pattonfanatic.com

Suku Bunga Tinggi, Investor Bisa Pilih Instrumen Investasi Berisiko Rendah

Ilustrasi investasi. Nilai kupon ST009. ST010, ST011, SWR004 periode Mei-Agustus 2024. Tingkat imbalan investasi SBN ST009, ST010, ST011, SWR004 terbaru,
Lihat Foto

JAKARTA, - Di tengah tingkat suku bunga yang tinggi, investor perlu melakukan asesmen terhadap risiko-risiko yang berpotensi muncul.

Direktur PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) Danica Adhitama mengatakan, investor juga dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di instrumen yang cenderung berisiko rendah seperti reksa dana yang berinvestasi di pasar uang.

Pasalnya, tingginya tingkat suku bunga saat ini akan mendorong kenaikan tingkat suku bunga deposito perbankan.

 

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Ambil Untung dari Investasi Emas?

Ilustrasi investasi.SHUTTERSTOCK/TZIDO SUN Ilustrasi investasi.

Dengan demikian, reksa dana dengan underlying produk-produk di pasar uang akan memiliki prospek yang positif.

Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dapat menjadi pilihan untuk jangka pendek di kondisi seperti saat ini dan dapat menjadi salah satu pilihan dalam melakukan diversifikasi inevstasi. Reksa dana pasar uang menghasilkan kinerja baik dalam setahun terakhir," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (2/6/2024).

Ia menambahkan, reksa dana pasar uang umumnya mengalokasikan investasinya pada instrumen jangka pendek seperti deposito dan obligasi dengan jangka waktu di bawah satu tahun.

Dengan risiko yang relatif rendah reksa dana jenis ini dapat menjadi pilihan yang tepat untuk investor yang mencari instrumen investasi yang stabil dengan return yang moderat.

Baca juga: Langkah Memulai Investasi di Instrumen Syariah

Di tengah fluktuasi kondisi perekonomian, kinerja reksa dana pasar uang mencatatkan pertumbuhan yang positif sepanjang April 2024.

Merujuk data Infovesta Utama, ia bilang, reksa dana pasar uang mencatatkan return 0,39 persen pada April 2024. Sedangkan secara kumulatif, sejak awal tahun (YtD) return reksadana pasar uang juga tercatat paling tinggi sebesar 1,53 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat