2060.
Melihat signifikannya peran LNG, Rosa menjelaskan, penting juga bagi Indonesia untuk memiliki fasilitas perdagangan LNG baik ekspor maupun impor. Antisipasi impor tetap diperlukan seandainya ketersediaan LNG domestik tidak mencukupi kebutuhan.
Maka PGN juga bersiap dengan membentuk entitas tertentu yang akan menjalankan perdagangan LNG lintas negara.
”Kami juga perlu membangun infrastruktur Hub, yang direncanakan di beberapa titik, salah satunya ada di Lamong, Jawa Timur. Kemudian juga ada di Aceh, di Arun, dan yang terakhir ada di Bontang,” kata Rosa.
Baca juga: Revitalisasi Tangki LNG, Perta Arun Gas Siap Jadi Leader Energy Hub Asia 2030
Pihaknya mengingatkan bahwa penting untuk melakukan perencanaan serta menjalankan kebijakan energi yang relevan dengan situasi sehingga turut menjaga kekuatan perekonomian negara.
”Dengan kondisi geopolitik yang terjadi hari ini kemudian adanya beberapa kebijakan energi maka kita perlu melakukan perencanaan yang baik melibatkan tidak hanya PGN tapi juga regulator,” lanjutnya.
PGN sendiri telah menyiapkan rencana jangka panjang untuk 5 sampai 10 tahun mendatang terkait rencana jangka panjang infrastruktur yang akan dibangun sebagai penguatan komitmen memenuhi kebutuhan energi kepada pelanggan.
”Sehingga kita harapkan logistic price atau biaya infrastruktur untuk menyediakan energi lebih kompetitif itu akan tercapai,” imbuhnya.
Terkini Lainnya
- Perusahaan Distributor Gas Swasta RI Diakuisisi...
- Jajaki Pemanfaatan Gas dari WK Tuna,...
- Investasi Sektor Hijau Tinggi Risiko, Bos...
- Dukung Uji Penggunaan B40, KAI Bangun...
- Tingkatkan Keselamatan, KAI Tutup 127 Perlintasan...
- Maksimalkan Efisiensi di Industri, Mitsubishi Electric...
- Produksi Perikanan RI Hanya...
- IHSG Tancap Gas Pagi Ini, Bagaimana...
- Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
- Pemerintah Dukung Biomassa untuk Campuran Bahan Bakar PLTU
- Hingga Juni 2024, Manfaat Program Sampah Jadi Energi Wasteco PHE Dinikmati 1.500 Warga Manggar Balikpapan
- Stafsus Erick Thohir Jawab Kritik soal Banyaknya Komisaris BUMN Diisi Politikus
- Mau Lapor soal Barang Impor Ilegal? Ini Nomor WA dan E-mail-nya
- Gibran Jawab Kritik Program Makan Bergizi Gratis Pakai Kemasan Plastik
- BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 552 Miliar pada Semester I 2024
- [POPULER MONEY] Satgas Impor Ilegal Razia Pasar | Mengintip Kawasan Industri Terpadu Batang
- Apa Itu Agen: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Distributor
- Cara Mencairkan Saldo TapCash BNI ke Rekening Bank dan ShopeePay
- Panduan Bayar Tagihan IndiHome lewat Tokopedia, Shopee, dan Lazada
- Berkat Kolaborasi, Laba Bank Jago Tumbuh 23 Persen pada Semester I 2024
- Tingkatkan Keselamatan, KAI Tutup 127 Perlintasan Sebidang
- Jokowi soal PP Muhammadiyah Kelola Tambang: Kalau Minat, Regulasinya Sudah Ada
- Asosiasi Sebut Aturan Label BPA BPOM Bikin Puluhan Ribu UMKM Terancam Bangkrut
- Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel
- Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024
- Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu
- Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024
- Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?