Suku Bunga Tinggi, Investor Bisa Pilih Instrumen Investasi Berisiko Rendah
JAKARTA, - Di tengah tingkat suku bunga yang tinggi, investor perlu melakukan asesmen terhadap risiko-risiko yang berpotensi muncul.
Direktur PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) Danica Adhitama mengatakan, investor juga dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di instrumen yang cenderung berisiko rendah seperti reksa dana yang berinvestasi di pasar uang.
Pasalnya, tingginya tingkat suku bunga saat ini akan mendorong kenaikan tingkat suku bunga deposito perbankan.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Ambil Untung dari Investasi Emas?
Dengan demikian, reksa dana dengan underlying produk-produk di pasar uang akan memiliki prospek yang positif.
“Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dapat menjadi pilihan untuk jangka pendek di kondisi seperti saat ini dan dapat menjadi salah satu pilihan dalam melakukan diversifikasi inevstasi. Reksa dana pasar uang menghasilkan kinerja baik dalam setahun terakhir," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (2/6/2024).
Ia menambahkan, reksa dana pasar uang umumnya mengalokasikan investasinya pada instrumen jangka pendek seperti deposito dan obligasi dengan jangka waktu di bawah satu tahun.
Dengan risiko yang relatif rendah reksa dana jenis ini dapat menjadi pilihan yang tepat untuk investor yang mencari instrumen investasi yang stabil dengan return yang moderat.
Baca juga: Langkah Memulai Investasi di Instrumen Syariah
Di tengah fluktuasi kondisi perekonomian, kinerja reksa dana pasar uang mencatatkan pertumbuhan yang positif sepanjang April 2024.
Merujuk data Infovesta Utama, ia bilang, reksa dana pasar uang mencatatkan return 0,39 persen pada April 2024. Sedangkan secara kumulatif, sejak awal tahun (YtD) return reksadana pasar uang juga tercatat paling tinggi sebesar 1,53 persen.
Terkini Lainnya
- Menperin Siapkan Insentif untuk Industri terkait Kenaikan UMP
- IHSG Terkoreksi di Akhir Sesi, Rupiah Perkasa
- Sampoerna, BEI, dan IBCWE Gelar Forum WING, Bahas Solusi atas Tantangan Peran Ganda Perempuan Karier
- Aturan Terbaru Bagasi Lion Air, Catat agar Terhindar Biaya Tambahan
- Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada Ditargetkan Rampung pada 2025
- Swasembada Pangan, Mentan Ikutkan TNI AD Bangun Irigasi untuk Sawah
- Indonesia Dapat Utang Rp 7,9 Triliun dari ADB untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan
- Asosiasi Perusahaan Produsen AC Curhat TKDN ke Menperin dan DPR, Soal Apa?
- BPH Migas Perkuat Pengawasan dan Pendistribusian BBM Subsidi melalui Kerja Sama dengan Pemda
- Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 26 Triliun buat Nataru 2024/2025
- Penyaluran Pinjaman Jenius Tembus Rp 3,3 Triliun sampai September 2024
- Simak, 7 Tips Pilih Asuransi Perjalanan untuk Liburan Akhir Tahun
- Transformasi Digital Topang Kenaikan Pendapatan ASDP
- Dorong Keberlanjutan, KAI Logistik Perkuat Sistem dan Digitalisasi
- Single Stock Futures: Mekanisme Transaksi Mirip Saham, tapi Modalnya Lebih Kecil
- Cara Daftar Kartu Kredit BCA Online dan di Kantor Cabang
- Startup "Agritech" Gokomodo Pakai Starlink untuk Layani Desa di Kalbar
- Temui Wapres, Gapensi Bahas Kondisi Industri Konstruksi Nasional
- Bahlil Pastikan Izin Tambang Batu Bara untuk PBNU Segera Terbit
- 6 Alasan Buruh Tolak Program Iuran Tapera