Suku Bunga Tinggi, Investor Bisa Pilih Instrumen Investasi Berisiko Rendah
![Ilustrasi investasi. Nilai kupon ST009. ST010, ST011, SWR004 periode Mei-Agustus 2024. Tingkat imbalan investasi SBN ST009, ST010, ST011, SWR004 terbaru,](https://asset.kompas.com/crops/S4hjKd7iaiqYcbMAUJ6M2Xe1ALg=/73x0:909x557/1200x800/data/photo/2023/12/15/657c1f4a73a2a.jpg)
JAKARTA, - Di tengah tingkat suku bunga yang tinggi, investor perlu melakukan asesmen terhadap risiko-risiko yang berpotensi muncul.
Direktur PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) Danica Adhitama mengatakan, investor juga dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di instrumen yang cenderung berisiko rendah seperti reksa dana yang berinvestasi di pasar uang.
Pasalnya, tingginya tingkat suku bunga saat ini akan mendorong kenaikan tingkat suku bunga deposito perbankan.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Ambil Untung dari Investasi Emas?
![Ilustrasi investasi.](https://asset.kompas.com/crops/Y5XUOGFH9CkXMI0VFhMW3pYJF9Y=/9x0:681x672/340x340/data/photo/2024/02/26/65dc1a30f3381.jpg)
Dengan demikian, reksa dana dengan underlying produk-produk di pasar uang akan memiliki prospek yang positif.
“Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dapat menjadi pilihan untuk jangka pendek di kondisi seperti saat ini dan dapat menjadi salah satu pilihan dalam melakukan diversifikasi inevstasi. Reksa dana pasar uang menghasilkan kinerja baik dalam setahun terakhir," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (2/6/2024).
Ia menambahkan, reksa dana pasar uang umumnya mengalokasikan investasinya pada instrumen jangka pendek seperti deposito dan obligasi dengan jangka waktu di bawah satu tahun.
Dengan risiko yang relatif rendah reksa dana jenis ini dapat menjadi pilihan yang tepat untuk investor yang mencari instrumen investasi yang stabil dengan return yang moderat.
Baca juga: Langkah Memulai Investasi di Instrumen Syariah
Di tengah fluktuasi kondisi perekonomian, kinerja reksa dana pasar uang mencatatkan pertumbuhan yang positif sepanjang April 2024.
Merujuk data Infovesta Utama, ia bilang, reksa dana pasar uang mencatatkan return 0,39 persen pada April 2024. Sedangkan secara kumulatif, sejak awal tahun (YtD) return reksadana pasar uang juga tercatat paling tinggi sebesar 1,53 persen.
Terkini Lainnya
- Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Pasar Keuangan...
- Bank Sinarmas Kembali Ditunjuk jadi Bank...
- Investasi Sektor Hijau Tinggi Risiko, Bos...
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini...
- 7 Kekurangan Uang Giral serta Kelebihannya...
- Asosiasi Pedagang Pasar: Satgas Impor...
- Diversifikasi Investasi dengan Logam Mulia, Strategi...
- 7 Fungsi Uang Giral: Alat Pembayaran...
- Orang Dekat Prabowo Duduki Komisaris BUMN, Stafsus Erick: Ini Namanya Berkesinambungan
- Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
- Pemerintah Dukung Biomassa untuk Campuran Bahan Bakar PLTU
- Hingga Juni 2024, Manfaat Program Sampah Jadi Energi Wasteco PHE Dinikmati 1.500 Warga Manggar Balikpapan
- Stafsus Erick Thohir Jawab Kritik soal Banyaknya Komisaris BUMN Diisi Politikus
- Mau Lapor soal Barang Impor Ilegal? Ini Nomor WA dan E-mail-nya
- Gibran Jawab Kritik Program Makan Bergizi Gratis Pakai Kemasan Plastik
- BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 552 Miliar pada Semester I 2024
- [POPULER MONEY] Satgas Impor Ilegal Razia Pasar | Mengintip Kawasan Industri Terpadu Batang
- Apa Itu Agen: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Distributor
- Cara Mencairkan Saldo TapCash BNI ke Rekening Bank dan ShopeePay
- Panduan Bayar Tagihan IndiHome lewat Tokopedia, Shopee, dan Lazada
- Berkat Kolaborasi, Laba Bank Jago Tumbuh 23 Persen pada Semester I 2024
- Tingkatkan Keselamatan, KAI Tutup 127 Perlintasan Sebidang
- Jokowi soal PP Muhammadiyah Kelola Tambang: Kalau Minat, Regulasinya Sudah Ada
- Cara Daftar Kartu Kredit BCA Online dan di Kantor Cabang
- Startup "Agritech" Gokomodo Pakai Starlink untuk Layani Desa di Kalbar
- Temui Wapres, Gapensi Bahas Kondisi Industri Konstruksi Nasional
- Bahlil Pastikan Izin Tambang Batu Bara untuk PBNU Segera Terbit
- 6 Alasan Buruh Tolak Program Iuran Tapera